Kamis, 13 Juni 2019

SBM Chapter 21


Dihentikan

Yuuki keluar dari apartemennya dan berjumpa dengan Utaha yang sudah bersiap untuk berangkat sekolah yang terlihat benar benar kelelahan.

“Hei ? Apa kamu baik baik saja ?” Tanya Yuuki. Dia tau kalau Utaha pasti begadang sampai pagi untuk menulis novelnya. Dia juga yakin kalau Utaha tidak tidur sama sekali.

“Aku tidak apa apa. Aku hanya mengantuk saja.” Kata Utaha sambil mengucek matanya.

“Hati hati di jalan ya, atau kalau kamu mau aku akan mengantarmu ke sekolahmu ?” Mata Utaha seolah olah langsung menyala ketika dia mendengar tawaran Yuuki, tapi dia menggelengkan kepalanya. Dia tau kalau Yuuki adalah murid pindahan dan akan sangat buruk jika dia terlambat pada hari pertamanya.

“Tidak, terima kasih, aku akan berangkat sendiri.” Utaha pun berjalan menuju ke sekolahnya dan meninggalkan Yuuki. Dia menyesali fakta bahwa dia tidak berangkat ke sekolah bersama dengan Yuuki. Karena dia yakin bahwa dia akan mendapat banyak sekali inspirasi untuk novelnya jika dia melakukan hal tersebut.


- - -

Yuuki menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan Utaha, dia telah mengenal Utaha selama seminggu dan telah cukup akrab dengannya.

“Imut banget dah.” Yuuki memutuskan untuk berangkat ke sekolah sendirian.

Ryuu telah menelfonnya kalau dia akan mengantar Yuuki di hari pertama sekolahnya, tapi Yuuki menolak tawaran Ryuu mentah mentah. Yuuki yakin kalau dia akan mendapatkan banyak perhatian jika ada anggota yakuza yang mengantarnya ke sekolah.

Yuuki juga yakin kalau Hina-chan akan menjdai orang orangan sawah jika dia melihat seorang yakuza.

“Aku bertanya tanya bagaimana keadaannya saat ini ?” Yuuki merasa sedikit merindukannya.

“Yuuki !” Yuukipun mendengar suara Hina-chan.

“Hmm, apakah aku sebegitu merindukannya ?” Yuuki berpikir kalau dia mulai mendengar suara Hina-chan karena begitu merindukannya.

“Yuuki !” Yuuki terkejut karena suara tersebut bukanlah imajinasinya. Dia menolehkan kepalanya dan melihat Hina-chan yang sedang tersenyum dan berlari ke arahnya. Bisa dikatakan kalau, Hina-chan menjadi lebih rileks.

“Aku senang bisa bertemu denganmu lagi, Hina-chan.” Yuuki ingin memeluk Hina-chan tapi dia berhasil mengandalikan nafsunya tersebut.

“Haaa, aku pikir kita tidak akan bisa bertemu lagi.” Hina-chan menundukkan kepalanya.

“Hei ? Bukankah aku sudah bilang kalau kita akan bertemu lagi.” Yuuki pun mengelus elus kepala Hina-chan. {TN : Yosh yosh yosh yosh *bayangkan seberti mengelus kepalanya kucing*}

“Yuuki !” Yuuki mendengar namanya dipanggil lagi oleh seseorang.

“Kuina.” Yuuki melihat Kuina yang sedang mengunyah sepotong kue. “Apakah kamu suka makan kue di pagi hari ?”

“Iya, karena kie itu enak !” Kata Kuina dengan senangnya.

Yuuki ingin bertanya sesuatu kepadanya, tapi dia mendengar suara seorang gadis.

“Hina-chan, Kuu-chan, jangan makan kue di pagi hari !” Kata seorang gadis kecil dengan rambut pirang. Dia mencoba untuk mengingatkan Kuina dengan wajah marah, tapi dia malah terlihat sangat imut bagaimanapun dia marah. {TN : *ahem* moshi moshi keisatsu desu ka?}

“Ah, ada laki laki !” Dia tersipu dan bersembunyi di belakang gadis berambut coklat pendek.

“Ah, manejer, perkenalkan ini Yuuki orang yang membantuku menemukan lokasi asrama Hitotose.” Kata Hina-chan yang memerkenalkan Yuuki dengan senangnya.

“Ah, oiya, perkenalkan namaku Chiaki Hagino.” Chiaki memerkenalkan dirinya. “Dan gadis ini.” Dia menoleh ke arah gadis kecil tersebut.

“Perkenalkan namaku Mayuki Hiiragi.” Kata Mayuki sambil bersembunyi di belakang Chiaki.

“Kawai !!” Kata Hina-chan dan Kuina pada saat yang sama. {TN : Kawai = cute = imut}

Yuuki mengangguk karena dia setuju kalau Mayuki sangatlah imut. {TN : I see, you are also man of culture as well… } Tapi dia merasa tersakiti saat Mayuki mencoba untuk bersembunyi darinya. {TN : sini manis, om punya permen nih, mau nggak ? *ahem*}

‘Apa aku sebegitu menakutkannya ya ?’ Pikir Yuuki.

“Hmm, mengapa kamu bersembunyi dariku ?” Tanya Yuuki.

Semuanya langsung menatap Mayuki.

“Iya, Mayu-chan, Yuuki itu tidak berbahaya, dia juga sangat ramah.” Kata Hina-chan dengan ragu ragu. {TN : hmm, entah mengapa dari tadi gw bayangin Yuuki seolah olah dia kayak om om yang mau deketin anak anak sambil bawa permen.}

“Hmm, aku tidak terlalu mengenalnya, tapi jika dia menolong Hina-chan itu berarti dia bukanlah orang jahat.” Kata Kuina. {TN : Neng, kalo lu mikirnya kaya gitu hati hati diculik loh…}

“Banar juga, kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk bisa lebih nyaman dengan laki laki, Mayu-chan.” Kata Chiaki dengan ramahnya.

“Umm,” Mayuki memunculkan setengah wajahnya dari balik Chiaki. {TN : Guh… critical damage…} Kelakuan Mayuki ini membuat semuanya meleleh, mereka harus mengakui kalau kelakuan Mayuki ini sangat imut.

“A-aku akan mencobanya.” Kata Mayuki dengan penuh keyakinan.

“Baguslah,” Chiaki mengangguk.

Yuuki merasa senang karena telah bertemu dengan semua penghuni dari asrama Hitotose dengan jumlah 4 orang gadis.

Yuuki tau kalau Chiaki Hagino adalah murid SMA tahun kedua yang menjadi anggota dari ekstrakulikuler teater yang saat ini sedang hiatus dan seorang manejer dari Asrama Hitotose. Dia harus mengakui kalau Chiaki itu benar benar cantik.

Gadis yang satunya adalah Mayuki Hiiragi, dia juga seorang murid SMA tahun kedua yang juga bekerja dik cafe kopi Hitotose, yang sering mengenakan baju maid. {TN : Maid = pelayan perembuan} Meskipun dia lebih tua daripada Hinako dan Kuina, penampilan dan kelakuannya mirip seperti murid SD.

- - -

Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju ke sekolah. Chiaki menatap ke arah Yuuki dengan penuh rasa ingin tau.

“Apakah kamu murid pindahan, Yuuki ?” Tanya Chiaki.

“Iya, aku akan dipindahkan ke kelas tahun kedua hari ini.” Jawab Yuuki.

“Hei ? Itu berarti kamu berada di tahun yang sama dengan kami ?” Tanya Mayuki.

“Iya, aku harap, kita bisa berada di kelas yang sama, karena akan sangat menyenangkan bila berada di kelas yang sama dengan orang yang kukenal.” Kata Yuuki, tapi ketika dia berkata seperti itu Mayuki menatapnya dengan penuh kekaguman.

“Ada apa ?” Tanya Yuuki.

“Kamu tidak berpikir kalau aku adalah murid SD ?” Mayuki sering disangka sebagai murid SD. Ini adalah pengalaman pertamanya bertemu seseorang yang tidak salah sangka terhadapnya. Mayuki merasa senang dan penasaran mengapa Yuuki tidak salah sangka.

“Tidaklah, aku tau kalau kamu adalah murid SMA.” Kata Yuuki, “Yah, tapi, aku tau mengapa orang orang sering mengira kalau kamu adalah murid SD.”

“Hei ? Benarkah ? Mengapa ?” Tanya Mayuki.

“Karena, kamu itu lebih imut daripada murid SMA, kupikir itulah alasan mengapa mereka sering mengira kalau kamu adalah murid SD.” Yuuki menggodanya.

“Wa-wa-wa-wa.” Mayuki tersipu ketika dia dipanggil imut dan itu membuat Yuuki tertawa kecil. Dia tertawa sampai dia mendengar suara dari sampingnya.

“Yuuki, kupikir, tidaklah baik bagimu jika kamu menggoda Mayu-chan seperti itu,” Kata Hina-chan.

“Iya, perbuatanmu itu tidak lah baik.” Tambah Kuina.

“Aku juga berpikir seperti itu.” Tambah Chiaki.

Yuuki hanya bisa mengedutkan bibirnya dan membiarkan mereka menceramahinya.

- - -

Karena kejadian tersebut, Yuuki menjadi lebih dekat dengan gadis gadis dari asrama Hitotose. Mereka berjalan ke arah sekolah dan menjadi pusat perhatian, terutama Yuuki. Yuuki menjadi pusat perhatian karena dikelilingi oleh gadis gadis cantik. Dia tidak peduli dengan mereka sampai dia dipanggil oleh seseorang.

“Hei, murid laki laki, bisakah kamu berhenti sebentar ?” Yuuki menolehkan kepalanya dan melihat orang yang memanggilnya.

Yuuki mengerutkan alisnya ketika dia melihatnya. Dia tau karakter ini dan akan sangat buruk baginya bila berurusan dengan orang tersebut.
{TN : Yey~ Cliffhanger~}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar