Minggu, 23 Juni 2019

SBM Chapter 29


Ramen Kesialan

Valkyrie Profile lebis mirip game jenis platform daripada game RPG. {TN : Game tipe platform contohnya super Mario, sedangkan RPG contohnya final fantasi XI.}

Ada 24 karakter yang dapat dimainkan di game ini. Hanya saja, beberapa diantaranya hanya bisa didapatkan di mode hard.

Lenneth adalah tokoh utama di Valkyrie Profile, dia adalah seorang gadis petarung yang baru dibangkitkan dan pelayan dari Odin, yang memerintahkannya untuk merekrut einherjar baru untuk berperang bersama dengan Æsir melawan Vanir dan mencegah kehancuran Asgard dalam Ragnarok. Lenneth adalah salah satu dari tiga dewi takdir (dua orang yang lain bernama, Hrist dan Silmeria, yang merupakan saudara perempuan dari Lenneth) mereka bertiga sebenarnya berada di dalam tubuh yang sama, meskipun hanya ada satu orang yang bisa bangun dalam jangka waktu tertentu dan mereka bertiga bisa dibedakan dari warna rambut dan baju zirah mereka.


Pada akhirnya, Loki terungkap sebagai tokoh antagonis terakhir di game Valkyrie Profile. Dia memiliki darah campuran, yaitu setengah Æsir dan setengah Vanir. Meskipun dia telah diterima oleh Æsir, dia tidaklah dipercaya sepenuhnya oleh kedua belah pihak. Odin dan Freya kemudian menyegel kekuatannya sehingga akan tetap menjadi versi mudanya. Dia kemudian mencari kekuatan dari empat harta karun, yang akan memberikannya kekuatan yang bahkan bisa menandingi kekuatan Odin.

- - -

Yuuki mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan 10 orang hanya dengan dirinya sendiri. Dia membuat tubuhnya lebih kuat menggunakan ‘Busur Penciptaan’, dan itu membuatnya bisa menyelesaikan game ini dengan mudah, tapi dia perlu mengajari yang lainnya.

Yuuki memerintahkan Eriri dan Tsubasa untuk membantunya menggambar karakter dari game ini.

Yuuki juga memberitau Utaha bagaimana gamplay dari game ini. Utaha harus bisa membuat scenario dari setiap sekmen di dalam game. Yuuki beberapa kali merasa tidak puas dan itu membuat Utaha merasa sangat frustrasi. Yuukipun terus menerus menyuruh Utaha untuk mengubah jalan ceritanya sampai Yuuki merasa puas.

Mereka bekerja sampai larut malam karena lupa akan waktu.

“Aduh, ternyata udah sangat malam, bagaimana kalau kalian menginap di sini saja ?” Tawar Yuuki. Mereka bisa tidur di studio manganya dan dia sendiri akan kembali ke apartemennya tapi ternyata perkataannya disalah artikan oleh Eriri.

“A-Apa ? Apa kamu mau tidur dengan kami setelah kamu puas menyuruh kami memakai pakaian seperti ini ?” Eriri seperti seekor kucing yang ekornya habis diinjak.

“Benarkah, Yuuki ? Kamu ingin tidur dengan kami ?” Tsubasa tersipu.

Utaha tetap tenang karena mereka sudah pernah tidur bersama.

“Apakah hanya hal hal cabul yang ada dipikiranmu ?” Yuuki menatap Eriri dengan lelah.

“HEI ! SIAPA JUGA YANG SELALU BERPIKIR CABUL !!!” Eriri marah.

“Aku tidak berkata kalau aku akan tidur dengan kalian, karena aku akan tidur di kamar apartemenku,” Kata Yuuki.

Eriri tersipu malu ketika tau kalau ternyata dialah yang salah paham.

“Ka-kalau begitu, beritahu aku lebih awal !!” Eriri menyilangkan tangannya dan menolehkan wajahnya. {TN : Hmph!}

Yuuki menggelengkan kepalanya, ‘Seorang gadis yang sedang dalam masa pubertas benar benar menyebalkan’.

“Aku akan menelpon menejer asramaku dulu,” Tsubasa mengabil telephonenya. Dia bercakap cakap selama beberapa saat dan memberi mereka sinyal ‘OK’.

“Aku juga akan menelpon ibuku,” Eriri menelpon orang tuanya.

Mereka melihat Eriri yang tersipu sampai sampai seluruh wajahnya menjadi merah.

“SIAPA JUGA YANG MENGINAP DI RUMAH PACAR !!” Eriri melempar telephonenya dan Yuuki menangkapnya.

“Hei ! Hati hati, anjir,” Yuuki hampir saja terkena lemparan Eriri.

“Tolong jaga Eriri kami ya,” Kata suara dari telephone Eriri.

Yuuki ingin menjawab tapi Eriri merebut telephone itu duluan dan mematikan panggilan.

“Aku akan tidur di sini,” Kata Eriri yang melongo.

“Baiklah,” Yuuki mengangguk.

- - -

Yuuki membantu mereka menata sebuah futon di studio manganya. Dia merasa sedikit lapar dan menanyai mereka apakah mereka mau makan bersamanya atau tidak. {TN : futon = kasur yang biasa dipake di Jepang waktu nginap di rumah temen.}

“Ha ? Makan larut malam begini ? Apa kamu berniat untuk membuatku menjadi gemuk ?” Kata Eriri.

“Aku masih mencoba membuat otot ototku sepertimu jadi aku tidak ikut, Yuuki.” Kata Tsubasa.

“Tidak, berat badanku naik gara gara kamu !” Utaha menatapnya dengan benci.

Yuuki mengangguk dan tidak keberatan karena mereka tidak ikut dengannya. Dia kemudian kembali ke apartemennya untuk mengambil jaket.

Yuuki kemudia pergi keluar dan mencari sesuatu yang enak untuk dimakan. Dia berjalan berjalan menyusuri jalan jalan dan bertemu dengan seseorang yang tidak disangka.

“Hei ! Koizumi !” Teriak Yuuki dan Koizumi memalingkan wajahnya.

“Yuuki,” Koizumi mengangguk.

Yuuki tidak ingin makan sendirian, karena dia berpikir kalau makan itu lebih enak jika bersama dengan orang lain.

“Apa kamu sedang mencari makanan ?” Tanya Yuuki.

“Iya,” Koizumi mengangguk.

“Apa kamu mau makan denganku ?” Tanya Yuuki.

“Tidak masalah tapi aku yang memilih restorannya,” Yuuki mengangguk.

Mereka berjalan bersama dan sampai pada sebuah warung ramen yang bobrok.

“Ramen Ogura, ‘saking enaknya, sampai membuatmu rela mati’ ?” Yuuki menatap ke arah Koizumi, “Apa kita akan makan di sini ?” Kerena toko ramennya sendiri terlihat sangat bobrok.

Koizumi tidak mengatakan apapun dan langsung masuk ke dalam warung tersebut.

Yuuki hanya bisa menghembuskan nafas lelah dan masuk ke dalam warung tersebut.

“SELAMAT DATANG !!!” Seorang pria bertubuh besar menyambut mereka. {TN :  Selamat datang di ind*maret, selamat berbelanja dan semoga anda puas dengan pelayanan kami~}

Yuuki dan Koizumi kemudian duduk di salah satu kursi.

“Onii-san, bisakah kamu tidak duduk di kursi itu ? itu adalah tempat duduk kenangan dari salah satu pelanggan setiaku,” Kata pria tersebut.

“Oklah, aku nggak keberatan kok,” Yuuki pindah tempat duduk, “ Jadi, Ogura-occhan, ramen apa yang paling popular di sini ?” Karena nama dari warung ini adalah Ogura, jadi dia memutuskan untuk memanggil pria tersebut Ogura. {TN : Occhan = pak tua.}

“Hahaha, ramen paling popular di warung ini adalah…” Sebelum Ogura mengatakan nama ramen tersebut dia didahului oleh Koizumi.

“Yama Ramen sangat enak, sampai membuatmu rela mati untuknya,” Kata Koizumi. {TN : Yama = gunung, jadi namanya itu ramen gunung.}

“Hahaha, Ojou-chan, kamu ternyata kamu memiliki selera yang hebat,” Ogura tersenyum, “Kalau kamu pesan apa, Onii-san ?”

“Panggil aku Yuuki, aku akan pesan ramen yang sama dengannya,” Yuuki juga ingin mencoba menu itu.

“OK ! dua Yama Ramen sangat enak, sampai membuatmu rela mati untuknya,” Ogura kemudia memasak pesanan mereka.

Ketika Ogura dengan memasak pesanan mereka Yuuki bertanya kedapa Koizumi.

“Memangnya apa sih yang special dari ramen ini ?” Tanya Yuuki.

“Ramen di sini harganya murah, enak, dan juga tunas bambunya benar benar mengagumkan !” Koizumi terus berbicara dan dan Yuuki mendengarkannya dengan diam.

Ogura-occhan juga sesekali bergabung dengan obrolan mereka.

Ketika ramen pesanan mereka sudah siap dan mereka sudah bersiap siap akan menyantapnya, mereka mendengar suara pintu warung tersebut terbuka.

“SELAMAT DATANG !!” Ogura-occhan menyambut mereka.

Yuuki menolehkan wajahnya dan wajahnya langsung berubah pucat. Dia tidak pernah menyangka kalau akan bertemu dengan malaikat maut yang satu ini.

“ACHOO !!” Seorang pria tua berkumis bersin.

“Ah, saat ini dingin sekali, kan,” Kata Ogura-occhan.

Yuuki tidak menatap ke arah pria tua berkumis tersebut tapi dia menatap ke arah anak kecil yang datang bersamanya.

“Ah, itu ada Onii-chan !” Anak kecil tersebut kaget ketika melihat Yuuki.

Bibir Yuuki berkedut beberapa kalli karena dia bertemu dengannya untuk yang kedua kalinya.

‘Oh, Tuhan, {TN : Kucinta dia, kusayang dia, rindu dia, inginkan dia~} mengapa engkau memertemukanku dengan dia,’ Yuuki ingin kabur dari warung ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar