Dihentikan
Yuuki keluar dari
apartemennya dan berjumpa dengan Utaha yang sudah bersiap untuk berangkat
sekolah yang terlihat benar benar kelelahan.
“Hei ? Apa kamu baik baik saja
?” Tanya Yuuki. Dia tau kalau Utaha pasti begadang sampai pagi untuk menulis
novelnya. Dia juga yakin kalau Utaha tidak tidur sama sekali.
“Aku tidak apa apa. Aku hanya
mengantuk saja.” Kata Utaha sambil mengucek matanya.
“Hati hati di jalan ya, atau
kalau kamu mau aku akan mengantarmu ke sekolahmu ?” Mata Utaha seolah olah langsung
menyala ketika dia mendengar tawaran Yuuki, tapi dia menggelengkan kepalanya. Dia
tau kalau Yuuki adalah murid pindahan dan akan sangat buruk jika dia terlambat
pada hari pertamanya.
“Tidak, terima kasih, aku
akan berangkat sendiri.” Utaha pun berjalan menuju ke sekolahnya dan
meninggalkan Yuuki. Dia menyesali fakta bahwa dia tidak berangkat ke sekolah
bersama dengan Yuuki. Karena dia yakin bahwa dia akan mendapat banyak sekali
inspirasi untuk novelnya jika dia melakukan hal tersebut.
- - -
Yuuki menggelengkan
kepalanya saat melihat kelakuan Utaha, dia telah mengenal Utaha selama seminggu
dan telah cukup akrab dengannya.
“Imut banget dah.” Yuuki
memutuskan untuk berangkat ke sekolah sendirian.
Ryuu telah menelfonnya kalau
dia akan mengantar Yuuki di hari pertama sekolahnya, tapi Yuuki menolak tawaran
Ryuu mentah mentah. Yuuki yakin kalau dia akan mendapatkan banyak perhatian
jika ada anggota yakuza yang mengantarnya ke sekolah.
Yuuki juga yakin kalau
Hina-chan akan menjdai orang orangan sawah jika dia melihat seorang yakuza.
“Aku bertanya tanya bagaimana
keadaannya saat ini ?” Yuuki merasa sedikit merindukannya.
“Yuuki !” Yuukipun mendengar
suara Hina-chan.
“Hmm, apakah aku sebegitu
merindukannya ?” Yuuki berpikir kalau dia mulai mendengar suara Hina-chan
karena begitu merindukannya.
“Yuuki !” Yuuki terkejut
karena suara tersebut bukanlah imajinasinya. Dia menolehkan kepalanya dan
melihat Hina-chan yang sedang tersenyum dan berlari ke arahnya. Bisa dikatakan kalau,
Hina-chan menjadi lebih rileks.
“Aku senang bisa bertemu
denganmu lagi, Hina-chan.” Yuuki ingin memeluk Hina-chan tapi dia berhasil mengandalikan
nafsunya tersebut.
“Haaa, aku pikir kita tidak
akan bisa bertemu lagi.” Hina-chan menundukkan kepalanya.
“Hei ? Bukankah aku sudah
bilang kalau kita akan bertemu lagi.” Yuuki pun mengelus elus kepala Hina-chan.
{TN : Yosh yosh yosh yosh *bayangkan seberti mengelus kepalanya kucing*}
“Yuuki !” Yuuki mendengar
namanya dipanggil lagi oleh seseorang.
“Kuina.” Yuuki melihat Kuina
yang sedang mengunyah sepotong kue. “Apakah kamu suka makan kue di pagi hari ?”
“Iya, karena kie itu enak !”
Kata Kuina dengan senangnya.
Yuuki ingin bertanya sesuatu
kepadanya, tapi dia mendengar suara seorang gadis.
“Hina-chan, Kuu-chan, jangan
makan kue di pagi hari !” Kata seorang gadis kecil dengan rambut pirang. Dia
mencoba untuk mengingatkan Kuina dengan wajah marah, tapi dia malah terlihat
sangat imut bagaimanapun dia marah. {TN : *ahem* moshi moshi keisatsu desu ka?}
“Ah, ada laki laki !” Dia
tersipu dan bersembunyi di belakang gadis berambut coklat pendek.
“Ah, manejer, perkenalkan
ini Yuuki orang yang membantuku menemukan lokasi asrama Hitotose.” Kata
Hina-chan yang memerkenalkan Yuuki dengan senangnya.
“Ah, oiya, perkenalkan
namaku Chiaki Hagino.” Chiaki memerkenalkan dirinya. “Dan gadis ini.” Dia
menoleh ke arah gadis kecil tersebut.
“Perkenalkan namaku Mayuki
Hiiragi.” Kata Mayuki sambil bersembunyi di belakang Chiaki.
“Kawai !!” Kata Hina-chan
dan Kuina pada saat yang sama. {TN : Kawai = cute = imut}
Yuuki mengangguk karena dia
setuju kalau Mayuki sangatlah imut. {TN : I see, you are also man of culture as
well… } Tapi dia merasa tersakiti saat Mayuki mencoba untuk bersembunyi
darinya. {TN : sini manis, om punya permen nih, mau nggak ? *ahem*}
‘Apa aku sebegitu
menakutkannya ya ?’ Pikir Yuuki.
“Hmm, mengapa kamu
bersembunyi dariku ?” Tanya Yuuki.
Semuanya langsung menatap
Mayuki.
“Iya, Mayu-chan, Yuuki itu
tidak berbahaya, dia juga sangat ramah.” Kata Hina-chan dengan ragu ragu. {TN :
hmm, entah mengapa dari tadi gw bayangin Yuuki seolah olah dia kayak om om yang
mau deketin anak anak sambil bawa permen.}
“Hmm, aku tidak terlalu
mengenalnya, tapi jika dia menolong Hina-chan itu berarti dia bukanlah orang
jahat.” Kata Kuina. {TN : Neng, kalo lu mikirnya kaya gitu hati hati diculik
loh…}
“Banar juga, kamu bisa
menggunakan kesempatan ini untuk bisa lebih nyaman dengan laki laki, Mayu-chan.”
Kata Chiaki dengan ramahnya.
“Umm,” Mayuki memunculkan
setengah wajahnya dari balik Chiaki. {TN : Guh… critical damage…} Kelakuan
Mayuki ini membuat semuanya meleleh, mereka harus mengakui kalau kelakuan
Mayuki ini sangat imut.
“A-aku akan mencobanya.”
Kata Mayuki dengan penuh keyakinan.
“Baguslah,” Chiaki
mengangguk.
Yuuki merasa senang karena
telah bertemu dengan semua penghuni dari asrama Hitotose dengan jumlah 4 orang
gadis.
Yuuki tau kalau Chiaki
Hagino adalah murid SMA tahun kedua yang menjadi anggota dari ekstrakulikuler
teater yang saat ini sedang hiatus dan seorang manejer dari Asrama Hitotose.
Dia harus mengakui kalau Chiaki itu benar benar cantik.
Gadis yang satunya adalah
Mayuki Hiiragi, dia juga seorang murid SMA tahun kedua yang juga bekerja dik cafe
kopi Hitotose, yang sering mengenakan baju maid. {TN : Maid = pelayan
perembuan} Meskipun dia lebih tua daripada Hinako dan Kuina, penampilan dan
kelakuannya mirip seperti murid SD.
- - -
Mereka melanjutkan
perjalanan mereka menuju ke sekolah. Chiaki menatap ke arah Yuuki dengan penuh
rasa ingin tau.
“Apakah kamu murid pindahan,
Yuuki ?” Tanya Chiaki.
“Iya, aku akan dipindahkan
ke kelas tahun kedua hari ini.” Jawab Yuuki.
“Hei ? Itu berarti kamu berada
di tahun yang sama dengan kami ?” Tanya Mayuki.
“Iya, aku harap, kita bisa
berada di kelas yang sama, karena akan sangat menyenangkan bila berada di kelas
yang sama dengan orang yang kukenal.” Kata Yuuki, tapi ketika dia berkata
seperti itu Mayuki menatapnya dengan penuh kekaguman.
“Ada apa ?” Tanya Yuuki.
“Kamu tidak berpikir kalau
aku adalah murid SD ?” Mayuki sering disangka sebagai murid SD. Ini adalah
pengalaman pertamanya bertemu seseorang yang tidak salah sangka terhadapnya.
Mayuki merasa senang dan penasaran mengapa Yuuki tidak salah sangka.
“Tidaklah, aku tau kalau
kamu adalah murid SMA.” Kata Yuuki, “Yah, tapi, aku tau mengapa orang orang
sering mengira kalau kamu adalah murid SD.”
“Hei ? Benarkah ? Mengapa ?”
Tanya Mayuki.
“Karena, kamu itu lebih imut
daripada murid SMA, kupikir itulah alasan mengapa mereka sering mengira kalau
kamu adalah murid SD.” Yuuki menggodanya.
“Wa-wa-wa-wa.” Mayuki
tersipu ketika dia dipanggil imut dan itu membuat Yuuki tertawa kecil. Dia
tertawa sampai dia mendengar suara dari sampingnya.
“Yuuki, kupikir, tidaklah
baik bagimu jika kamu menggoda Mayu-chan seperti itu,” Kata Hina-chan.
“Iya, perbuatanmu itu tidak
lah baik.” Tambah Kuina.
“Aku juga berpikir seperti
itu.” Tambah Chiaki.
Yuuki hanya bisa mengedutkan
bibirnya dan membiarkan mereka menceramahinya.
- - -
Karena kejadian tersebut,
Yuuki menjadi lebih dekat dengan gadis gadis dari asrama Hitotose. Mereka berjalan
ke arah sekolah dan menjadi pusat perhatian, terutama Yuuki. Yuuki menjadi
pusat perhatian karena dikelilingi oleh gadis gadis cantik. Dia tidak peduli
dengan mereka sampai dia dipanggil oleh seseorang.
“Hei, murid laki laki,
bisakah kamu berhenti sebentar ?” Yuuki menolehkan kepalanya dan melihat orang
yang memanggilnya.
Yuuki mengerutkan alisnya
ketika dia melihatnya. Dia tau karakter ini dan akan sangat buruk baginya bila
berurusan dengan orang tersebut.
{TN : Yey~ Cliffhanger~}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar