Ramen Kesialan
Valkyrie
Profile lebis mirip game jenis platform daripada game RPG. {TN : Game tipe
platform contohnya super Mario, sedangkan RPG contohnya final fantasi XI.}
Ada
24 karakter yang dapat dimainkan di game ini. Hanya saja, beberapa diantaranya
hanya bisa didapatkan di mode hard.
Lenneth
adalah tokoh utama di Valkyrie Profile, dia adalah seorang gadis petarung yang
baru dibangkitkan dan pelayan dari Odin, yang memerintahkannya untuk merekrut
einherjar baru untuk berperang bersama dengan Æsir melawan Vanir dan mencegah
kehancuran Asgard dalam Ragnarok. Lenneth adalah salah satu dari tiga dewi
takdir (dua orang yang lain bernama, Hrist dan Silmeria, yang merupakan saudara
perempuan dari Lenneth) mereka bertiga sebenarnya berada di dalam tubuh yang
sama, meskipun hanya ada satu orang yang bisa bangun dalam jangka waktu
tertentu dan mereka bertiga bisa dibedakan dari warna rambut dan baju zirah
mereka.
Pada
akhirnya, Loki terungkap sebagai tokoh antagonis terakhir di game Valkyrie
Profile. Dia memiliki darah campuran, yaitu setengah Æsir dan setengah Vanir. Meskipun
dia telah diterima oleh Æsir, dia tidaklah dipercaya sepenuhnya oleh kedua
belah pihak. Odin dan Freya kemudian menyegel kekuatannya sehingga akan tetap
menjadi versi mudanya. Dia kemudian mencari kekuatan dari empat harta karun,
yang akan memberikannya kekuatan yang bahkan bisa menandingi kekuatan Odin.
-
- -
Yuuki
mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan 10 orang hanya dengan dirinya sendiri. Dia
membuat tubuhnya lebih kuat menggunakan ‘Busur Penciptaan’, dan itu membuatnya
bisa menyelesaikan game ini dengan mudah, tapi dia perlu mengajari yang
lainnya.
Yuuki
memerintahkan Eriri dan Tsubasa untuk membantunya menggambar karakter dari game
ini.
Yuuki
juga memberitau Utaha bagaimana gamplay dari game ini. Utaha harus bisa membuat
scenario dari setiap sekmen di dalam game. Yuuki beberapa kali merasa tidak
puas dan itu membuat Utaha merasa sangat frustrasi. Yuukipun terus menerus
menyuruh Utaha untuk mengubah jalan ceritanya sampai Yuuki merasa puas.
Mereka
bekerja sampai larut malam karena lupa akan waktu.
“Aduh,
ternyata udah sangat malam, bagaimana kalau kalian menginap di sini saja ?”
Tawar Yuuki. Mereka bisa tidur di studio manganya dan dia sendiri akan kembali
ke apartemennya tapi ternyata perkataannya disalah artikan oleh Eriri.
“A-Apa
? Apa kamu mau tidur dengan kami setelah kamu puas menyuruh kami memakai
pakaian seperti ini ?” Eriri seperti seekor kucing yang ekornya habis diinjak.
“Benarkah,
Yuuki ? Kamu ingin tidur dengan kami ?” Tsubasa tersipu.
Utaha
tetap tenang karena mereka sudah pernah tidur bersama.
“Apakah
hanya hal hal cabul yang ada dipikiranmu ?” Yuuki menatap Eriri dengan lelah.
“HEI
! SIAPA JUGA YANG SELALU BERPIKIR CABUL !!!” Eriri marah.
“Aku
tidak berkata kalau aku akan tidur dengan kalian, karena aku akan tidur di kamar
apartemenku,” Kata Yuuki.
Eriri
tersipu malu ketika tau kalau ternyata dialah yang salah paham.
“Ka-kalau
begitu, beritahu aku lebih awal !!” Eriri menyilangkan tangannya dan menolehkan
wajahnya. {TN : Hmph!}
Yuuki
menggelengkan kepalanya, ‘Seorang gadis yang sedang dalam masa pubertas benar
benar menyebalkan’.
“Aku
akan menelpon menejer asramaku dulu,” Tsubasa mengabil telephonenya. Dia bercakap
cakap selama beberapa saat dan memberi mereka sinyal ‘OK’.
“Aku
juga akan menelpon ibuku,” Eriri menelpon orang tuanya.
Mereka
melihat Eriri yang tersipu sampai sampai seluruh wajahnya menjadi merah.
“SIAPA
JUGA YANG MENGINAP DI RUMAH PACAR !!” Eriri melempar telephonenya dan Yuuki
menangkapnya.
“Hei
! Hati hati, anjir,” Yuuki hampir saja terkena lemparan Eriri.
“Tolong
jaga Eriri kami ya,” Kata suara dari telephone Eriri.
Yuuki
ingin menjawab tapi Eriri merebut telephone itu duluan dan mematikan panggilan.
“Aku
akan tidur di sini,” Kata Eriri yang melongo.
“Baiklah,”
Yuuki mengangguk.
-
- -
Yuuki
membantu mereka menata sebuah futon di studio manganya. Dia merasa sedikit
lapar dan menanyai mereka apakah mereka mau makan bersamanya atau tidak. {TN :
futon = kasur yang biasa dipake di Jepang waktu nginap di rumah temen.}
“Ha
? Makan larut malam begini ? Apa kamu berniat untuk membuatku menjadi gemuk ?” Kata
Eriri.
“Aku
masih mencoba membuat otot ototku sepertimu jadi aku tidak ikut, Yuuki.” Kata
Tsubasa.
“Tidak,
berat badanku naik gara gara kamu !” Utaha menatapnya dengan benci.
Yuuki
mengangguk dan tidak keberatan karena mereka tidak ikut dengannya. Dia kemudian
kembali ke apartemennya untuk mengambil jaket.
Yuuki
kemudia pergi keluar dan mencari sesuatu yang enak untuk dimakan. Dia berjalan
berjalan menyusuri jalan jalan dan bertemu dengan seseorang yang tidak
disangka.
“Hei
! Koizumi !” Teriak Yuuki dan Koizumi memalingkan wajahnya.
“Yuuki,”
Koizumi mengangguk.
Yuuki
tidak ingin makan sendirian, karena dia berpikir kalau makan itu lebih enak
jika bersama dengan orang lain.
“Apa
kamu sedang mencari makanan ?” Tanya Yuuki.
“Iya,”
Koizumi mengangguk.
“Apa
kamu mau makan denganku ?” Tanya Yuuki.
“Tidak
masalah tapi aku yang memilih restorannya,” Yuuki mengangguk.
Mereka
berjalan bersama dan sampai pada sebuah warung ramen yang bobrok.
“Ramen
Ogura, ‘saking enaknya, sampai membuatmu rela mati’ ?” Yuuki menatap ke arah
Koizumi, “Apa kita akan makan di sini ?” Kerena toko ramennya sendiri terlihat
sangat bobrok.
Koizumi
tidak mengatakan apapun dan langsung masuk ke dalam warung tersebut.
Yuuki
hanya bisa menghembuskan nafas lelah dan masuk ke dalam warung tersebut.
“SELAMAT
DATANG !!!” Seorang pria bertubuh besar menyambut mereka. {TN : Selamat datang di ind*maret, selamat
berbelanja dan semoga anda puas dengan pelayanan kami~}
Yuuki
dan Koizumi kemudian duduk di salah satu kursi.
“Onii-san,
bisakah kamu tidak duduk di kursi itu ? itu adalah tempat duduk kenangan dari
salah satu pelanggan setiaku,” Kata pria tersebut.
“Oklah,
aku nggak keberatan kok,” Yuuki pindah tempat duduk, “ Jadi, Ogura-occhan,
ramen apa yang paling popular di sini ?” Karena nama dari warung ini adalah
Ogura, jadi dia memutuskan untuk memanggil pria tersebut Ogura. {TN : Occhan =
pak tua.}
“Hahaha,
ramen paling popular di warung ini adalah…” Sebelum Ogura mengatakan nama ramen
tersebut dia didahului oleh Koizumi.
“Yama
Ramen sangat enak, sampai membuatmu rela mati untuknya,” Kata Koizumi. {TN :
Yama = gunung, jadi namanya itu ramen gunung.}
“Hahaha,
Ojou-chan, kamu ternyata kamu memiliki selera yang hebat,” Ogura tersenyum, “Kalau
kamu pesan apa, Onii-san ?”
“Panggil
aku Yuuki, aku akan pesan ramen yang sama dengannya,” Yuuki juga ingin mencoba
menu itu.
“OK
! dua Yama Ramen sangat enak, sampai membuatmu rela mati untuknya,” Ogura
kemudia memasak pesanan mereka.
Ketika
Ogura dengan memasak pesanan mereka Yuuki bertanya kedapa Koizumi.
“Memangnya
apa sih yang special dari ramen ini ?” Tanya Yuuki.
“Ramen
di sini harganya murah, enak, dan juga tunas bambunya benar benar mengagumkan !”
Koizumi terus berbicara dan dan Yuuki mendengarkannya dengan diam.
Ogura-occhan
juga sesekali bergabung dengan obrolan mereka.
Ketika
ramen pesanan mereka sudah siap dan mereka sudah bersiap siap akan menyantapnya,
mereka mendengar suara pintu warung tersebut terbuka.
“SELAMAT
DATANG !!” Ogura-occhan menyambut mereka.
Yuuki
menolehkan wajahnya dan wajahnya langsung berubah pucat. Dia tidak pernah
menyangka kalau akan bertemu dengan malaikat maut yang satu ini.
“ACHOO
!!” Seorang pria tua berkumis bersin.
“Ah,
saat ini dingin sekali, kan,” Kata Ogura-occhan.
Yuuki
tidak menatap ke arah pria tua berkumis tersebut tapi dia menatap ke arah anak
kecil yang datang bersamanya.
“Ah,
itu ada Onii-chan !” Anak kecil tersebut kaget ketika melihat Yuuki.
Bibir
Yuuki berkedut beberapa kalli karena dia bertemu dengannya untuk yang kedua
kalinya.
‘Oh,
Tuhan, {TN : Kucinta dia, kusayang dia, rindu dia, inginkan dia~} mengapa
engkau memertemukanku dengan dia,’ Yuuki ingin kabur dari warung ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar