Minggu, 16 Juni 2019

SBM Chapter 24


Minyak Kuda

“Kyaaa !!” Yukana berteriak tapi terdiap ketika Yuuki hanya mencium kening Ranko.

“Hei ? Kenapa kamu tidak menciumnya di bibir ?” Pertanyaan Yukana membuat alis Yuuki dan Ranko berkerut.

Saat Ranko jatuh ke arahnya lagi mereka hampir saja berciuman, tapi Yuuki dengan reflek mendongakkan mukanya dan berhasil menghindari bencana tersebut. Dia benar benar tidak ingin kehilangan ciuman pertamanya di dunia ini dengan seseorang yang baru saja dia kenal. Akan lebih baik untuk memberikan ciuman pertamanya kepada Utaha, Hina-chan, ataupun Ayako.


Keduanya buru buru berdiri dan mencoba untuk menjelaskan kesalahpahaman tadi.

“Kamu salah paham Yukana !” Kata Ranko.

“Iya, kami saja tidak berpacaran, tadi itu hanyalah kecelakaan,” Kata Yuuki.

Ranko dan Yuuki berusaha menjelaskan kepada Yukana yang menatap mereka dengan curiga.

“Yah, lupakan saja, tapi ngomong ngomong siapa kamu ? aku tidak pernah melihatmu sebelumnya.” Kata Yukana kepada Yuuki.

“Dia adalah Yuuki, seorang murid pindahan di kelasku,” Ranko menjawabnya, dia tidak ingin Yuuki untuk bercengkrama dengan Yukana. Dia tau kalau Yuuki adalah predator dari bau tubuhnya, dan akan lebih baik jika Yukana tidak berada di dekatnya.

Yuuki mengangguk setelah diperkenalkan Ranko, tapi perilaku tersebut membuat Yukana menjadi lebih curiga. Dia berpikir kalau temannya mencoba untuk menyembunyikan hubungan mereka dan dirinya. Dia menatap mereka mencoba untuk mencari tau kalau mereka berbohong atau tidak. Dia melihat Ranko yang panik tapi Yuuki masih terlihat tenang. Dia tidak tau mereka itu berpacaran atau tidak.

Yukana menatap Yuuki, dan ini adalah pengalaman pertamanya mengamati Yuuki dengan seksama. Yuuki memiliki wajah yang tampan dan tubuhnya sangat kekar. Dia melihat Yuuki yang tersenyum lembut, dia pun tersipu dan mencoba menutupinya.

Yukana harus mengakui kalau tidak aneh jika Ranko mencoba berpacaran dengannya. Dia menatap Yuuki selama beberapa saat dan menarik Ranko menjauh.

“Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika kamu menyakiti Ranko !” Kata Yukana sambil menarik Ranko.

“Hei ? Kamu salah paham Yukana !” Teriak Ranko. {TN : pada bagian ini mereka berdua pergi menjauh.}

Yuuki memijit mijit pelipisnya sambil berpikir, ‘Apa yang sebenarnya terjadi ?’. dia baru saja pindah ke sini selama beberapa jam dan dia sudah mendapatkan masalah.
Yuuki tau kalau gadis gal pirang didepannya adalah heroin utama dari anime ‘Hajimete no Gal’. Namanya adalah Yukana. Dia memiliki rambut pirang stroberi, mata hijau, dada montok {TN : ( ͡° ͜ʖ ͡°) }, dan memakai kaos kaki longgar. {TN : https://animevice.fandom.com/wiki/Yukana_Yame/ }

*Krucuk krucuk*

Yuuki mengerutkan alisnya ketika mendengar suara perutnya. Dia ingin makan sesuatu dan memutuskan untuk pergi ke kantin. Dia bertanya Tanya apakah ada makanan yang enak di sana.

- - -

Di kantin, Yuuki melihat sebuah poster yang ada di depannya.

“Hmm, minyak kuda ? Sungguh ramen yang aneh.” Yuuki mengerutkan alisnya. Dia benar benar tidak ingin makan sesuatu yang aneh saat dia sangat lapar.

“Itu tidak aneh, karena remen itu sangat enak.” Suara gadis menyelas monolognya.

“Hmm, kamu siapa ?” Yuuki melihat ke arah gadis berambut pirang panjang di belakangnya.

Yuuki sebenarnya tau gadis itu, dia adalah penggemar ramen yang terkenal, dan heroin utama dari anime ‘Ramen Daisuki Koizumi-san’, namanya adalah Koizumi. Sedangkan nama keluarganya masih menjadi misteri dan tidak ada info lebih lanjut di wiki.

“Perkenalkan, namaku Koizumi, tapi itu tidaklah penting, kamu berkata kalau minyak kuda itu aneh ?” Tanya Koizumi. {TN : untukku iya, btw, di indo emangnya ada ya makanan berbahan dasar kuda ?}

“Iya, maksutku namanya saja minyak kuda,” Yuuki belum pernah makan kuda, tapi dari nama ramennya saja sudah terdengar mencurigakan.

“Aku tidak akan memberitaumu banyak, hanya saja kamu harus memakannya, aku tidak ingin kamu menilai ramen tersebut dengan buruk tanpa memakannya.” Kata koizumi dengan wajah serius, meskipun biasanya ekspresinya begitu datar, tapi ketika seseorang mengejek ramen, dia akan memiliki ekspresi serius yang sangat jarang ada di wajahnya.

“Hooo, baiklah, aku akan mencobanya, tapi bagaimana kalau ramennya tidak enak ?” Yuuki ingin tau bagaimana reaksinya.

“Hmmm, aku akan membawamu ke kedai ramen yang lebih enak, sampai kamu mengatakan enak.” Kata Koizumi.

“Baiklah, aku akan memegang janjimu, aku tau kalau ini sukup telat, tapi perkenalkan, namaku Yuuki.” Koizumi mengangguk.

Yuuki dan Koizumi tidak berkata apapun dan langsung memesan ramen mereka. Dia ingin membuktikan kepada Yuuki kalau minyak kuda itu sangat enak. {TN : hhmm, jadi penasaran gw gimana rasanya.}

Mereka duduk disebuah suatu meja {TN : bukan duduk di meja beneran}dan bersiap untuk makan bersama sama sampai seseorang menyela mereka.

“Bisaka aku duduk disamping kalian ?” Yuuki dan Koizumi melihat ke arah gadis berambut pendek yang sedang membawa semangkuk ramen di tangannya.

“Silahkan.” Kata Yuuki.

“Silahkan.” Kata Koizumi.

Keduanya kemudian melanjutkan makan mereka sambil mengabaikan gadis yang duduk di samping mereka. Dia melihat ke arah Yuuki dan Koizumi yang terlihat sangat serasi dan itu membuatnya cemburu.

“Hee ! Jangan mengabaikanku !” Gadis tersebut frustrasi, tapi Yuuki dan Koizumi tetap mengabaikannya dan terus memakan ramen mereka.

‘Hmm, ramen ini rasanya enak,’ Yuuki harus mengakui kalau ramen minyak kuda ini sangat enak.

Mereka terus memakan ramen mereka sampai habis dan tanpa menyisakan apapun.

“Terima kasih atas makanannya.” 2x

Kata Yuuki dan Koizumi pada saat yang bersamaan.

“Jadi bagaimana rasanya ?” Tanya Koizumi.

“Lumayan, aku tidak menyangka kalau ramen ini rasanya enak, ngomong ngomong, kaldu ramen tadi adalah bawang putih bakar, kan ?” Yuuki mengangguk. {TN : menurut gw yang ngangguk itu Koizumi deh perasaan, tapi yah apapun itu, soalnya RAWnya tulisannya gitu.}

“Iya, bumbu yang dipakai adalah bawang putih bakar dan dicampur dengan kaldu ayam dan tonkatsu,” Jelas Koizumi. {TN : Tonkatsu = irisan daging babi yang dlapisi tepung.}

Mereka bercakap cakap tentang asal mula, rasa, aroma, dan rahasia dari ramen ini.

“Aku telah belajar banyak darimu,” Kata Yuuki.

“Tidak masalah, aku juga senang bisa membagi pengetahuan ini kepadamu,” Kata Koizumi dengan sopan.

“Jika kamu bisa, apakah kamu mau berbagi tentang pengetahuan ini lagi ?” Yuuki sedikit tertarik dengan ramen. Ramen adalah bisnis yang sangat menguntungkan dan semua orang menyukainya. Dia akan menyuruh Raku untuk membuat resep dan menyuruhnya menjual ramen. Sehingga Yuuki dan Raku bisa menjadi ‘Koch bersaudara’ di dunia ini.

“Baiklah, kalau begitu ayo bertukar alamat email.” Kata Koizumi.

Yuuki mengangguk dan mereka pun saling bertukar alamat email, mereka bercakap cakap selama beberapa saat sampai mereka mendengar suara bel.

“Sampai jumpa, Koizumi,” Yuuki melambaikan tangannya sambil berjalan menjauh.

“Iya, Yuuki,” Koizumi melambaikan tangannya juga.

Keduanya mengabaikan gadis berambut pendek yang makan di samping mereka tadi.

“JANGAN MENGABAIKANKU !!!” Dia menangis sambil memakan ramennya.

“Hiks, ramen ini rasanya enak,” Hanya ramen yang menyembuhkan hati kecilnya yang terluka. {TN : *Ting* Rest In Peace… May God Bless You in next life…}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar