Selasa, 05 Maret 2019

SBM Chapter 9


Asrama Hitotose

Yuuki yang meilihat Hinako akan berpose menjadi orang orangan sawah berjalan mendekattinya dan berbicara kepada polisi tersebut. Dia memberitahu ke polisi tersebut kalau gadis itu merasa sangat gugup dan tidak bisa menjawabnya.

Dia senang karena polisi tersebut tidak merasa tersinggung saat Yuuki berbicara terus terang kepadanya, tapi dia langsung berkeringat saat dia melihat polisi tersebut meninggalkan Yuuki bersama dengan Hinako. Dia tahu kalau Hinako sangat gugup dan tidak bisa mengatakan apapun.


“Maaf, jika aku mengagetkanmu.” Yuuki meminta maaf kepadanya karena dia tahu kalau dirinya membuat Hinako merasa gugup. Dia tidak mengatakan apapun setelah itu dan menunggu Hanako untuk mengatakan sesuatu.

Yuuki menunggu dengan sabar dan pada akhirnya, Hinako berbicara kepadanya. Dia tahu kalau dia sangat gugup dan dia butuh banyak energy untuk bertanya dimana letak ‘Asrama Hitotose’. Dia tidak boleh mempermainkannya dan tersenyum dengan hangat kepadanya.

“Asrama Hitotose, benar ? Bolehkah aku melihat alamatnya.” Hinako terlihat lebih santai saat melihat Yuuki tersenyum kepadanya.

“Bo-boleh !” Hinako memberikan alamat asrama tersebut.

“Hmm, aku tahu tempat ini.” Yuuki telah mengelilingi kota ini. Meskipun dia tidak mengetahui lokasi tempat tersebut, tapi dia tahu nama jalannya. Dia bisa bertanya kepada seseorang saat dia telah berada di dekat lokasi tersebut.

“Bagaimana kalau aku memandumu sampai ke lokasi ?” Yuuki khawatir kalau Hinako akan tersesat.

“Be-benarkah ?” Tanya Hinako.

“Benar,” Kata Yuuki.

“Te-terima kasih banyak !!” Hinako menundukkan kepalanya dan merasa sangat berterima kasih kepadanya.

Burung burung yang ada di sekitarnya pun terbang kea rah Yuuki dan terlihat sangat senang. Seakan akan burung tersebut mengatakan ‘terima kasih’ kepadanya.

“Yah, biarkan aku memandumu menuju Asrama Hitotose.” Hinako merespon dengan mengangguk dan tidak terlihat segugup tadi.

Yuuki senang karena Hinako merasa nyaman di dekatnya.

---

Keduanya berjalan menuju ‘Asrama Hitotose’.

“Namaku Shuuei Yuuki dan kamu bisa memanggilku Yuuki, siapa namamu ?” Yuuki perlu menanyakan namanya sebelum dia memanggilnya Hinako.

“Na-namaku Sakuragi Hinako.” Yuuki meresponnya dengan mengangguk.

“Bisakah aku memanggilmu, Hina-chan ?” Hinako tersipu mendengarnya tapi dia menganggukkan kepalanya.

Yuuki senang bisa bertemu dengan Hinako di jalan, sia melihat ke arah burung yang mengikuti mereka.

“Apakah dia adalah temanmu ?” Yuuki melihat kea rah burung tersebut.

“I-iya, namanya Toritarou.” Kata Hina-chan sambil menunjukkan Toritarou yang berada di telapak tangannya.

“Pi pi pi !” Toritarou mengucapkan salam.

“Burung yang cantik seperti pemiliknya.” Tapi Yuuki menyesal menggoda Hina-chan karena ketika Hinako mendengar Yuuki memujinya cantik. Dia kewalahan dan banyak sekali asap yang keluar dari kepalanya. Dia hampir jatuh dan Yuuki langsung menangkapnya.

“Maafkan aku karena menggodamu.” Hina-chan masih tersipu tapi dia menggelengkan kepalanya.

“Ti-tidak apa apa, tapi ini pertama kalinya aku dipuji oleh seorang laki laki.” Suasana diantara mereka menjadi sangat mesra dan keduanya saling menatap satu sama lain. Yuuki bisa melihat kalau matanya sangat murni dan tidak ternodai. Yuuki ingin menodainya dan membawanya pergi, tapi Yuuki menggelengkan kepalanya.

‘Aku tidak boleh melakukannya !’ Yuuki merasa buruk dan membantunya untuk berdiri.

“Te-terima kasih.” Hina-chan merasa senan dan gugup di saat yang bersamaan ketika Yuuki menangkapnya dan membantunya untuk berdiri.

“Tidak masalah, ini salahku menyebabkanmu terjatuh,” Kata Yuuki.

Keduanya mulai berjalan kembali menuju Asrama Hitotose.

“Hmm, Yuuki, apakah kamu masih SMA ?” Tanya Hina-chan.

“Ya, aku akan pindah ke SMA Fujiyama minggu depan,” Kata Yuuki.

“Benarkah ? Aku juga akan pergi ke sekolah yang sama.” Hina-chan merasa senang saat dia mendapat kenalan yang satu sekolah dengannya.

“Itu hebat, ngomong ngomong kamu kelas berapa ?” Yuuki tahu kalau Hina-chan masih kelas 1.

“Aku akan pindah ke kelas 1, kalau kamu kelas berapa, Yuuki ?” Hina-chan tidak gugup sama sekali saat dia berbicara dengan Yuuki.

“Aku berada di kelas 2, Kalau begitu kamu perlu memanggilku senpai(1).” Yuuki berpikir kalau akan sangat bagus jika Hinako memanggilnya ‘Yuuki-senpai’ dan itu terdengar sangat manis.

“Ba-baik, Yuuki-senpai.” Hina-chan tersipu lagi ketika dia memanggil Yuuki-senpai. {T/N : senpai… senpai… senpai… ARG… *pingsan* *Diabetes kambuh*}

Yuuki berusaha untuk menahan diri agar tidak memeluknya. Hina-chan terlalu manis untuknya, tapi dia perlu untuk menenangkan dirinya. Dia tidak mau merusak kemajuannya untuk mengenal Hinako.

Keduanya kemudia mulai mengobrol tentang kehidupan Hinako saat berada di 
pedesaan. Yuuki terkejut saat mendengar kalau Hina-chan bisa berbicara dengan binatang. Dia berpikir kalau kemampuan Hinako hanya sekedar memahami perasaan tapi dia ternyata bisa berbicara dengan binatang.

“Wow, itu kemampuan yang benar benar hebat.” Puji Yuuki.

“Benar, itulah mengapa, aku bisa membuat banyak teman, benarkan, Toritarou ?” Hina-chan melihat kearah burung tersebut.

“Pi pi pi,” Jawab Toritarou.

Yuuki tidak bisa memahami apa yang mereka bicarakan tapi dia tahu kalau mereka berdua adalah teman sejati. Dia menggelengkan kepalanya dan bertanya kepadanya lagi.

“Mengapa kamu datang ke sekolah ini Hina-chan ?” Karena pada dasarnya, Hina-chan datang dari pedesaan. Sekolahnya sangat jauh dari rumahnya. Sehingga dia pasti memiliki mimpi saat datang ke kota ini.

“I-iya, aku ingin menjadi pemeran di teater.” Hina-chan mulai menceritakan tentang pengalamannya ketika dia melihat penampilan teater tahun lalu. Dia datang ke kota ini untuk memperbaiki kebiasaan gugupnya dan untuk belajar berperan.

“Aku harap kamu bisa berhasil.” Dia tahu dari anime kalau klub teater telah di bubarkan tapi dia tidak memberitahunya. Akan lebih baik jika dia mengetahui hal tersebut sendiri.

“Asrama itu di sini,” Kata Yuuki.

“Iya, terima kasih, Yuuki.” Hina-chan merasa berterima kasih.

“Biarkan aku bantu membawakan kopermu ke dalam.” Hina-chan meresponnya dengan mengangguk dan merasa sangat berterima kasih kepada Yuuki.
Keduanya berjalan masuk ke asrama dan melihat seorang gadis cantik dengan rambut biru yang panjang di dalam.

Mereka berpikir kalau dia sedang membaca buku sampai mereka melihat gadis itu memakan buku tersebut.

“Hmm ? Memakannya ?’ Keduanya terkejut dan berhenti berjalan ketika melihat seseorang memakan sebuah buku.

T/N : Ugh… PR gw mulai menumpuk, gw harap masih bisa update tiap hari…

Footnote :
(1) Senpai = senior = kakak kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar