Jumat, 07 Juni 2019

SBM Chapter 16


Misteri di toko sushi

“AAAAHHH!!!” seorang pria meronta ronta kesakitan di lantai sambil memegangi lehernya.

“Apakah kamu baik baik saja, tuan?” Seorang koki terkejut dan terlihat sangat panik.

“Jangan jangan, orang itu keracunan makanan!” Banyak pengunjung yang panic ketika melihat seorang pria meronta ronta kesakitan di lantai.

“Ayo pergi.”

“Ya, tempat ini mengerikan.”


Semua orang berusaha keluar dari restoran sampai mereka mendengar sebuah teriakan.

“JANGAN BERGERAK!!” Conan pun pergi memeriksa tubuh pria tersebut dan berkata, tapi salah satu pengunjung tetap berusaha keluar dari restoran.

“JIka ada satupun dari kalian yang keluar dari tempat ini, petugas kepolisian akan menangkap dan menginterogasimu,” Kata Conan. Para pengunjung pun berhenti dan menunggu dengan sabar sampai kasus tersebut terselesaikan bersama dengan para penguunjung yang lain.

Conan memeriksatubuh pria tersebut dan tau kalau pria tersebut keracunan sianida yang ada di makanan sushinya. {TN : what!!! Apakah itu kau Mirna !!, guh… jangan jangan ini gara gara Jessica … ups..} Conan pun menyuruh seorang pria paruh baya untuk memanggil polisi.

“Yuuki, apa yang terjadi ?” Utaha merasa ketakutan, meskipun dia terlihat acuh tapi ini adalah pengalaman pertamanya melihat pembunuhan.

“Jangan khawatir, ini akan segera berakhir.” Yuuki pun memeluk Utaha, tapi Utaha tidak menolak pelukan tersebut. {TN : Geh… jadi iri gw… gunununu…} Karena pelukan tersebut membuatnya merasa tenang. Yuuki memeluk Utaha dan bertanya kepada seorang gadis kecil yang datang bersama Conan.

“Hei, gadis kecil.” Yuuki menatap kearah gadis kecil tersebut yang memiliki rambut pendek berwarna coklat. Dia tau kalau gadis tersebut bernama Haibara Ai, seorang ilmuwan yang menciptakan APTX 4869. Yang merupakan sebuah obat yang bisa mengubah seseorang menjadi anak anak. Dia memakan obat tersebut agar bisa kabur dari organisasi hitam.

“Hmm ?” Haibara pun menatap ke arah pemuda yang sedang memeluk pacarnya yang sedang ketakutan. Dia merasa tidak senang ketika Yuuki memanggilnya gadis kecil, tapi dia memang seorang gadis kecil setelah memakan obat tersebut.

“Bisakah anak kecil itu memecahkan kasus secepat mungkin ? karena pacarku saat ini merasa ketakutan.” Utaha tidak menolak perkataannya. Dia tidak tau apakah itu karena dia merasa ketakutan atau karena dia tidak keberatan.

‘Ugh, apakah ini efek jembatan gantung ?’ Utaha mengeluh mengapa peristiwa ini terjadi kepadanya, tapi dia merasa kalau alasan tersebut sangat efektif.

Ketika Haibara ingin menjawabnya, anak laki laki lain pun menjawab terlebih dahulu.

“Jangan khawatir, Conan akan menyelesaikan kasus ini secepatnya !” Kata seorang anak gemuk bernama Kenta.

“Benar apa kata Kenta, onee-chan, jadi jangan takut, karena aku tau kalau pacar mu akan merasa khawatir terhadapmu jika kamu ketakutan.” Kata Ayumi dengan ramah.

Utaha pun tersipu ketika dia mendengar ucapan pemberian semangat tersebut yang berasal dari seorang anak perempuan, “Kenapa kamu tidak takut ?” Utaha pun membalas dengan bertanya.

“Itu karena!!” Mereka berkata pada saat yang bersamaan.

“KAMI ADALAH Detektif Boys!!” Mereka semua berpose sambil mengatakan hal tersebut.

“Meskipun ada 2 gadis di dalam timmu ?” Yuuki berkeringat.

“Jangan khawatir tentang masalah itu Onii-chan !” Kata Ayumi sambil tersenyum.

Yuuki dan Utaha pun menggeleng gelengkan kepala mereka dan hanya bisa menunggu Conan untuk menyelesaikan kasus pembunuhan ini.


Itu terjadi sampai petugas kepolisian datang, seorang polisi berbadan gemuk mengeluh kalau Conan adalah pembawa nasib sial. Mereka kemudian bercakap cakap sampai mereka mencapai kesimpulan kalau tersangka menggunakan sebuah sapu tangan untuk membersihkan tangannya dari sianida.

Polisi berbadan gemuk dan polisi yang lain pun mulai memeriksa sapu tangan yang dimiliki oleh para pengunjung.

Yuuki tau kalau kedua polisi tersebut bernama Meguro dan Takagi. Mereka berdua sering muncul di dalam cerita.

Meguro memeriksa semua pengunjung sampai tiba giliran Yuuki dan Utaha.

“Hei ? Apakah kamu Yuuki ?” Meguro terkejut ketika melihat Yuuki.

“Apakah kamu mengenalku ?” Yuuki juga terkejut ketika tau Meguro mengenalnya.

“Hahaha, mungkin kamu lupa tapi aku pernah melihatmu ketika kamu masih kecil saat kamu sedang bersama ayahmu.” Keluh Meguro.

Yakuza memang selalu memiliki hubungan yang buruk dengan polisi, tapi karena ayahnya adalah yakuza yang baik. Kelompuk mereka dan polisi memiliki hubungan yang baik, karena itulah Meguro menyapanya.

“Apa yang kamu lakukan disini ?” Tanya Meguro.

“Aku sedang makan bersama dengan pacarku, tapi aku tidak menyangka akan bertemu dengan kasus pembunuhan.” Kata Yuuki sambil mengambil nafas panjang.

“Yah, jangan khawatir, kami akan menyelesaikan kasus ini secepat mungkin.” Meguro menepuk bahu Yuuki.

“Ngomong ngomong, apakah kamu pernah melihat anak perempuan dari Kepala Polisi ?” Tanya Meguro.

“Tidak, memang ada apa ?” Tanya Yuuki.

 “Yah, aku dengar kalau dia sedang mencarimu.” Yuuki mengerutkan alisnya ketika mendengar hal tersebut.

“Aku akan melanjutkan investigasi, bisakah aku melihat sapu tanganmu.” Yuuki dan Utaha mengangguk dan memberikan sapu tangan mereka.

“Terima kasih.” Meguro mengangguk dan melanjutkan investigasinya.

Ketika Meguro telah pergi para anggota dari ‘Detektif Boys’ menatapnya dengan penuh penasaran.

“Hei, Onii-chan, siapa dirimu yang sebenarnya ? mengapa kamu mengenal Inspektur Meguro ?” Tanya Ayumi, tapi semuanya menatapnya dengan penuh penasaran, bahkan Utaha pun juga penasaran. {TN : Cie… yang kepo..}

“Aku akan memberitaumu, tapi jangan takut ketika mendengarnya, ok.” Mereka menelan ludah mereka ketika Yuuki menjadi serius, tapi mereka tetap mengangguk karena mereka penasaran tentang identitasnya.

“Onii-chan adalah …” Yuuki menjeda perkataannya.

“Onii-chan adalah…” Mereka mengikutinya.

“Seorang mangaka.” Mereka semua roboh pada saat yang bersamaan, mereka berpikir kalau Yuuki adalah seorang mata mata, tentara, atau polisi rahasia. Karena Yuuki memiliki badan yang sangat kekar dan mereka bisa melihat otot otot yang ada dibalik bajunya. Mereka tidak pernah berpikir kalau Yuuki adalah seorang mangaka, tapi fakta tersebut membuat mereka bersemangat.

Mereka kemudian becakap cakap tentang pekerjaannya dan membuat suasana menjdai lebih santai. Utaha mulai merasa tenang ketika anak anak tersebut juga bercakap cakap dengannya. Dia tidak meninggalkan posisinya yang berada di samping Yuuki karena merasa lebih aman.

Yuuki bercakap cakap dengan mereka sampai Haibara menanyakan pekerjaan aslinya.

“Jadi, apa pekerjaan mu yang sebenarnya ?” Tanya Haibara dengan pelan.

Yuuki tersenyum dan memperlihatkan tato yang ada di pundaknya.

Haibara mengerutkan alisnya tapi tetap mengangguk.

Mereka tidak perlu mengatakan apapun dan Haibara sendiri tau apa pekerjaan Yuuki yang sebenarnya.

Pekerjaan satu satunya di Jepang yang memerlukan tato sebagai bukti keanggotaan hanya satu pekerjaan.

“Yakuza,” Kata Haibara dengan pelan dan tidak ada satupun yang mendengar perkataannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar