Selasa, 18 Juni 2019

SBM Chapter 26


Membuat Game ?

Yuuki berpikir selama beberapa saat kemudian ingat kalau dia pernah mendapatkan 100 poin keahlian programming. Dia ingat kalau dia bisa meningkatkan poin keahlian sampai 100 poin, maka dia akan mendapatkan hadiah.

Yuuki yakin kalau dia paling tidak akan mendapatkan sebuah game dari sistem. Dia memeriksa keahlian programmingnya untuk melihat hadiah apa yang dia dapat.


[Quest selesai : Menaikkan keahlian programming sampai 100 poin.]

[Hadiah : School days {TN : Njir.. school days… jangan ditonton animenya gan…}, Harvest Moon, Valkyrie Profile, dan Clannad.]

[Tips sistem – Kamu bisa membuat game game tadi secara pribadi atau ketika kamu sudah memiliki perusahaanmu sendiri.]

Yuuki melihat ke empat game yang telah dihadiahkan oleh sistem. Dia tau kalau ke empat game tadi masing masing memiliki potensial. Dia memikirkan game mana yang harus di gunakan untuk turnamen sampai sebuah quest muncul.

[Quest : Menangkan ‘Turnamen Membuat Game’ menggunakan Valkyrie Profile.]

[Hadiah : 3 kupon undian sistem.]

[Tips sistem – Kamu hanya boleh menggunakan ‘Valkyrie Profile’ untuk turnamen ini.]

Yuuki mengerutkan alisnya, ‘Game apaan sih ‘Valkyrie Profile’ ini ?’. Dia tidak pernah memainkan game ini sebelumnya karena game ini sangat kuno.

Yuuki tau kalau bisnis game di dunia ini kurang bagus. Karena dia telah mengetahui hal tersebut saat dia dan Utaha pergi ke Akibahara. Dia ingin tau bagaimana para otaku di dunia ini bisa menikmati hidup dengan game macam itu.

Yuuki telah melihat beberapa contoh eroge yang ada di Akibahara, tapi kualitas game tersebut sedikit tidak memuaskan. Dia sadar kalau dunia para otaku di dunia ini tidak begitu maju. {TN : Eroge = game yang terdapat unsure erotisnya…}

“Game macam apa yang akan kamu buat ?” Uomi menyadarkannya, “Menurutku kamu harus membuat game hentai, aku yakin sekolah kita akan menang jika kamu membuat game seperti itu !” Uomi terlihat cukup percaya diri. {TN : game Hentai = game 18+}
Yuuki mengerutkan alisnya.

“Tidak, aku tidak akan membuat game hentai.” Yuuki menggelengkan kepalanya.

“Hei ? Kenapa ?” Uomi terlihat sangat kecewa.

“Aku sudah mendapat sebuah ide, jadi serahkan saja padaku.” Kata Yuuki.

Uomi menatapnya selama beberapa saat, dia terus menatapnya yang membuat Yuuki merasa tidak nyaman.

“Apa ?” Tanya Yuuki.

“Tidak, menurutku, aku tau mengapa banyak sekali gadis di sekitarmu,” Kata Uomi secara misterius.

Yuuki tidak memikirkan hal itu dan memutuskan untuk pulang. Dia perlu membeli beberapa perlengkapan baru untuk membuat game. Dia tau kalau computer lamanya tidak cukup kuat untuk membuat game dengan optimal. Dia tidak ingin komputernya tiba tiba macet saat dia membuat gamenya.

Yuuki berhenti pada salah satu toko computer untuk membeli sebuah computer baru. Dia pun langsung membawa computer barunya ke apartemennya.

- - -

Di dalam studio manganya, ada tiga gadis yang sedang menunggu Yuuki. Yuuki telah memberi ketiganya kunci studio manganya. Sehingga mereka bisa masuk ke studio manganya kapanpun mereka mau.

“Grrr, dimana sih Yuuki ?” Eriri merasa sedikit kesal karena dia harus menunggu.

“Bisa diam tidak, Sawamura,” Kata Utaha sambil menekan laptopnya. Dia mencoba untuk menulis novelnya tapi terhenti karena dia tidak memiliki mood untuk menulis. Dia ingin bertemu dengan Yuuki secepatnya. {TN : ahem…}

Tsubasa sedang minum minuman yang unik di dapur. Yuuki memiliki hobi mengumpulkan makanan dan minuman yang aneh di dapurnya. Tsubasa menyukai adrenalin yang apakah minuman atau makanan tersebut enak atau tidak.

“Hmm, minuman ini enak.” Kata Tsubasa sambil mengelap mulutnya.

“Hei, ngomong ngomong, kamu tinggal dimana, Tsubasa ?” Eriri memutuskan untuk bertanya. Dia belum tau dimana Tsubasa tinggal.

“Aku tinggal di asrama khusus mangaka.” Kata Tsubasa dengan samar.

“Apa ?” Eriri dan Utaha terkejut.

“Apakah ada mangaka professional disana ?” Tanya Utaha.

“Hmm, semunya yang hidup di sana masih amatir, karena kami semua masih pelajar.” Kata Tsubasa.

“Bolehkah aku mampir ke sana suatu saat nanti ?” Eriri penasaran dengan asrama khusus mangaka tersebut.

“Boleh saja, ajaklah Yuuki sekalian,” Kata Tsubasa dengan senangnya. Dia senang karenaYuuki dan rekan kerjannya akan berkunjung ke asramanya.

“Apakah itu asrama khusus perempuan ?” Tanya Utaha.

“Iya, di sana ada 5 orang dan 1 menejer, dan semuanya adalah perepuan.” Kata Tsubasa.

Mereka sedang bercakap cakap sampai pintu terbuka.

“Kamu habis darimana, Yuuki ?” Tanya Eriri.

“Iya Yuuki, kamu pulang lumayan telat kali ini,” Kata Tsubasa.

“Utaha tidak mengatakan sesuatu dan menatapnya seolah olah seperti berkata, 

“Beritahu aku !”

“Maaf maaf, aku telat karena membeli computer baru.” Kata Yuuki yang sedang membawa sebuah kardus besar dan meletakkannya di studio manganya. Dia membuka kardus itu dan mulai merakit computer barunya.

“Mengapa kamu membeli computer baru ?” Eriri berpikir kalau tindakan Yuuki itu aneh karena dia sudah memiliki computer.

“Apakah itu untukku ?” Kata Utaha yang penuh dengan ekspektasi.

“Apakah itu untuk bermain game ?” Tsubasa tau kalau computer Yuuki sudah tua dan cukup tidak memuaskan bermain game di sana.

“Kalian semua salah, karena aku akan membuat game.” Yuuki selesai merakit komputernya dan menyalakannya.

“MEMBUAT GAME ?” Ketiganya terkejut mendengar hal tersebut. Mereka tidak pernah berpikir kalau Yuuki akan membuat sebuah game.

“Game seperti apa yang akan kamu buat ? Apakah itu sebuah eroge ?” Kata Eriri yang penuh dengan ekspetasi. Dia tau kalau Yuuki sangat hebat dalam membuat karakter perempuan yang seksi. Dia telah melihat Lucy, Erza, dan Mirajane di manga ‘Fairy Tail’nya. Jika dia membuat sebuah eroge, maka hasilnya pastilah menakjubkan.

“Dasar mangaka hentai,” Utaha mengatai Eriri.

“Aku baru tau kalau kamu adalah orang yang seperti itu, Eriri,” Tsubasa mencoba menjauhi Eriri.

“HEI !!” Eriri marah.

“Tidak, aku tidak akan membuat eroge,” Yuuki menggelengkan kepalanya.

Eriri langsung terbaring lemah ketika mendengar hal tersebut.

“Apakah itu fantasi ?” Tanya Tsubasa.

“Yah, lihat saja nanti,” Ini tidak seperti Yuuki menolak untuk menjawab pertanyaan mereka, tapi karena dia benar benar tidak tau game seperti apakah ‘Valkyrie Profil’ itu, tapi dia tidak peduli. Karena dia yakin kalau dia bisa memenangkan turnamen tersebut menggunakan game ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar