Minggu, 09 Juni 2019

SBM Chapter 19


Kucing dan Anjing

“Maaf tentang perkataanku yang seperti menceramahimu atau semacamnya,” Kata Yuuki, tapi Eriri tidak berkata apapun dan terus menatap Yuuki dengan marah.

Yuuki pun memutuskan untuk menunggu Eriri sampai dia tenang.

- - -

Eriri menarik nafas dalam dalam untuk menenangkan diri. Dia tidak menyangka kalau Yuuki begitu teliti sampai sampai mengetahui masalah yang dia hadapi. Dia pun menatap Yuuki seolah olah Yuuki adalah musuh besarnya. Eriri telah membaca manga buatan Yuuki dan perlu diakui bahwa manga tersebut benar benar mengagumkan. Itulah alasan mengapa dia memutuskan untuk menjadi asisten manganya.

Eriri kemudian melihat Yuuki yang sedang merokok dengan santainya.

“Hei ! Jangan merokok !” Kata Eriri.

- - -

Yuuki menghembus nafas dan terus mengabaikan Eriri.

“Hei ! Jangan mengabaikanku !” Kata Eriri.

“Yah, kalau begitu, Eriri kan ?” Eriri mengangguk.

“Bisakah kamu memberitauku alasanmu datang ke rumahku ?” Tanya Yuuki.

“Aku kesini untuk menjadi asisten mangamu,” Kata Eriri yang menatap Yuuki seolah olah seperti menatap orang bodoh.

“Yah, baiklah, jadi itu berarti, aku adalah bosmu kan ?” Eriri berpikir sejenak dan mengangguk.

“Bos memiliki kewenangan untuk memberikan perintah kepada pegawainya tanpa memerdulikan pegawai tersebut suka atau tidak,” Kata Yuuki sambil menghisap rokoknya.

Eriri yang mendengar perkataan Yuuki merasa kesal, tapi ida tidak bisa membantah perkataan Yuuki. Kerena Yuuki adalah bosnya dan dia datang ke sini untuk belajar menggambar manga. Dia harus sabar menghadapi bosnya tersebut, meskipun dia tidak menginginkan hal tersebut.

“Bisakah kamu ceritakan kepadaku pengalaman menggambar mangamu ?” Tanya Yuuki.

“Yah…” Eriri mulai bercerita dan Yuuki mendengar apa yang dicertiakan Eriri dengan tenang. Mereka bercakap cakap selama beberapa saat sampai mereka mendengar bunyi bel berdering.

“Permisi, ini ada kiriman paket dari toko manga !” Yuuki tau kalau perlengkapan menggambar manganya telah sampai.

“Ayo ! bantu aku menata manga studioku.” Yuuki menarik Eriri.

“Tu-tunggu dulu oi, jangan menarikku !” Eriri berjalan bersama dengan Yuuki.

Ini adalah pengalaman pertamanya bercakap cakap dengan laki laki selain teman kanak kanaknya. Eriri kemudian berpikir tentang teman kanak kanaknya dan menjadi marah.

‘Hmph, masa bodo dengan Tomo !’ Eriri menggelengkan kepalanya dan memfokuskan diri membantu menata manga studio Yuuki.

- - -

Keduanya mengusap keringat yang bercucuran di dahi mereka, karena telah bergotong royong untuk menata studio manganya.

Yuuki mengambil air dingin dari kulkasnya dan memberikannya kepada Eriri.

“Makasih.” Eriri menerima air dingin itu.

“Sama sama,” Kata Yuuki.

Mereka beristirahat sejenak dan Eriripun bertanya kepada Yuuki.

“Kapan kita mulai menggambarnya ?” Tanya Eriri.

“Karena masih ada satu lagi asisten yang belum datang, jadi kita harus menunggunya terlebih dahulu,” Kata Yuuki sambil menghisap rokok. {TN : uffftt… puufff…. }

“Bisakah kamu paling tidak meroko di luar !!” Keluh Eriri, tapi Yuuki mengabaikan keluhannya lagi.

Eriri terus menerus mengeluh kepadanya sampai mereka mendengar suara bel bordering sekali lagi.

“Ada banyak sekali pengunjung ya hari ini.” Yuuki menggelengkan kepalanya dan membuka pintu.

Eriri ikut berjalan ke luar karena dia penasaran siapa yang akan menjadi rekan kerjanya.

Keduanya pun melihat seorang gadis cantik berambut biru yang dipotong pendek. Dia juga membawa banyak sekali barang barang dan itu semua terlihat sangat berat.

“Mmmm, apakah anda Yuuki-sensei ?” Tanya gadis tersebut.

“Benar, apakah kamu adalah asisten mangaku ?” Tanya Yuuki.

“Benar, perkenalkan namaku Katsuki Tsubasa, mulai saat ini aku akan menjadi asisten mangamu,” Kata Tsubasa sambil berpose.

Yuuki mengusap usap keningnya, karena semua asisten manganya ini sangatlah aneh. Asisten yang pertama suka sekali mengeluh dan yang terakhir terlihat seperti tokoh utama dari manga shounen. Akan lebih komplit jika dia memakai jubah dan penutup mata ketika menggambar manga.

Yuuki tau kalau gadis di depannya adalah salah satu tokoh utama dari anime ‘Comic Girls’. Dia tidak menyangka kalau gadis itu yang akan menjadi asisten manganya.

“Yah, apakah kamu tidak keberatan jika aku memanggilmu Tsubasa ?” Tsubasa mengangguk. {TN : Ingat gan, kalau kebanyakan diluar negeri memanggil nama pemberian secara langsung itu kagak sopan, jadi bila bari pertama ketemu biasanya saling memanggil dengan nama keluarga.}

“Kalau begitu aku akan memerkenalkan diri, perkenalkan namaku Shuuei Yuuki dan yang ada di sampingku ini adalah Sawamura Eriri, dia akan menjadi rekan kerjamu,” Kata Yuuki.

“Senang bertemu denganmu Yuuki-sensei, Eriri.” Kata Tsubasa. {TN : Oiya gw lupa, biasanya kalau author/pencipta manga/novel biasanya diberi suffix/gelar sensei di Jepang.}

“Senang bertemu denganmu juga.” Eriri mengangguk.

“Kalau begitu ako kita mulai ! Kita akan menggambar chapter yang banyak hari ini !” Yuuki menepukkan tangannya.

“Baik, Sensei !” {TN : Jawaban mereka mirip kayak Yes sir !} Tsubasa dan Eriri menjawab dengan penuh semangat karena ingin belajar menggambar manga dari Yuuki. Dan mereka juga sudah tidak sabar untuk menggambar.

“Baiklah, ayo kita mulai !”

- - -

“Bukan seperti itu, kamu harus menebali garisnya dengan dengan jelas.”

“Gunakan tone itu untuk scene ini.” {TN : Hmm, tone slah satu itu istilah dalam menggambar manga.}

“Ulangi lagi, aku ingin kamu bisa menyempurnakannya ketika aku mengeceknya lagi.”

“Begini loh caranya menggambar Backgroundnya.”

“Tolong kerjakan halaman ini Eriri.”

“Gunakan tone 83 untuk halaman ini kemudian hapus tipis tipis, baru warnai itu dengan hitam Tsubasa.”

Yuuki terus menerus member perintah kepada mereka sambil menggambar naskah nya. Dia harus mengakui bahwa Eriri danTsubasa memiliki skill menggambar yang hebat. Dia merasa senang karena tidak perlu mengajari mereka dari awal.

Karena tehnik menggambar Yuuki yang mengagumkan, Eriri dan Tsubasa pun masih dalam fase memelajari cara menggambar menggunakan tehniknya. Yuuki juga memberikan keduanya saran saran sehingga mereka bisa memelajari tehnik menggambarnya dengan lebih mudah.

Yuuki hanya bisa menggambar 1 chapter setiap beberapa jam. Jika dia mengerjakan sendiri dia bisa menggambar dengan lebih cepat tapi dia ingin Tsubasa dan Eriri untuk belajar. Dia merasa bersyukur karena mereka berdua bisa belajar dengan cepat.

“Ayo istirahat sejenak,” Kata Yuuki.

“Ah, akhirnya istirahat juga !” Kata Eriri.

“Iya, Kekuatan nagaku juga hampir habis.” Tsubasa memijat punggungnya.

“Apakah kalian mau ramen ? Jika iya, maka aku akan memesan dari restoran terdekat.” Yuuki telah mengingat semua nomor restoran yang ada di dekat apartemennya. Karena dia terlalu malas untuk pergi keluar dan berpikir bahwa akan lebih baik jika memesan makanan lewat jasa delivery.

“Aku mau.”

“Aku juga.”

Yuuki mengangguk dan memanggil restoran terdekat. Dia memanggil restoran tersebut dan mulai memesan makanannya.

“Benar, ramen pedas, miso, dan seafood,” Yuuki sedang memesan makanannya sampai masuk ke dalam apartemennya.

“Apa kamu ada di dalam Yuuki ? Karena ruanganmu yang satunya sedang terkunci.” Utaha masuk ke dalam studio manga.

Yuuki ingin mengatakan sesuatu tapi didahului oleh Eriri.

“Kasumigaoka Utaha !” Kata Eriri dengan marahnya sambil menunjukkan taringnya.

“Ara, bukankah ini Sawamura Spencer Eriri ?” Kata Utaha sambil menyilangkan tangan.

Mereka saling menatap seakan akan sedang melihat musuh mereka, Yuuki bahkan seolah olah bisa melihat ada petir yang saling beradu di antara keduanya.

“Hmm, apakah kalian saling mengenal ?” Tanya Yuuki.

“Tidak !!” Kata keduanya pada saat yang bersamaan.

Yuuki dan Tsubasa pun meneteskan keringat melihat tingkah laku mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar