Jumat, 08 Maret 2019

SBM Chapter 10


3 Kupon Undian

Yuuki dan Hina-chan berhenti dan mengawasi gadis yag sedang memakan kertas dari buku tersebut perlahan lahan. Nama gadis tersebut adalah Kuina dan ida juga seorang penghuni Asrama Hitotose. Hobinya adalah membaca buku dan memakannya pada saat yang bersamaan.

Yuuki tahu dari anime, kslsu Kuina selalu memsksn buku. Akan aneh jika dia tidak terkejut ketika melihat seorang gadis sedang memakan buku untuk pertama kali.

“Yu-Yuuki, apa gadis itu sedang memakan buku ?” Tanya Hina-chan yang berada di sampingnya.

“Ya, dia sedang memakan buku.” Jawab Yuuki.


Keduanya melihat Kuina lagi sampai dia sadar kalau mereka sedang melihatnya dari jendela. Kuina terkejut tapi dia buru buru menghampiri mereka.

“Apakah ada sesuatu yang bisa aku bantu ?” Tanya Kuina kepada mereka berdua, tapi Hina-chan terlalu gugup berada di depannya.

Yuuki khawatir dengan kehidupan Hina-chan jika kegugupannya masih berlanjut.

“A-a-anu-a-a-anu..” Yuuki yang berada di sampaingnya sengaja tidak membantunya. Dia ingin agar Hina-chan bisa berkembang.

‘Hina-chan !! Aku mempercayaimu !!’Yuuki menunggunya untuk mengatakan sesuatu.

“A-anu… Aku diberitahu kalau aku bisa tinggal di sini.” Yuuki merasa senang karena Hina-chan bisa berbicara dengan gadis itu.

“Aaah ! Apakah kamu Hinako ! Selamat datang di Asrama Hitotose.” Kuina menjadi bersemangat dan menarik Hina-chan ke dalam, tapi dia berhenti ketika melihat Yuuki.

“Dan siapa kamu ? Apakah kamu juga ingin masuk ke Asrama Hitotose ?” Kuina bertanya karena penasaran.

“Tidak, aku tidak akan tinggal di sini dan aku hanya membantu Hina-chan untuk mencari tempat ini.” Yuuki menggelengkan kepalanya.

“Oh, baiklah ! Aku akan memanggil menejer terlebih dahulu !” Setelah mengatakan itu, Kuina lari menuju lantai 2 dan meninggalkan mereka berdua di sana.

“Dia gadis yang sangat bersemangat.” Hina-chan meresponnya dengan mengangguk.

---

Yuuki dan Hina-chan sedang menunggu di took buku. Yuuki cukup tertarik dengan Asrama Hitotose. Dia tahu kalau lantai 1 adalah took buku dan kafe. Sedangkan di lantai 2, berfungsi sebagai apartemen.

Yuuki berjalan menuju meja kasir dimana Kuina meninggalkan bukunya. Dia membuka buku tersebut dan melihat bahwa buku tersebut telah disobek sobek oleh Kuina.

“Dia pasti sedang lapar.” Hina-chan meresponnya dengan berkeringat.

Mereka berdua kemudian melihat sekeliling sampai Kuina kembali.

“Maaf, sepertinya menejer sedang keluar,” Kata Kuina.

Yuuki biasa saja saat melihat Kuina, tapi Hina-chan tidak bisa menatap Kuina secara langsung. Kuina merasa bingung dengan tingkah laku Hina-chan.

“Kenapa kamu memalingkan muka dariku ?” Kuina bertanya karena penasaran.

“Ini pertama pengalaman pertamaku melihat seseorang memakan buku…” Hina-chan memalingkan wajahnya.

“Yah, benar, ini juga pengalaman pertamaku melihat seseorang memakan buku,” Kata Yuuki. Dia tidak pernah mengira buku sebagus itu menjadi makanan bagi Kuina.
Kuina terkejut mendengar pernyataan mereka. Dia mulai merasa gelisah dan berkata dengan gugup.

“Itu… Anu… Aku suka membaca buku dan buku adalah sahabatku.” Kuina memalingkan wajahnya. “Aku menyukai mereka, dan aku ingin memakan mereka.” {T/N : wow…. Teman makan teman ? kelihatannya asik nih…. :v}

Yuuki dan Hina-chan meresponnya dengan berkeringat. (1)

‘Jangan makan temanmu !’ Itu adalah yang ada dipikiran mereka. {T/N : Dan gw}

“Ya-yah, aku akan menunjukkan kamarmu terlebih dahulu.” Kuina mengganti topic pembicaraan.

“Kalau begitu, aku akan pergi dulu, Hina-chan.” Yuuki perlu untuk mempersiapkan barang barangnya untuk pindah dan mengecek hadiah yang ia dapat dari system.

“He-hei ? kamu akan pergi ?” Hina-chan terlihat sedih.

“Benar, mengapa kamu pergi ?” Kata Kuina.

“Yah, kamu sudah menemukan apartemenmu. Dan aku perlu untuk menghadiri suatu urusan.” Kata Yuuki, tapi Hina-chan masih terlihat sedih.

“Ini bukan seperti kita tidak akan bisa bertemu lagi. Karena kita bisa bertemu lagi nanti di sekolah.” Hina-chan terlihat membaik ketika ia mendengar kalau mereka bisa bertemu lagi di sekolah.

“Be-benar juga, sampai jumpa di sekolahan.” Hina-chan terlihat senang.

“Kalau begitu, selamat tinggal, Hina-chan, Kuina.” Yuuki berpamitan dan melambaikan tangannya.

“Sampai jumpa lagi, Yuuki-senpai.” Hina-chan melambaikan tangannya.

“Benar !! Sampai jumpa Yuuki !!” Kuina melambaikan tangannya dengan sangat cepat. Dia benar benar gadis yang bersemangat.

Yuuki berjalan menjauh dan merasa senang karena bertemu mereka berdua.

---

Saat Yuuki telah pergi dari Asrama Hitotose, Kuina bertanya kepada Hina-chan.

“Apakah dia adalah pacarmu, Hina-chan ?” Tanya Kuina karena penasaran.

“Pa-pa-pac-paca-pa…” Hina-chan tidak bisa menyelesaikan kata katanya dan menjadi kaku. Dia mengangkat tangannya dan berpose seperti orang orangan sawah.

“Mengapa kamu berpose menjadi orang orangan sawah ?” Kuina memiringkan kepalanya.

Kuina tidak tahu kalau Hina-chan terlalu gugup dan tidak bisa mengatakan apapun.

---

Yuuki berjalan menuju rumahnya dengan perasaan bahagia. Dia menyapa semua anggota dari Klan Shuuei dan masuk ke rumahnya.

Raku penasaran mengapa Yuuki terlihat senang.

“Mengapa kamu terlihat sangat senang, Yuuki ?” Tanya Raku.

“Mangaku telah diterima dan akan diterbitkan nanti.” Yuuki tidak keberatan membagi kabar baiknya.

“Wow, itu hebat !!” Ayahnya yang mendengar hal tersebut merasa senang.

“Dimana Ryuu ? Ayo kita berpesta !!” Yuuki tidak keberatan untuk ikut minum minum bersamanya.

“Ah, Tuan Muda Yuuki, apa kamu siap untuk merayakannya dengan kami ?” Tanya Ryuu.

“Benar, mari berpesta malam ini ! Ayo berpesta sampai pingsan.” Yuuki merasa senang karena manganya telah di terima oleh seorang editor, bertemu dengan gadis cantik, dan yang paling penting, ‘Junior’ nya telah berhasil diselamatkan. Dia perlu membagi momen kebahagiannya.

“Benar, mari kita berpesta !!”

“Benar !!”

“HEI !! JANGAN MEMBUAT RUMAH MENJADI BERANTAKAN !!” Raku merasa marah ke mereka karena dialah yang harus merapikan dan menjaga rumah.

“Hahaha ! Jangan terlalu kaku Raku ! Ayo kita berpesta.” Yuuki menarik lengan Raku dan membuatnya mengikuti pesta.

“Tu-tunggu, Aniki !!” Raku menghela nafas tapi ia tetap bergabung dengan mereka.
Malam itu suasana menjadi lebih di Kantor Pusat Klan.

---

Yuuki memasuku kamarnya setelah berpesta ria kemarin malam. Mereka semua bergelempangan di ruang tamu dan Raku juga tidur di sana. Yuuki terlihat lebih baik daripada mereka karena tubuhnya lebih kuat dan dia juga ingin mengecek hadiah dari sistem.

Yuuki membuka panel antar mukanya dan membuka system undian.

“Buka !”

Yuuki melihat ke arah undian yang mulai berputar dan dia berdo’a kalau system tidak akan mengatakan apapun yang aneh atau tidak berguna sebagai hadiah.


Footnote :
(1)  Maksutnya merespon dengan berkeringat itu kayak yang ada di anime. Kalau belum paham, eksperesi charanya it uakayk gini 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar