Senin, 04 Maret 2019

SBM Chapter 7


Kontrak

Yuuki menatapnya dengan pandangan aneh dan hal tersebut membuatnya merasa tidak nyaman. {T/N : Aku piker Author sedang membicarakan Mihari.}

“A-ada apa ?” Tanya Mihari kepada Yuuki.

“Yah, sebelum aku menunjukkannya, bisakah kamu memberitahuku siapa namamu ?” Tanya Yuuki.

“Be-benar ! Bagaimana bisa aku sampai melupakannya !” Yuuki merespon dengan berkeringat, “Perkenalkan, namaku Otosuna Mihari, aku adalah editor di Shounen Gongon Mingguan.” Kata Mihari sembari memberikan kartu namanya.


“Yah, tolong jangan terlalu formal, namaku Shuuei Yuuki, aku ingin menyerahkan mangaku di sini.” Kata Yuuki sambil menunjuk kea rah manganya.

“Kalau begitu, perbolehkan aku untk mengecek mangamu.” Mihari membimbing Yuuki menuju ruang resepsionis sehingga dia bisa mengecek manganya.

“Bisakah aku melihat mangamu ?” Tanya Mihari.

“Tentu, ini mangaku,” Kata Yuuki sambil memberikan manganya.

“Terima kasih,” Kata Mihari yang kemudian mulai membaca manganya.

‘Fairy Tail ? Kedengarannya menarik.’ Mihari mulai membacanya dengan seksama.

---

Mihari tidak dapat mempercayainya, kalau manga di tangannya bisa mengubah dunia manga hanya dalam sehari. Tangannya mulai gemetar ketika memegang manga tersebut.

“Shuuei-san ! Tidak, Shuuei-sensei ! Perbolehkan kami menerbitkan mangamu !” Mihari menundukkan kepalanya kepada Yuuki.

“Yah, jangan memanggilku Shuuei, panggil saja Yuuki,” Kata Yuuki.

“Baik, Yuuki-sensei !” Kata Mihari. “Tolong terbikan mangamu di perusahaan kami !!” Pintanya sambil menatap Yuuki.

“Yah, aku bisa menerbitkannya di sini, tapi kita perlu membicarakan kontraknya terlebih dahulu bukan ?” Perkataan Yuuki membuatnya ingat. Mihari belum pernah menandatangani kontrak. Dia terkejut dan tidak tahu apa yang haris dilakukan.

Yuuki menyadari kalau Mihari sedang bingung dan hanya bisa menghela nafas. Dia tidak terlalu peduli siapa yang menjadi editornya dan tidak masalah jika Mihari menjadi editornya. Dia tahu kalau Mihari adalah editor baru di perusahaan ini. Dia hanya perlu memintanya untuk memanggilkan atasannya.

“kenapa kamu tidak memanggilkan bos atau atasanmu ?” Mihari menyadari kesalahannya lalu mencoba memanggil kepala editornya. Dia dia membuka ponselnya dan memanggil atasannya.

“Hallo, kepala editor ada yang ingin aku bicarakan….” Mihari mulai memberitahunya tentang manga Yuuki.

Mereka berbicara selama beberapa saat kemudia Mihari menutup ponselnya.

“Kepala editorku akan datang dalam 10 menit.” Yuuki meresponnya dengan mengangguk dan memutuskan untuk berbicara dengannya.

---

Keduanya berbicara selama beberapa saat dan Yuuki merasa cukup terkesima dengan Mihari. Dia baru saja lulus dari Universitasnya. Mihari sebenarnya ingin menjadi mangaka, tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk menggambar manga. Tapi dia ingin terlibat dalam dunia manga, jadi karena alasan itulah dia menjadi seorang editor.

“Tapi, aku tidak menyangka kamu masih seorang murid SMA, Yuuki-sensei !” Mihari terkesima.

“Yah, menurutmu apa aku terlihat tua ?” Kata Yuuki untuk menggodanya.

“Ti-tidak ! Tapi, dikarenakan tubuhmu yang sedikit…” Kata Mihari sembari mengamati tubuh kekarnya yang kemidian tersipu. Dia tidak pernah berpikir seseorang semuda itu memiliki tubuh yang sangat indah. Dia kemudian menyadari kalau Yuuki itu juga tampan. Dia ingin mengatakan sesuatu kepada Yuuki tapi kepala editor talah muncul.

“Mihari-chan, mana mangaka yang tadi kamu bicarakan ?” Seorang gadis kecil mengenakan kaos putih, berambut hijau, dengan wajah tanpa ekspresi muncul secara tiba tiba, {T/N : kuntilanak pake semir warna hijau :v, eh.. bukannya kuntilanak pake gamis yah ?}

Yuuki terkejut melihat perawakannya, ‘Yah, dia memang kecil.’ Dia tahu dari anime ‘Mangaka-san dan Asisten-san’ kalau si editor kecil itu memiliki pikiran yang cukup kotor dan memiliki wajah tanpa ekspresi. Dia juga seorang loli yang legal, tapi dia terlalu kecil untuk Yuuki.

“Hmm, apa kamu memikirkan sesuatu yang tidak sopan tentangku ?” Ketua editor tersebut menatap Yuuki.

“Maaf, aku tidak menyangka kalau kepala editornya cukup muda,” Kata Yuuki dengan tenangnya. {T/N : Pro ea… :v}

“Hmm, yah, itu tidak masalah.” Kepala editor tersebut sebenarnya cukup kaget saat melihat seseorang yang tidak terkejut melihatnya. Sering kali banyak orang tidak percaya kalau dia adalah kepala editor Gongon. Dia cukup sebal karena itu tapi dia telah terbiasa dengan hal tersebut. Dia memandang Yuuki dengan kesan yang bagus saat dia melihat Yuuki tidak menunjukkan ekspresi terkejut sedikitpun.

“Bisakah aku melihat manganya ?” Mihari buru buru memberikan Manga itu kepadanya. Dia mulai membaca dan meninggalkan mereka berdua. Yuuki bertanya kepada Mihari siapa nama kepala editor tersebut.

“Namanya adalah Minano Matome.” Yuuki meresponnya dengan mengangguk. Meskipun dia tahu namanya dari kehidupan lampaunya, tapi akan terlihat aneh jika dia tiba tiba mengetahui nama kepala editor tersebut.

Yuuki yakin kalau manganya akan diterima dan akan diterbitkan secepatnya.

Yuuki tetap menunggu sampai Minano menatapnya dengan wajah yang serius.

“Tolong, terbitkan mangamu di perusahaan kami,” Minano mengatakan hal yang sama dengan Mihari.

“Aku tidak keberatan menerbitkan mangaku di perusahaanmu, tapi mari membicarakan tentang kontrak kita dahulu,” Kata Yuuki.

“Jangan khawatir, kami akan memberikan kontrak yang sesuai.” Keduanya kemudian mulai mengobrol dan meninggalkan Mihari yang tidak paham apa yang mereka bicarakan. Yuuki tidak menyangka kalau Minano akan memberikannya royalti sebesar 18%, itu jumlah yang cukup banyak untuk pendatang baru.

“Benarkah, 18% royalti ?” Tanya Yuuki kepadanya.

“Benar, aku percaya manga ini memiliki potensi yang sangat bagus dan kita bisa meningkatkan royaltimu dimasa mendatang,” Kata Minano.

Yuuki tidak menyangka kalau Minano sangat cerdas. Yuuki tahu kalau Minano sangat dermawan kepadanya karena ingin agar dia menerbitkan manganya yang lain di perusahaan ini di masa mendatang.

“Untuk saat ini, kami akan menggajimu 25.000 koin pulau per halaman, tapi aku akan meningkatkannya ketika kepopuleran manga tersebut naik.” Yuuki tidak keberatan dan mengangguk. Dia adalah pendatang baru dan 25.000 koin pulau itu cukup banyak. Biasanya pendatang baru akan mendapatkan 12.000 koin pulau atau bahkan kurang dari itu untuk setiap halaman dari manga mereka.

Di dunia ini, semua uang yang digunakan sebagai mata uang adalah koin pulau. Nilai mata uang tersebut hampir sama dengan ‘Yen’.

Setelah keduanya puas, Yuuki menandatangani kontrak untuk menerbitkan ‘Fairy Tail’ nya di Shounen Gongon Mingguan.

“Senang berkompromi.”

“Senang berkompromi.”

Mereka berdua kemudian berjabat tangan.

T/N : mungkin ini adalah chapter terakhir untuk hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar