Membuat Game ?
Yuuki
berpikir selama beberapa saat kemudian ingat kalau dia pernah mendapatkan 100
poin keahlian programming. Dia ingat kalau dia bisa meningkatkan poin keahlian
sampai 100 poin, maka dia akan mendapatkan hadiah.
Yuuki
yakin kalau dia paling tidak akan mendapatkan sebuah game dari sistem. Dia memeriksa
keahlian programmingnya untuk melihat hadiah apa yang dia dapat.
[Quest
selesai : Menaikkan keahlian programming sampai 100 poin.]
[Hadiah
: School days {TN : Njir.. school days… jangan ditonton animenya gan…}, Harvest
Moon, Valkyrie Profile, dan Clannad.]
[Tips
sistem – Kamu bisa membuat game game tadi secara pribadi atau ketika kamu sudah
memiliki perusahaanmu sendiri.]
Yuuki
melihat ke empat game yang telah dihadiahkan oleh sistem. Dia tau kalau ke empat
game tadi masing masing memiliki potensial. Dia memikirkan game mana yang harus
di gunakan untuk turnamen sampai sebuah quest muncul.
[Quest
: Menangkan ‘Turnamen Membuat Game’ menggunakan Valkyrie Profile.]
[Hadiah
: 3 kupon undian sistem.]
[Tips
sistem – Kamu hanya boleh menggunakan ‘Valkyrie Profile’ untuk turnamen ini.]
Yuuki
mengerutkan alisnya, ‘Game apaan sih ‘Valkyrie Profile’ ini ?’. Dia tidak pernah
memainkan game ini sebelumnya karena game ini sangat kuno.
Yuuki
tau kalau bisnis game di dunia ini kurang bagus. Karena dia telah mengetahui
hal tersebut saat dia dan Utaha pergi ke Akibahara. Dia ingin tau bagaimana
para otaku di dunia ini bisa menikmati hidup dengan game macam itu.
Yuuki
telah melihat beberapa contoh eroge yang ada di Akibahara, tapi kualitas game
tersebut sedikit tidak memuaskan. Dia sadar kalau dunia para otaku di dunia ini
tidak begitu maju. {TN : Eroge = game yang terdapat unsure erotisnya…}
“Game
macam apa yang akan kamu buat ?” Uomi menyadarkannya, “Menurutku kamu harus
membuat game hentai, aku yakin sekolah kita akan menang jika kamu membuat game
seperti itu !” Uomi terlihat cukup percaya diri. {TN : game Hentai = game 18+}
Yuuki
mengerutkan alisnya.
“Tidak,
aku tidak akan membuat game hentai.” Yuuki menggelengkan kepalanya.
“Hei
? Kenapa ?” Uomi terlihat sangat kecewa.
“Aku
sudah mendapat sebuah ide, jadi serahkan saja padaku.” Kata Yuuki.
Uomi
menatapnya selama beberapa saat, dia terus menatapnya yang membuat Yuuki merasa
tidak nyaman.
“Apa
?” Tanya Yuuki.
“Tidak,
menurutku, aku tau mengapa banyak sekali gadis di sekitarmu,” Kata Uomi secara
misterius.
Yuuki
tidak memikirkan hal itu dan memutuskan untuk pulang. Dia perlu membeli beberapa
perlengkapan baru untuk membuat game. Dia tau kalau computer lamanya tidak cukup
kuat untuk membuat game dengan optimal. Dia tidak ingin komputernya tiba tiba
macet saat dia membuat gamenya.
Yuuki
berhenti pada salah satu toko computer untuk membeli sebuah computer baru. Dia pun
langsung membawa computer barunya ke apartemennya.
-
- -
Di
dalam studio manganya, ada tiga gadis yang sedang menunggu Yuuki. Yuuki telah memberi
ketiganya kunci studio manganya. Sehingga mereka bisa masuk ke studio manganya
kapanpun mereka mau.
“Grrr,
dimana sih Yuuki ?” Eriri merasa sedikit kesal karena dia harus menunggu.
“Bisa
diam tidak, Sawamura,” Kata Utaha sambil menekan laptopnya. Dia mencoba untuk
menulis novelnya tapi terhenti karena dia tidak memiliki mood untuk menulis. Dia
ingin bertemu dengan Yuuki secepatnya. {TN : ahem…}
Tsubasa
sedang minum minuman yang unik di dapur. Yuuki memiliki hobi mengumpulkan
makanan dan minuman yang aneh di dapurnya. Tsubasa menyukai adrenalin yang
apakah minuman atau makanan tersebut enak atau tidak.
“Hmm,
minuman ini enak.” Kata Tsubasa sambil mengelap mulutnya.
“Hei,
ngomong ngomong, kamu tinggal dimana, Tsubasa ?” Eriri memutuskan untuk
bertanya. Dia belum tau dimana Tsubasa tinggal.
“Aku
tinggal di asrama khusus mangaka.” Kata Tsubasa dengan samar.
“Apa
?” Eriri dan Utaha terkejut.
“Apakah
ada mangaka professional disana ?” Tanya Utaha.
“Hmm,
semunya yang hidup di sana masih amatir, karena kami semua masih pelajar.” Kata
Tsubasa.
“Bolehkah
aku mampir ke sana suatu saat nanti ?” Eriri penasaran dengan asrama khusus
mangaka tersebut.
“Boleh
saja, ajaklah Yuuki sekalian,” Kata Tsubasa dengan senangnya. Dia senang karenaYuuki
dan rekan kerjannya akan berkunjung ke asramanya.
“Apakah
itu asrama khusus perempuan ?” Tanya Utaha.
“Iya,
di sana ada 5 orang dan 1 menejer, dan semuanya adalah perepuan.” Kata Tsubasa.
Mereka
sedang bercakap cakap sampai pintu terbuka.
“Kamu
habis darimana, Yuuki ?” Tanya Eriri.
“Iya
Yuuki, kamu pulang lumayan telat kali ini,” Kata Tsubasa.
“Utaha
tidak mengatakan sesuatu dan menatapnya seolah olah seperti berkata,
“Beritahu
aku !”
“Maaf
maaf, aku telat karena membeli computer baru.” Kata Yuuki yang sedang membawa
sebuah kardus besar dan meletakkannya di studio manganya. Dia membuka kardus
itu dan mulai merakit computer barunya.
“Mengapa
kamu membeli computer baru ?” Eriri berpikir kalau tindakan Yuuki itu aneh
karena dia sudah memiliki computer.
“Apakah
itu untukku ?” Kata Utaha yang penuh dengan ekspektasi.
“Apakah
itu untuk bermain game ?” Tsubasa tau kalau computer Yuuki sudah tua dan cukup
tidak memuaskan bermain game di sana.
“Kalian
semua salah, karena aku akan membuat game.” Yuuki selesai merakit komputernya
dan menyalakannya.
“MEMBUAT
GAME ?” Ketiganya terkejut mendengar hal tersebut. Mereka tidak pernah berpikir
kalau Yuuki akan membuat sebuah game.
“Game
seperti apa yang akan kamu buat ? Apakah itu sebuah eroge ?” Kata Eriri yang
penuh dengan ekspetasi. Dia tau kalau Yuuki sangat hebat dalam membuat karakter
perempuan yang seksi. Dia telah melihat Lucy, Erza, dan Mirajane di manga ‘Fairy
Tail’nya. Jika dia membuat sebuah eroge, maka hasilnya pastilah menakjubkan.
“Dasar
mangaka hentai,” Utaha mengatai Eriri.
“Aku
baru tau kalau kamu adalah orang yang seperti itu, Eriri,” Tsubasa mencoba
menjauhi Eriri.
“HEI
!!” Eriri marah.
“Tidak,
aku tidak akan membuat eroge,” Yuuki menggelengkan kepalanya.
Eriri
langsung terbaring lemah ketika mendengar hal tersebut.
“Apakah
itu fantasi ?” Tanya Tsubasa.
“Yah,
lihat saja nanti,” Ini tidak seperti Yuuki menolak untuk menjawab pertanyaan
mereka, tapi karena dia benar benar tidak tau game seperti apakah ‘Valkyrie
Profil’ itu, tapi dia tidak peduli. Karena dia yakin kalau dia bisa memenangkan
turnamen tersebut menggunakan game ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar