Misteri di toko sushi
“AAAAHHH!!!” seorang pria
meronta ronta kesakitan di lantai sambil memegangi lehernya.
“Apakah kamu baik baik saja,
tuan?” Seorang koki terkejut dan terlihat sangat panik.
“Jangan jangan, orang itu
keracunan makanan!” Banyak pengunjung yang panic ketika melihat seorang pria
meronta ronta kesakitan di lantai.
“Ayo pergi.”
“Ya, tempat ini mengerikan.”
Semua orang berusaha keluar dari
restoran sampai mereka mendengar sebuah teriakan.
“JANGAN BERGERAK!!” Conan
pun pergi memeriksa tubuh pria tersebut dan berkata, tapi salah satu pengunjung
tetap berusaha keluar dari restoran.
“JIka ada satupun dari
kalian yang keluar dari tempat ini, petugas kepolisian akan menangkap dan
menginterogasimu,” Kata Conan. Para pengunjung pun berhenti dan menunggu dengan
sabar sampai kasus tersebut terselesaikan bersama dengan para penguunjung yang
lain.
Conan memeriksatubuh pria
tersebut dan tau kalau pria tersebut keracunan sianida yang ada di makanan
sushinya. {TN : what!!! Apakah itu kau Mirna !!, guh… jangan jangan ini gara
gara Jessica … ups..} Conan pun menyuruh seorang pria paruh baya untuk
memanggil polisi.
“Yuuki, apa yang terjadi ?”
Utaha merasa ketakutan, meskipun dia terlihat acuh tapi ini adalah pengalaman
pertamanya melihat pembunuhan.
“Jangan khawatir, ini akan
segera berakhir.” Yuuki pun memeluk Utaha, tapi Utaha tidak menolak pelukan
tersebut. {TN : Geh… jadi iri gw… gunununu…} Karena pelukan tersebut membuatnya
merasa tenang. Yuuki memeluk Utaha dan bertanya kepada seorang gadis kecil yang
datang bersama Conan.
“Hei, gadis kecil.” Yuuki
menatap kearah gadis kecil tersebut yang memiliki rambut pendek berwarna coklat.
Dia tau kalau gadis tersebut bernama Haibara Ai, seorang ilmuwan yang
menciptakan APTX 4869. Yang merupakan sebuah obat yang bisa mengubah seseorang
menjadi anak anak. Dia memakan obat tersebut agar bisa kabur dari organisasi
hitam.
“Hmm ?” Haibara pun menatap
ke arah pemuda yang sedang memeluk pacarnya yang sedang ketakutan. Dia merasa
tidak senang ketika Yuuki memanggilnya gadis kecil, tapi dia memang seorang
gadis kecil setelah memakan obat tersebut.
“Bisakah anak kecil itu
memecahkan kasus secepat mungkin ? karena pacarku saat ini merasa ketakutan.”
Utaha tidak menolak perkataannya. Dia tidak tau apakah itu karena dia merasa
ketakutan atau karena dia tidak keberatan.
‘Ugh, apakah ini efek
jembatan gantung ?’ Utaha mengeluh mengapa peristiwa ini terjadi kepadanya,
tapi dia merasa kalau alasan tersebut sangat efektif.
Ketika Haibara ingin
menjawabnya, anak laki laki lain pun menjawab terlebih dahulu.
“Jangan khawatir, Conan akan
menyelesaikan kasus ini secepatnya !” Kata seorang anak gemuk bernama Kenta.
“Benar apa kata Kenta, onee-chan,
jadi jangan takut, karena aku tau kalau pacar mu akan merasa khawatir
terhadapmu jika kamu ketakutan.” Kata Ayumi dengan ramah.
Utaha pun tersipu ketika dia
mendengar ucapan pemberian semangat tersebut yang berasal dari seorang anak
perempuan, “Kenapa kamu tidak takut ?” Utaha pun membalas dengan bertanya.
“Itu karena!!” Mereka
berkata pada saat yang bersamaan.
“KAMI ADALAH Detektif Boys!!”
Mereka semua berpose sambil mengatakan hal tersebut.
“Meskipun ada 2 gadis di
dalam timmu ?” Yuuki berkeringat.
“Jangan khawatir tentang
masalah itu Onii-chan !” Kata Ayumi sambil tersenyum.
Yuuki dan Utaha pun
menggeleng gelengkan kepala mereka dan hanya bisa menunggu Conan untuk
menyelesaikan kasus pembunuhan ini.
…
Itu terjadi sampai petugas
kepolisian datang, seorang polisi berbadan gemuk mengeluh kalau Conan adalah pembawa
nasib sial. Mereka kemudian bercakap cakap sampai mereka mencapai kesimpulan
kalau tersangka menggunakan sebuah sapu tangan untuk membersihkan tangannya
dari sianida.
Polisi berbadan gemuk dan
polisi yang lain pun mulai memeriksa sapu tangan yang dimiliki oleh para
pengunjung.
Yuuki tau kalau kedua polisi
tersebut bernama Meguro dan Takagi. Mereka berdua sering muncul di dalam
cerita.
Meguro memeriksa semua
pengunjung sampai tiba giliran Yuuki dan Utaha.
“Hei ? Apakah kamu Yuuki ?”
Meguro terkejut ketika melihat Yuuki.
“Apakah kamu mengenalku ?”
Yuuki juga terkejut ketika tau Meguro mengenalnya.
“Hahaha, mungkin kamu lupa
tapi aku pernah melihatmu ketika kamu masih kecil saat kamu sedang bersama
ayahmu.” Keluh Meguro.
Yakuza memang selalu
memiliki hubungan yang buruk dengan polisi, tapi karena ayahnya adalah yakuza
yang baik. Kelompuk mereka dan polisi memiliki hubungan yang baik, karena
itulah Meguro menyapanya.
“Apa yang kamu lakukan
disini ?” Tanya Meguro.
“Aku sedang makan bersama
dengan pacarku, tapi aku tidak menyangka akan bertemu dengan kasus pembunuhan.”
Kata Yuuki sambil mengambil nafas panjang.
“Yah, jangan khawatir, kami
akan menyelesaikan kasus ini secepat mungkin.” Meguro menepuk bahu Yuuki.
“Ngomong ngomong, apakah
kamu pernah melihat anak perempuan dari Kepala Polisi ?” Tanya Meguro.
“Tidak, memang ada apa ?”
Tanya Yuuki.
“Yah, aku dengar kalau dia sedang mencarimu.”
Yuuki mengerutkan alisnya ketika mendengar hal tersebut.
“Aku akan melanjutkan
investigasi, bisakah aku melihat sapu tanganmu.” Yuuki dan Utaha mengangguk dan
memberikan sapu tangan mereka.
“Terima kasih.” Meguro
mengangguk dan melanjutkan investigasinya.
Ketika Meguro telah pergi
para anggota dari ‘Detektif Boys’ menatapnya dengan penuh penasaran.
“Hei, Onii-chan, siapa
dirimu yang sebenarnya ? mengapa kamu mengenal Inspektur Meguro ?” Tanya Ayumi,
tapi semuanya menatapnya dengan penuh penasaran, bahkan Utaha pun juga penasaran.
{TN : Cie… yang kepo..}
“Aku akan memberitaumu, tapi
jangan takut ketika mendengarnya, ok.” Mereka menelan ludah mereka ketika Yuuki
menjadi serius, tapi mereka tetap mengangguk karena mereka penasaran tentang
identitasnya.
“Onii-chan adalah …” Yuuki
menjeda perkataannya.
“Onii-chan adalah…” Mereka
mengikutinya.
“Seorang mangaka.” Mereka
semua roboh pada saat yang bersamaan, mereka berpikir kalau Yuuki adalah
seorang mata mata, tentara, atau polisi rahasia. Karena Yuuki memiliki badan
yang sangat kekar dan mereka bisa melihat otot otot yang ada dibalik bajunya.
Mereka tidak pernah berpikir kalau Yuuki adalah seorang mangaka, tapi fakta
tersebut membuat mereka bersemangat.
Mereka kemudian becakap
cakap tentang pekerjaannya dan membuat suasana menjdai lebih santai. Utaha
mulai merasa tenang ketika anak anak tersebut juga bercakap cakap dengannya. Dia
tidak meninggalkan posisinya yang berada di samping Yuuki karena merasa lebih
aman.
Yuuki bercakap cakap dengan
mereka sampai Haibara menanyakan pekerjaan aslinya.
“Jadi, apa pekerjaan mu yang
sebenarnya ?” Tanya Haibara dengan pelan.
Yuuki tersenyum dan
memperlihatkan tato yang ada di pundaknya.
Haibara mengerutkan alisnya
tapi tetap mengangguk.
Mereka tidak perlu
mengatakan apapun dan Haibara sendiri tau apa pekerjaan Yuuki yang sebenarnya.
Pekerjaan satu satunya di
Jepang yang memerlukan tato sebagai bukti keanggotaan hanya satu pekerjaan.
“Yakuza,” Kata Haibara
dengan pelan dan tidak ada satupun yang mendengar perkataannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar