Senin, 04 Maret 2019

SBM Chapter 6


Gongon Mingguan

Yuuki terbangun pada pagi hari karena ada sebuah notifikasi quest di dalam kepalanya.

[Quest : Selamatkan Shounen Gongon Mingguan.]

[Hadiah : Keahlian programming 100 poin.]

[Tips Sistem : Shounen Gongon Mingguansedang dalam situasi yang mengkhawatirkan karena banyak pendatang baru menyerahkan karya mereka ke Shounen Jump Mingguan. Kamu perlu menyerahkan ‘Fairy Tail’ mu ke Shounen Gongon Mingguan.]


Yuuki tidak terlalu memikirkan quest tersebut. Dia sudah memutuskan untuk menyerahkan manganya ke Gongon atau Jump, tapi bersamaan dengan notifikasi ini, dia langsung memilih Gongon untuk menerbitkan manganya.

Yuuki bangun cukup siang dan buru buru pergi ke kamar mandi untuk mandi. Dia ingin pergi ke Shounen Gongon secepatnya dan menyelamatkan ‘Junior’ nya.

Setelah merapikan diri, Yuuki berjalan ke ruang tamu dimana ayahnya dan Yaku sedang sarapan. Keduanya melihatnya dengan penasaran. Karena pada dasarnya, Yuuki saat ini sedang memakai baju yang sangat rapi dan formal. Mereka berpikir bahwa dia akan pergi ke suatu tempat.

“Aniki, kamu akan pergi kemana ?” Tanya Raku.

“Hari ini, aku akan pergi ke perusahaan penerbitan.” Kata Yuuki sambil memakan sarapan. Dia tahu dari anime kalau Raku sangat pintar memasak, tapi dia tidak pernah berpikir kalau keterampilannya akan sehebat ini.

‘Sial, masakannya sangat enak !’ Katanya sambil makan dengan penuh nafsu.
Raku yang mendengarnya tidak menampakkan wajah aneh sedikitpun, karena pada dasarnya, dia tahu kalau Anikinya memang hebat, sedangkan ayahnya memiliki pemikiran yang berbeda, dia tidak tahu mengapa Yuuki akan pergi ke perusahaan penerbitan.

“Mengapa kamu pergi kesana ?” Tanya ayahnya.

“Aku akan menyerahkan mangaku,” Kata Yuuki.

“Kamu akan menerbitkan mangamu ?” Ayahnya terkejut.

“Benar, apa kamu masih ingat kalau aku memintamu sebuah alat menggambar manga seminggu yang lalu ?” Ayahnya merespon dengan mengangguk. “Aku sudah selesai menggambar mangaku, dan aku akan menerbitkannya di Gongon Mingguan.”

Ketika ayahnya mendengarnya, dia mengangguk kearah Yuuki. Dia tidak keberatan jika Yuuki ingin menerbitkan manganya.

Mereka melanjutkan makan mereka sampai Yuuki mengatakan sesuatu ke mereka.

“Ayah, Raku, mungkin jika aku sukses menerbitkan mangaku, aku akan pindah ke apartemen,” Kata Yuuki. Dia memiliki sistem dan akan menjadi masalah jika mereka menanyainya berbagai pertanyaan. Selain itu, rumahnya adalah kantor pusat Yakuza dan itu akan menjadi masalah bagi teman, kekasih, atau pasangan bisnisnya saat datang. Mereka akan ketakutan setengah mati.

“Hei ? Kamu akan pindah ?” Raku terlihat sangat kaget, dia tidak menyangka Yuuki tiba tiba ingin pindah dari rumah ini. Dia kemudian menatap ayahnya dan membiarkan ayahnya untuk memutuskan.

“Yah, aku akan menyetujuinya, tapi kamu perlu membayarnya sendiri.” Meskipun keluarga mereka sangat kaya, tapi ayahnya sangat ketat dengan uang. Mereka telah diberitahu untuk tidak menghambur hamburkan uang dan akan lebih baik lagi jika kamu bisa menghasilkan uangmu sendiri.

Yuuki mengangguk dan tidak keberatan. Dia tahu kalau mangaka adalah sebuah pekerjaan yang menguntungkan dan dia akan menerbitkan ‘Fairy Tail’ miliknya. Itu adalah salah satu manga yang popular di kehidupan lampaunya. Diapun tidak keberatan untuk membayar sewa apartemennya sendiri.

Ayahnya kemudian memberitahunya untuk menyewa sebuah apartemen dekat sekolahnya dan Yuuki menerima saran tersebut. Memang lebih baik jika apartemennya berada di dekat sekolah.

---

Yuuki berjalan ke perusahaan penerbitan dengan wajah yang lelah. Dia capek memberi tahu para anggota Yakuzanya.

Ketika mereka medengar kalau Yuuki akan pindah, mereka terlihat seperti anak anjing yang kehilangan mejikannya. Mereka mencoba menghentikannya untuk pindah dari rumah. Yuuki sedikit kewalahan karenanya sampai salah satu anggota baru berbicara.

“Dengar kalian, tuan muda pindah karena dia ingin hidup bersama dengan kekasihnya.” Ketika mereka mendengar hal tersebut, mereka melihat kea rah tuan muda mereka dengan penuh rasa kagum. Mereka tidak menyangkan kalau dia ingin hidup bersama dengan pacarnya. Mereka kemudia mengingat seorang dokter cantik ketika Yuuki masih di rumah sakit, dan mereka berpikir bahwa dialah pacar Yuuki.

“Yah, jika itu karena kekasih. Maka, bagaimana lagi.” Mereka semua menghela nafas dan membiarkan Yuuki untuk pindah dengan hati yang berat. Mereka sedih kalau Yuuki akan pindah dan mereka pun masih lajang.

“YOSH !! MARI KITA ADAKAN PERAYAAN KALAU TUAN MUDA KITA TELAH MENJADI PEMUDA DEWASA !!!” Kata Ryuu.

“BENAR !!!” Mereka semua menjadi bersemangat.

Mereka mencoba mengajaknya untuk minum tapi Yuuki menolak mereka. Dia akan menerbitkan manganya dan tidak memiliki waktu untuk minum minum. Dia akan minum minum ketika ‘Junior’ nya telah berhasil diselamatkan.

---

Setelah beberapa saat, Yuuki akhirnya sampai di perusahaan tersebut. Dia melihat sebuah bangunan yang cukup besar di tengah kota. Dia tahu harga lahan di tengah kota tidaklah murah. Jadi dia merasa ingin memuju perusahaan tersebut.

Yuuki memasuki bangunan tersebut dan berjalan menuju resepsionis.

“Hallo, apakah ada yang bisa saya bantu ?” Si resepsionis terlihat cukup bersemangat melayaninya. Karena pada dasarnya, Yuuki memiliki wajah yang tampan serta tubuh yang gagah. Dia ingin mengetahui siapa pemuda tampan ini.

“Hallo, aku ingin menyerahkan karyaku. Bisakah kamu membantuku ?” Yuuki tersenyum kepadanya.

“Baik, aku akan membantumu, sekarang juga !!” Si resepsionis buru buru memanggil salah satu editor yang masih berada di kantor. Hari ini adalah hari libur dan tidak banyak orang yang datang ke kantor.

Yuuki menunggu beberapa saat sampai dia melihat seorang wanita muda berumur awal 20an dan terlihat cukup muda. Dia memiliki rambut panjang berwarna pirang yang diikat dengan model twin tail, memakai setelan abu abu, dan bertubuh kecil. Dia terlihat sangat kelelahan dan bersemangat pada saat yang bersamaan saat melihat Yuuki.

“Apa kamu orang yang ingin menyerahkan manga ?” Tanya dia dengan nafas yang tidak teratur karena dia datang kemari dengan cara berlari.

“Benar,” Kata Yuuki dengan simpelnya.

“Tolong, perbolehkan aku mengeceknya !!” Kata Mihari sambil melihatnya dengan mata seperti anak anjing yang memelas.

‘Ok ? Apa yang sebenarnya terjadi ?’ Yuuki merasa bingung karena permintaannya.

T/N : Fiuh… silahkan membaca~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar