Kontrak
Yuuki menatapnya dengan pandangan aneh dan hal
tersebut membuatnya merasa tidak nyaman. {T/N : Aku piker Author sedang
membicarakan Mihari.}
“A-ada apa ?” Tanya Mihari kepada Yuuki.
“Yah, sebelum aku menunjukkannya, bisakah kamu
memberitahuku siapa namamu ?” Tanya Yuuki.
“Be-benar ! Bagaimana bisa aku sampai melupakannya !”
Yuuki merespon dengan berkeringat, “Perkenalkan, namaku Otosuna Mihari, aku
adalah editor di Shounen Gongon Mingguan.” Kata Mihari sembari memberikan kartu
namanya.
“Yah, tolong jangan terlalu formal, namaku Shuuei
Yuuki, aku ingin menyerahkan mangaku di sini.” Kata Yuuki sambil menunjuk kea
rah manganya.
“Kalau begitu, perbolehkan aku untk mengecek
mangamu.” Mihari membimbing Yuuki menuju ruang resepsionis sehingga dia bisa
mengecek manganya.
“Bisakah aku melihat mangamu ?” Tanya Mihari.
“Tentu, ini mangaku,” Kata Yuuki sambil memberikan
manganya.
“Terima kasih,” Kata Mihari yang kemudian mulai
membaca manganya.
‘Fairy Tail ? Kedengarannya menarik.’ Mihari mulai
membacanya dengan seksama.
---
Mihari tidak dapat mempercayainya, kalau manga di
tangannya bisa mengubah dunia manga hanya dalam sehari. Tangannya mulai gemetar
ketika memegang manga tersebut.
“Shuuei-san ! Tidak, Shuuei-sensei ! Perbolehkan
kami menerbitkan mangamu !” Mihari menundukkan kepalanya kepada Yuuki.
“Yah, jangan memanggilku Shuuei, panggil saja Yuuki,”
Kata Yuuki.
“Baik, Yuuki-sensei !” Kata Mihari. “Tolong terbikan
mangamu di perusahaan kami !!” Pintanya sambil menatap Yuuki.
“Yah, aku bisa menerbitkannya di sini, tapi kita
perlu membicarakan kontraknya terlebih dahulu bukan ?” Perkataan Yuuki
membuatnya ingat. Mihari belum pernah menandatangani kontrak. Dia terkejut dan
tidak tahu apa yang haris dilakukan.
Yuuki menyadari kalau Mihari sedang bingung dan
hanya bisa menghela nafas. Dia tidak terlalu peduli siapa yang menjadi
editornya dan tidak masalah jika Mihari menjadi editornya. Dia tahu kalau
Mihari adalah editor baru di perusahaan ini. Dia hanya perlu memintanya untuk
memanggilkan atasannya.
“kenapa kamu tidak memanggilkan bos atau atasanmu ?”
Mihari menyadari kesalahannya lalu mencoba memanggil kepala editornya. Dia dia
membuka ponselnya dan memanggil atasannya.
“Hallo, kepala editor ada yang ingin aku bicarakan….”
Mihari mulai memberitahunya tentang manga Yuuki.
Mereka berbicara selama beberapa saat kemudia Mihari
menutup ponselnya.
“Kepala editorku akan datang dalam 10 menit.” Yuuki
meresponnya dengan mengangguk dan memutuskan untuk berbicara dengannya.
---
Keduanya berbicara selama beberapa saat dan Yuuki
merasa cukup terkesima dengan Mihari. Dia baru saja lulus dari Universitasnya.
Mihari sebenarnya ingin menjadi mangaka, tapi dia tidak memiliki kemampuan
untuk menggambar manga. Tapi dia ingin terlibat dalam dunia manga, jadi karena
alasan itulah dia menjadi seorang editor.
“Tapi, aku tidak menyangka kamu masih seorang murid
SMA, Yuuki-sensei !” Mihari terkesima.
“Yah, menurutmu apa aku terlihat tua ?” Kata Yuuki untuk
menggodanya.
“Ti-tidak ! Tapi, dikarenakan tubuhmu yang sedikit…”
Kata Mihari sembari mengamati tubuh kekarnya yang kemidian tersipu. Dia tidak
pernah berpikir seseorang semuda itu memiliki tubuh yang sangat indah. Dia kemudian
menyadari kalau Yuuki itu juga tampan. Dia ingin mengatakan sesuatu kepada
Yuuki tapi kepala editor talah muncul.
“Mihari-chan, mana mangaka yang tadi kamu bicarakan
?” Seorang gadis kecil mengenakan kaos putih, berambut hijau, dengan wajah
tanpa ekspresi muncul secara tiba tiba, {T/N : kuntilanak pake semir warna
hijau :v, eh.. bukannya kuntilanak pake gamis yah ?}
Yuuki terkejut melihat perawakannya, ‘Yah, dia
memang kecil.’ Dia tahu dari anime ‘Mangaka-san dan Asisten-san’ kalau si
editor kecil itu memiliki pikiran yang cukup kotor dan memiliki wajah tanpa
ekspresi. Dia juga seorang loli yang legal, tapi dia terlalu kecil untuk Yuuki.
“Hmm, apa kamu memikirkan sesuatu yang tidak sopan
tentangku ?” Ketua editor tersebut menatap Yuuki.
“Maaf, aku tidak menyangka kalau kepala editornya cukup
muda,” Kata Yuuki dengan tenangnya. {T/N : Pro ea… :v}
“Hmm, yah, itu tidak masalah.” Kepala editor
tersebut sebenarnya cukup kaget saat melihat seseorang yang tidak terkejut
melihatnya. Sering kali banyak orang tidak percaya kalau dia adalah kepala
editor Gongon. Dia cukup sebal karena itu tapi dia telah terbiasa dengan hal
tersebut. Dia memandang Yuuki dengan kesan yang bagus saat dia melihat Yuuki
tidak menunjukkan ekspresi terkejut sedikitpun.
“Bisakah aku melihat manganya ?” Mihari buru buru
memberikan Manga itu kepadanya. Dia mulai membaca dan meninggalkan mereka
berdua. Yuuki bertanya kepada Mihari siapa nama kepala editor tersebut.
“Namanya adalah Minano Matome.” Yuuki meresponnya
dengan mengangguk. Meskipun dia tahu namanya dari kehidupan lampaunya, tapi akan
terlihat aneh jika dia tiba tiba mengetahui nama kepala editor tersebut.
Yuuki yakin kalau manganya akan diterima dan akan
diterbitkan secepatnya.
Yuuki tetap menunggu sampai Minano menatapnya dengan
wajah yang serius.
“Tolong, terbitkan mangamu di perusahaan kami,”
Minano mengatakan hal yang sama dengan Mihari.
“Aku tidak keberatan menerbitkan mangaku di
perusahaanmu, tapi mari membicarakan tentang kontrak kita dahulu,” Kata Yuuki.
“Jangan khawatir, kami akan memberikan kontrak yang
sesuai.” Keduanya kemudian mulai mengobrol dan meninggalkan Mihari yang tidak
paham apa yang mereka bicarakan. Yuuki tidak menyangka kalau Minano akan
memberikannya royalti sebesar 18%, itu jumlah yang cukup banyak untuk pendatang
baru.
“Benarkah, 18% royalti ?” Tanya Yuuki kepadanya.
“Benar, aku percaya manga ini memiliki potensi yang
sangat bagus dan kita bisa meningkatkan royaltimu dimasa mendatang,” Kata
Minano.
Yuuki tidak menyangka kalau Minano sangat cerdas.
Yuuki tahu kalau Minano sangat dermawan kepadanya karena ingin agar dia
menerbitkan manganya yang lain di perusahaan ini di masa mendatang.
“Untuk saat ini, kami akan menggajimu 25.000 koin
pulau per halaman, tapi aku akan meningkatkannya ketika kepopuleran manga
tersebut naik.” Yuuki tidak keberatan dan mengangguk. Dia adalah pendatang baru
dan 25.000 koin pulau itu cukup banyak. Biasanya pendatang baru akan
mendapatkan 12.000 koin pulau atau bahkan kurang dari itu untuk setiap halaman
dari manga mereka.
Di dunia ini, semua uang yang digunakan sebagai mata
uang adalah koin pulau. Nilai mata uang tersebut hampir sama dengan ‘Yen’.
Setelah keduanya puas, Yuuki menandatangani kontrak
untuk menerbitkan ‘Fairy Tail’ nya di Shounen Gongon Mingguan.
“Senang berkompromi.”
“Senang berkompromi.”
Mereka berdua kemudian berjabat tangan.
T/N : mungkin ini adalah chapter terakhir untuk hari
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar