Selasa, 05 Maret 2019

SBM Chapter 8


Gadis Orang Orangan Sawah

Setelah menandatangani kontrak, Yuuki pamit kepada mereka dan memutuskan untuk pulang.

Telah diputuskan kalau Mihari-chan akan menjadi editornya. Yuuki juga meminta mereka untuk memberinya asisten. Meskipun dia bisa melakukannya sendiri, dia merasa terlalu malas untuk melaksanakannya.

Minano menerima permintaannya dan akan memberikan asisten untuk membantunya menggambar manga.

Yuuki telah member mereka 3 chapter pertama dari ‘Fairy Tail’. Itu adalah hasil kerja kerasnya selama hampir 1 minggu menggambar. Dia merasa bisa sedikit lebih tenang dan suasana hatinya sedang bagus karena ‘Junior’ nya telah terselamatkan.


[Quest Selesai : Selamatkan dunia Manga !]

[Hadiah : 3 kupon undian.]                                                     

[Tips Sistem : Lebih baik kamu membuka hadiahmu di tempat yang tenang seperti kamar atau rumahmu.]

Yuuki mengangguk dan memutuskan untuk menunggu sampai dia telah di rumah sebelum dia membuka kuponnya. Dia bertanya tanya hadiah apa yang akan dia dapat.

Ketika Yuuki sedang berpikir tentang hadiahnya, dia sebenarnya lupa untuk membuka hadiah yang ia dapat saat menaikkan keahlian mangnya menjadi 100 poin. Pada waktu itu, semua pikirannya hanya tertuju pada cara untuk menyelamatkan ‘Junior’ nya. Dia tidak memiliki waktu untuk membuka hadiahnya.

[Quest Selesai : Naikkan keahlian mangamu menjadi 100 poin.]

[Hadiah : Nana no Kaoru, Haru no Noroi, dan Love Collage.] {T/N : maaf, gw kagak pernah baca ketiga manga tersebut, jadi gw kagak tahu itu ceritanya kayak gimana.}

[Tips Sistem : Semua manga tersebut telah dipilih secara acak.]

Yuuki ingin sekali membenturkan kepalanya ketika membaca judul dari manga tersebut. Dia tahu kalau ketiga manga tersebut cukup intens dan banyak sekali plot twist(1), terutama ‘Nana no Kaoru’. ‘Haru no Noroi’ sedikit lebih baik karena bergenre romance, tapi manga itu memiliki cereita yang cukup kelam. Yang terakhir adalah ‘Love Collage’, dia hanya bisa menyebut satu kata untuk mendeskripsikannya yaitu ‘Fetish’(2). Ketiga manga tersebut memang cukup intens dan akan memberinya banyak masalah jika dia memutuskan untuk menggambarnya.

‘Apa kamu ingin aku menjadi raja hentai ?’ Yuuki menghela nafas dengan lelah ketika system miliknya memberikan manga yang seperti itu kepaadanya. Dia tidak memikirkan hal itu terlalu banyak, karena dia bisa membiarkan seseorang untuk menggambar manga itu untuknya.

---

Ini adalah jalan jalan pertamanya setelah sampai di dunia ini. Sejak Yuuki mendapatkan quest dimana dia akan kehilangan ‘Junior’ nya. Dia menggunakan semua energinya untuk menggambar manga. Sehingga dia tidak pernah menikmati pemandangan sekitar.

“Hmm, ini pemandangan yang sangat indah.” Yuuki bisa melihat gedung gedung sekitarnya cukup dipengaruhi oleh budaya Eropa.

“Aku harap, aku membawa sebuah kamera.” Yuuki ingin mengabadikan pemandangan ini dalam sebuah foto. Di kehidupan lampaunya, Fotografi adalah hobinya. Tangannya merasa gatal ketika dia melihat banyak pemandangan yang indah di sekitarnya.

Yuuki berpikir kalau dia akan membeli kamera setelah mendapatkan gaji pertamanya. Dia telah member Gongon 3 chapter dari ‘Fairy Tail’ dan 3 chapter tersebut memiliki halaman yang cukup banyak. Dia ingat kalau ada sekitar 150 halaman di 3 chapter tersebut.

‘Setidaknya, aku akan mendapatkan sekitar 3 juta koin pulau.’ Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnnya untuk hidup sendiri di apartemen dan menggaji asistennya.

Yuuki berjalan di kota sampai dia berhenti karena melihat gadis dengan rambut berwarna pink yang di pisah menjadi dua dengan ikatan setengah longgar. {T/N : gw kagak terlalu yakin dengan bagian ini, and btw, Yuuki sedang membicarakan ikatan rambut.} Dia terlihat sangat kewalahan dengan pemandangan di sekitarnya. Serta terdapat 3 burung yang terbang mengelilingi kepalanya.

‘Bukannya dia adalah Hinako dari ‘Hinako Note’ ?’ Yuuki mengingatnya karena karakternya yang unik. Hinako akan selalu gugup ketika dia berbicara dengan orang lain dan dia memiliki kebiasaan untuk berubah menjadi orang orangan sawah ketika dia sedang gugup.

Yuuki melihatnya dari kejauhan dan ingin tertawa saat polisi tersebut memanggil Hinako. Dia bisa melihat kalau Hinako sangat gugp di depan polisi tersebut.

---

“A-a-anu…” Hinako sangat gugup. Didepannya, ada seorang polisi yang berbicara kepadanya, tapi dia tidak bisa mendengar apapun karena dia terlalu gugup.

“Kalau begitu, Ojou-chan(3), ini adalah pertamakalinya kamu berada di kota ini benar ? Apa kamu perlu aku tunjukkan jalannya ?” Polisi tersebut tersenyum.

“A-a-anu…” Hinako tidak dapat mendengar apapun.

“Hahaha, kota ini sangat indah, aku yakin kamu akan senang berada di sini.” Polisi itu tetap berbicara.

“A-a-anu…” Tubuh Hinako mulai kaku dan kedua tangannya bergerak ke atas bersiap siap berpose menjadi orange orangan sawah, sampai dia mendengar suara seorang pemuda.

“Maaf, pak polisi, tapi aku piker dia sangat gugup.” Tiba tiba muncul seorang pemuda dan berkata kepada polisi.

“Oh, maaf, aku tidak menyadari kalau kamu tidak nyaman dengan orang asing.” Polisi itu meminta maaf kepadanya dan dia tetap berbicara kepadanya tanpa memperdulikannya.

“To-tolong, jangan dipikirkan.” Kata Hinako dengan suara pelan dan tetap gugup.

“Yah, karena ada pemuda yang bisa membantumu. Aku akan pergi dahulu dan akan berpatroli, hahaha.” Hinako dan pemuda itu berkeringat mendengar apa yang dikatakan polisi tersebut.

Hinako melihat pemuda itu dengan gugup dan dia tersipu. Dia merasa lebih gugup daripada sebelumnya.

“Maaf, kalau aku mengejutkanmu.” Hinako merasa bersalah ketika mendengarnya meminta maaf.

‘Dia tidak salah, ini adalah kesalahanku karena sangat gugup.’ Dia mencoba memberanikan diri untuk menatap pemuda itu. Dia terkejut saat dia melihat tubuh laki laki ternyata sangat berbeda dengan perempuan. Tubuhnya sangat empuk tapi dia bisa melihat tubuh pemuda itu sangat kekar. Dia melihat ototnya dari balik baju pemuda itu dan mukanya semakin merah.

‘Kamu gadis yang nakal, Hinako !!’ Dia memegangi pipinya untuk menutupi wajahnya yang memerah. Dia mengambil nafas dalam dalam beberapa kali untuk menenangkan diri. Dia buruh seseorang untuk ditanyai alamat dari Asrama Hitotose. Dia mengambil nafas sekali lagi dan berteriak.

“Bi-bi-bisakah ka-kamu me-menjunjukank-ku ja-jalan menuju Asrama Hitotose !” Hinako ingin sekali berteriak tapi dia merasa terlalu gugup. Dia mengira pemuda itu akan menertawainya tapi dia tidak menyangka kalau pemuda itu hanya tersenyum lembut kepadanya.

“Asrama Hitotose, benar ? Boleh kulihat alamatnya sebentar.” Hinako merasa senang untuk yang pertama kalinya karena telah pindah ke kota ini.

‘Kota ini tidak buruk juga.’ Dalam hatinya, Hinako merasa senang telah bertanya kepada pemuda tersebut.

Footnote :
(1) Semacam teknik untuk mengubah alur cerita sehingga menjadi alur yang tidak terduga.
(2) Semacam kecenderungan untuk menyukai suatu hal ketika berhubungan intim.
(3) Gadis muda, kalu bahasa inggrisnya itu sama dengan miss.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar