Asrama
Hitotose
Yuuki yang meilihat Hinako akan berpose menjadi
orang orangan sawah berjalan mendekattinya dan berbicara kepada polisi
tersebut. Dia memberitahu ke polisi tersebut kalau gadis itu merasa sangat
gugup dan tidak bisa menjawabnya.
Dia senang karena polisi tersebut tidak merasa
tersinggung saat Yuuki berbicara terus terang kepadanya, tapi dia langsung
berkeringat saat dia melihat polisi tersebut meninggalkan Yuuki bersama dengan
Hinako. Dia tahu kalau Hinako sangat gugup dan tidak bisa mengatakan apapun.
“Maaf, jika aku mengagetkanmu.” Yuuki meminta maaf
kepadanya karena dia tahu kalau dirinya membuat Hinako merasa gugup. Dia tidak
mengatakan apapun setelah itu dan menunggu Hanako untuk mengatakan sesuatu.
Yuuki menunggu dengan sabar dan pada akhirnya,
Hinako berbicara kepadanya. Dia tahu kalau dia sangat gugup dan dia butuh
banyak energy untuk bertanya dimana letak ‘Asrama Hitotose’. Dia tidak boleh
mempermainkannya dan tersenyum dengan hangat kepadanya.
“Asrama Hitotose, benar ? Bolehkah aku melihat
alamatnya.” Hinako terlihat lebih santai saat melihat Yuuki tersenyum
kepadanya.
“Bo-boleh !” Hinako memberikan alamat asrama
tersebut.
“Hmm, aku tahu tempat ini.” Yuuki telah mengelilingi
kota ini. Meskipun dia tidak mengetahui lokasi tempat tersebut, tapi dia tahu
nama jalannya. Dia bisa bertanya kepada seseorang saat dia telah berada di
dekat lokasi tersebut.
“Bagaimana kalau aku memandumu sampai ke lokasi ?”
Yuuki khawatir kalau Hinako akan tersesat.
“Be-benarkah ?” Tanya Hinako.
“Benar,” Kata Yuuki.
“Te-terima kasih banyak !!” Hinako menundukkan
kepalanya dan merasa sangat berterima kasih kepadanya.
Burung burung yang ada di sekitarnya pun terbang kea
rah Yuuki dan terlihat sangat senang. Seakan akan burung tersebut mengatakan ‘terima
kasih’ kepadanya.
“Yah, biarkan aku memandumu menuju Asrama Hitotose.”
Hinako merespon dengan mengangguk dan tidak terlihat segugup tadi.
Yuuki senang karena Hinako merasa nyaman di
dekatnya.
---
Keduanya berjalan menuju ‘Asrama Hitotose’.
“Namaku Shuuei Yuuki dan kamu bisa memanggilku
Yuuki, siapa namamu ?” Yuuki perlu menanyakan namanya sebelum dia memanggilnya
Hinako.
“Na-namaku Sakuragi Hinako.” Yuuki meresponnya
dengan mengangguk.
“Bisakah aku memanggilmu, Hina-chan ?” Hinako
tersipu mendengarnya tapi dia menganggukkan kepalanya.
Yuuki senang bisa bertemu dengan Hinako di jalan,
sia melihat ke arah burung yang mengikuti mereka.
“Apakah dia adalah temanmu ?” Yuuki melihat kea rah burung
tersebut.
“I-iya, namanya Toritarou.” Kata Hina-chan sambil
menunjukkan Toritarou yang berada di telapak tangannya.
“Pi pi pi !” Toritarou mengucapkan salam.
“Burung yang cantik seperti pemiliknya.” Tapi Yuuki
menyesal menggoda Hina-chan karena ketika Hinako mendengar Yuuki memujinya
cantik. Dia kewalahan dan banyak sekali asap yang keluar dari kepalanya. Dia hampir
jatuh dan Yuuki langsung menangkapnya.
“Maafkan aku karena menggodamu.” Hina-chan masih tersipu
tapi dia menggelengkan kepalanya.
“Ti-tidak apa apa, tapi ini pertama kalinya aku
dipuji oleh seorang laki laki.” Suasana diantara mereka menjadi sangat mesra
dan keduanya saling menatap satu sama lain. Yuuki bisa melihat kalau matanya
sangat murni dan tidak ternodai. Yuuki ingin menodainya dan membawanya pergi,
tapi Yuuki menggelengkan kepalanya.
‘Aku tidak boleh melakukannya !’ Yuuki merasa buruk
dan membantunya untuk berdiri.
“Te-terima kasih.” Hina-chan merasa senan dan gugup
di saat yang bersamaan ketika Yuuki menangkapnya dan membantunya untuk berdiri.
“Tidak masalah, ini salahku menyebabkanmu terjatuh,”
Kata Yuuki.
Keduanya mulai berjalan kembali menuju Asrama
Hitotose.
“Hmm, Yuuki, apakah kamu masih SMA ?” Tanya
Hina-chan.
“Ya, aku akan pindah ke SMA Fujiyama minggu depan,”
Kata Yuuki.
“Benarkah ? Aku juga akan pergi ke sekolah yang
sama.” Hina-chan merasa senang saat dia mendapat kenalan yang satu sekolah
dengannya.
“Itu hebat, ngomong ngomong kamu kelas berapa ?”
Yuuki tahu kalau Hina-chan masih kelas 1.
“Aku akan pindah ke kelas 1, kalau kamu kelas
berapa, Yuuki ?” Hina-chan tidak gugup sama sekali saat dia berbicara dengan
Yuuki.
“Aku berada di kelas 2, Kalau begitu kamu perlu
memanggilku senpai(1).” Yuuki berpikir kalau akan sangat bagus jika Hinako
memanggilnya ‘Yuuki-senpai’ dan itu terdengar sangat manis.
“Ba-baik, Yuuki-senpai.” Hina-chan tersipu lagi
ketika dia memanggil Yuuki-senpai. {T/N : senpai… senpai… senpai… ARG…
*pingsan* *Diabetes kambuh*}
Yuuki berusaha untuk menahan diri agar tidak
memeluknya. Hina-chan terlalu manis untuknya, tapi dia perlu untuk menenangkan
dirinya. Dia tidak mau merusak kemajuannya untuk mengenal Hinako.
Keduanya kemudia mulai mengobrol tentang kehidupan
Hinako saat berada di
pedesaan. Yuuki terkejut saat mendengar kalau Hina-chan
bisa berbicara dengan binatang. Dia berpikir kalau kemampuan Hinako hanya
sekedar memahami perasaan tapi dia ternyata bisa berbicara dengan binatang.
“Wow, itu kemampuan yang benar benar hebat.” Puji
Yuuki.
“Benar, itulah mengapa, aku bisa membuat banyak
teman, benarkan, Toritarou ?” Hina-chan melihat kearah burung tersebut.
“Pi pi pi,” Jawab Toritarou.
Yuuki tidak bisa memahami apa yang mereka bicarakan
tapi dia tahu kalau mereka berdua adalah teman sejati. Dia menggelengkan
kepalanya dan bertanya kepadanya lagi.
“Mengapa kamu datang ke sekolah ini Hina-chan ?”
Karena pada dasarnya, Hina-chan datang dari pedesaan. Sekolahnya sangat jauh
dari rumahnya. Sehingga dia pasti memiliki mimpi saat datang ke kota ini.
“I-iya, aku ingin menjadi pemeran di teater.”
Hina-chan mulai menceritakan tentang pengalamannya ketika dia melihat
penampilan teater tahun lalu. Dia datang ke kota ini untuk memperbaiki
kebiasaan gugupnya dan untuk belajar berperan.
“Aku harap kamu bisa berhasil.” Dia tahu dari anime
kalau klub teater telah di bubarkan tapi dia tidak memberitahunya. Akan lebih
baik jika dia mengetahui hal tersebut sendiri.
“Asrama itu di sini,” Kata Yuuki.
“Iya, terima kasih, Yuuki.” Hina-chan merasa berterima
kasih.
“Biarkan aku bantu membawakan kopermu ke dalam.”
Hina-chan meresponnya dengan mengangguk dan merasa sangat berterima kasih
kepada Yuuki.
Keduanya berjalan masuk ke asrama dan melihat
seorang gadis cantik dengan rambut biru yang panjang di dalam.
Mereka berpikir kalau dia sedang membaca buku sampai
mereka melihat gadis itu memakan buku tersebut.
“Hmm ? Memakannya ?’ Keduanya terkejut dan berhenti
berjalan ketika melihat seseorang memakan sebuah buku.
T/N : Ugh… PR gw mulai menumpuk, gw harap masih bisa
update tiap hari…
Footnote :
(1) Senpai
= senior = kakak kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar