Rabu, 06 Juni 2018

Alice Tale Chapter 12

Ha~ Chapter kali ini panjang banget dah~
Ilya

Setelah kembali ke kota pada siang hari, Shion-san dan akupun berpisah.

Teman-teman petualang Shion-san menyeretnya dan mengatakan bahwa mereka membutuhkannya di garis depan tidak peduli apapun yang dikerjakannya.

Shion-san terlihat enggan untuk membiarkanku pergi, Tetapi setelah akhirnya memberikanku 1000 Rook untuk mendaftar di guild, dia diseret untuk bekerja.



"Benar juga, Onee-chan bukanlah milikku. Itulah masalahnya..."


Suatu hari, aku akan pergi meninggalkan kota ini dan pergi mengelilingi dunia.

Akan tetapi, Shion-san memiliki keluarga di sini serta teman-teman petualangnya.

Bukannya untuk menyombongkan diri, tetapi jika aku memintanya, kupikir dia akan pergi bersamaku.

Tetapi aku hanya ingin melakukannya bila tidak memiliki cara lain.


"Uhhm, aku rasa untuk saat ini aku akan mulai dengan mendaftar di guild dan mengumpulkan uang."


Pada saat ini, aku terlalu banyak menerima bantuan.

Aku harus membalas semua bantuan yang aku terima.

Aku telah menanyakan lokasi umum di kota ini, jadi aku langsung pergi menuju guild.

Kota ini tidaklah terlalu besar, jadi aku bisa segera menemukan tempatnya.

Mereka juga memasang tanda di luar dengan tulisan 'Guild, Cabang Rinnal'.

Seperti biasa, aku bisa membaca dan mengucapkannya.

Fungsi pengubahan ke Bahasa Jepang ini sangat bermanfaat.

Saat sedang memikirkan hal tersebut, akupun menabrak seseorang.

Seseorang yang akan keluar dari dalam guild.


"Ah ! Aku minta maaf——ah !"


Aku melihat ke arah orang yang aku tabrak dan terkejut.

Si Paman bermata tajam !

TLN : yah~ sebenernya kata-katanya nggak kayak gini, tapi aku ubah dikit biar enak dibaca.


"... Tidak apa-apa."


Aku tidak ingin berurusan dengan orang ini.

Itulah yang kupikirkan, aku membungkukkan badanku sekali lagi dan mencoba melewatinya.


"Hei."


Jangan berbicara kepadaku !

Aku dengan enggannya berhenti dan membalikkan badan.


"... Ada apa ?"

"Apakah kamu seorang elf ?"

"Aku bukanlah elf."

"... Aku mengerti."


Bukan karena aku seorang halfelf, tetapi karena keluargaku memberitahuku agar tidak mengungkapkan rasku.

Aku harus mendengarkan peringatan dari orang-orang.

Hanya orang bodoh yang tidak belajar dari kesalahan.

Pria itu tidak mengatakan apapun lagi dan mencoba untuk pergi, tetapi saat ini aku mengingat sesuatu.


"Ah, tunggu sebentar."

"Apa ?"


Pria itu berbalik, dengan kesal.

Hei, mengapa kamu tidak menunjukkan sikap yang lebih bersahabat ?


"Kamu, kamu yang berada di kereta kemari, bukan ?"

"Benar."


Yah, aku tidak akan mudah salah mengira seseorang yang begitu tidak bersahabat dan memakai pakaian serba hitam.


"Orang yang berada di dalam kereta, uhm.... Itu...."

"Itu budak."


Ketika aku ragu-ragu mengatakannya, dia dengan mudah mengataknnya.

Aku mengerti. Jadi dia benar-benar seorang budak.


"Apakah kamu akan tinggal di kota ini untuk sementara waktu ?"

"Dari yang kudengar, sekitar satu minggu. Memangnya ada apa ?"


Satu minggu.

Satu minggu, untuk mengumpulkan kekayaan sebanyak 500.000 Rook.

Bisa dikatakan itu tidak realistis.


"Gadis itu... Apakah dia sudah dibeli oleh seseorang ?"

"Tidak, masih belum. Kami harus pergi ke ibu kota untuk mencari pembeli. Lagi pula dia itu adalah hadiah."


Hadiah ?

Tentang apa itu ? Apakah maksutnya di sini, di daerah pelosok tidak ada yang bisa membayar 500.000 Rook untuknya ?


"Apa, kamu menginginkannya ?"


Budak.

Makhluk yang mementingkan tuannya lebih dari apapun.

Aku tidak berencana untuk terlalu tidak masuk akal untuk tuntutanku, tetapi mereka akan selalu mengikutiku, kemanapun aku pergi dan apapun yang aku lakukan.

Sejujurnya ? Itu akan sangat membantu.


"... Aku akan sedikit memikirkannya terlebih dahulu."

"Apakah kamu memiliki uang ?"

"Tidak cukup untuk membelinya."


Aku tidak perlu memberitaunya dengan jujur yang akan terlihat seperti orang bodoh bahwa aku hampir tidak memiliki apa-apa.

Pria tidak bersahabat itu tetap menutup mulutnya dan termenung untuk beberapa saat.


"Oh, yah. Kamu tinggal pergi menemuinya secara langsung, agar membuatmu ingin untuk membelinya."

"Eh !?"

"Kami menyewa sebuah ruangan untuk perusahaan perbudakan di samping jalan. Jika kamu tertarik untuk membelinya, aku juga bisa melihat-lihat budak yang lain."


Kata-kata perusahaan perbudakan saja sudah encurigakan.

Akankah aku baik-baik saja jika aku pergi sendirian.

Aku tidak akan berakhir di sisi yang salah dari jeruji besi, bukan ?


"... aku memang tidak terlihat seperti itu, tetapi aku adalah seorang mage(penyihir). Kamu sebainya bersiap untuk konsekuensinya jika kamu melakukan sesuatu yang aneh."

"Kami bukanlah oorang yang berpelilaku tidak sopan kepada pelanggan. Kepercayaan itu penting dalam bisnis. Bila ada yang mengentengkannya maka perusahaan tersebut akan runtuh."


Apa yang dikatakannya memang masuk akal, tetapi apa yang dilakukannya masih mencurigakan.


"Bisakah aku pulang sekali dan memberitahu terlebih dahulu kemana aku akan pergi ?"

"Tentu saja, aku tidak keberatan. Aku akan menghabiskan waktu di guild untuk sementara waktu. Dan baru akan kembali ketika kamu tertarik."


Menurut Shion-san, aku berharga 500.000 Rook.

Sebenrnya, aku menentang perbudakan, tetapi... aku tertarik, dengan gadis itu.



Jadi aku pulang sekali dan memberitau Bibi.

Tak usah dikatakan bahwa Bibi mengkhawatirkanku, tetapi rupanya perusahaan perbudakan, bertentangan dengan pemikiranku, melakukan bisnis dengan jujur.

Itu yang dikatakan Bibi.

Mereka juga seharusnya tidak melakukan sesuatu yang aneh tiba-tiba.

Untuk jaga-jaga, aku memeriksa statusku sendiri.

Aku telah menghilangkan gelar apperentice(murid)nya.

Jadi aku perlu mengetahui bla ada sesuatu yang berubah.

Aku segera menyadari kolom sihir dan kolom skill.


Skill : Dapat memilih.

Attack Magic : Thunder (Kemahiran 10)

Support Magic : Heal


Itu benar-benar telah bertambah.

Karena support magic(sihir bantuan) telam muncul diantara kolom sihir, dan kolom sihir yang sejauh ini sudah cukup disebut sihir dibedakan menjadi attack magic(sihir serangan).

Oke, ayo kita lihat terlebih dahulu kolom skillnya.


Latent Potensial(Bakat Terpendam), Double Cast(Aktifasi Rangkap), Cast Time Reduction(Pengurangan Waktu Aktifasi).


Aku mengerti, jadi di sinilah waktu dimana aku akhirnya bisa menggunakan kemampuan khusus yang telah aku tentukan sejak awal.

Aku bisa memilih salah satu diantara mereka.

Dalam hal ini, tidak perlu memikirkan lagi apa yang perlu aku pilih.


Cast Time Reduction(Pengurangan Waktu Aktifasi).


Itu adalah satu-satunya pilihanku.

Terpendam merupakan nama yang mengesankan, tetapi aku tidak memiliki ide sama sekali tentang apa itu.


Aku bisa memilihnya nanti.

Aku memiliki ide untuk aktifasi ganda, tetapi aku rasa aku akan kesulitan untuk menggunakannya pada levelku saat ini.

Aku pikir aku akan bisa menggunakannya dengan lebih baik saat aku telah sedikit lebih berkembang.

Akupun memilih skill 'Pengurangan Waktu Aktifasi'.


Skill : 'Pengurangan Waktu Aktifasi (Spesial)


Apa maksut dari spesial ?

Apa yang membuatnya lebih spesial daripada 'Pengurangan Waktu Aktifasi' biasa ?

Waktunya untuk memastikan hal ini !

Untuk permulaan, aku akan mememeriksa kolom sihir.


Thunder : Tidak ada waktu aktifasi, 10 detik cooldown (kemahiran 10)


I-ini...

Waktu aktifasi... tidak ada !?

Ternyata ini begitu kuat !?

Meskipun waktu untuk aktifasi adalah 10 detik sejauh ini tidaklah menyusahkan ?

Setidaknya saat berada dalam party.

Entah mengapa, aku merasa jalan untuk menjadi yang terkuat terbuka secara tiba-tiba...


Support Magic : Heal : Tidak ada waktu aktifasi, 20 detik cooldown


Aku tidak bisa memilih untuk sihir pendukung.

Dengan kelas penyembuhan, aku mungkin akan mendapatkan pilihan.

Tetapi Heal, kah.

Bukannya menyenangkan bisa menyembuhkan diri sendiri mulai sekarang ?

Lagian tidak ada waktu untuk pengaktifannya.

Yah, waktu cooldown selama 20 detik terlihat seperti pembatas yang berat.

Jika aku menggunakannya bersamaan dengan sihir serangan, aku mungkin akan roboh bahkan sebelum pertarungan dimulai.

Tetapi itu untuk saat ini, aku kira ?


"Tetapi dengan ini, aku bisa cukup melawan bila sesuatu terjadi."


Jika aku mengaktifkan sihir, tidak ada cara untuk menyembunyikan cahaya yang memancar dari tubuhku selama waktu pengaktifan.

Tetapi mereka seharusnya tidak akan menduga aku akan mengaktifkan sihir serangan secara langsung.

Mereka tidak akan, bukan ?

Aku tidaklah normal, benar ?



Setelah benar-benar siap, aku menemui pria itu dan pergi ke perusahaan perbudakan.

Bangunannya sangat besar, bahkan tersasa lebih mengesankan daripada guild.

Mereka mungkin menarik uang.


"Ngomong-ngomong, siapa namamu ?"

"... Solt."


Maaf, aku tidak tahan dengan kesunyian, jadi aku berbicara kepadamu.

Tetapi itulah satu-satunya pertanyaan yang muncul dipikirangku.


"..."

"..."


Mungkin aku harus memperkenalkan diri sebagai balasannya ?

Saat ini, itulah tata kramanya, benar ?

Tata krama, itu berharga.


"Uhm, namaku Alice."

"Aku mengerti."

"..."

"..."


Percakapannyaaa !!

Aku akan mencoba melakukan percakapan di sini !!

Kamu sedang mencoba melakukan bisnis, bukan ?

Jika kamu bisa menjual apapun dengan sifat aroganmu, para paman dan bibi dari jalan perbelanjaan akan memberontak !


"... Solt-san, kamu terlihat gelap gulita, bukan. Bahkan, pakaianmu."

"Itu agar aku bisa berbaur dengan kegelapan, untuk bekerja."

"... Aku, mengerti."


Ada apa dengan jawaban itu ? Aku jadi takut untuk bertanya lagi.

Pada dasarnya apa yang sebenarnya kamu kerjakan !?


"..."

"... Bukankah itu berbahaya bepergian sambil memamerkan budak, seperti kemarin ?"


Tetapi aku tidak akan berkecil hati !!


"Yah, kami sering diserang oleh bandit."


Terus ?

Maksut dari perkataannya seperti yang ada di baliknya.

TLN : Yah~ ente tau kan maksutnya~ Kalau nggak yah~ ane akan katakan dengan jelas, yaitu untuk membunuh bandit yang menyerang~ paham~

Si hitam ini, seberapa kuat sebenarnya ?


"... Benar..."


Pada saat kecanggungan mencapai puncaknya, aku dibawa ke ruang resepsi dan ditawari untuk duduk di sofa.

Aku menerima dengan diam.

Si hitam tidak duduk tetapi mundur ke ruang belakang.

Aku merasa bosan jadi melihat sekeliling ruangan.

Ada beberapa gambar dan vas, karpet-karpet yang ditata; serta sebuah ruangan yang tidak biasa.

Ini menunjukkan bahwa di sini selalu berurusan dengan uang yang banyak.


Seorang pria berpenutup mata datang dari ruangan belakang.

Entah mengapa suasana disekelilingnya terasa berbeda.

Sesederhana mungkin, aku membalas salamnya.

Pria berpenutup mata itu duduk di sofa yang menghadapku.


"Mari kami siapkan minuman untukmu. Apakah teh hitam tidak apa-apa ?"


Sial, aku saja belum belajar Squelch.

TLN : Squelch itu sebuah mantra buat menghilangkan racun di game Dragon Quest.


"Tidak, terima kasih. Ayo langsung ke intiya saja."

"Baiklah. Solt memberitahuku bahwa kamu sedang mencari budak ?"

"Benar. Aku adalah petualang, kupikir seorang budak untuk menemaniku akan benar-benar membantu."

"Aku mengerti, seorang budak tempur. Seorang petualang pasti membutuhkan satu."


Butuh ? Mengapa begitu ?

Ini cara yang buruk untuk mengatakannya, tapi lebih jelasnya : Karena kamu bisa membuangnya, ada baiknya untuk membiarkan mereka melakukan pekerjaan pekerjaan yang berbahaya.


"Aku seorang penyihir, jadi aku akan bersyukur bila ada seseorang yang bisa aku percayakan garis depan."

"Ohh ? Seorang penyihir, pada usiamu saat ini ?"


Pria berpenutup mata itu terkesan, dan menyipitkan matanya.

Eh ?

Shion-san tidak begitu terkejut, jadi aku pikir itu normal... ?


"Maaf, nona, tapi... apakah kamu seorang elf ?"

"Aku bukan."


Berapa kali ini sudah terjadi ?

Apa yang istimewa tentang elf itu ?


"Hmm..."


Pria berpenutup mata itu tidak terlihat yakin, tetapi dia menenangkan ekspresinya segera.


"Aku minta maaf karena telah mengalihkan topik. Biarkan kami membawakan beberapa budak yang perusahaan kami rekomendasikan untukmu, nona."

"tentang itu, hari ini hanya ada satu budak yang ingin aku lihat."

"Hoo ?"


Dia berakting terkejut, tetapi aku yakin bahwa si hitam telah memberitaunya sembelumnya.

Sheesh, Orang dewasa memang cerdik.

Mengacaukan alur percakapan tanpa alasan yang jelas.

Yah, mungkin aku mencoba mempercepatnya terlalu banyak.


"Yang kamu bawa di kereta kemarin, tunjukkan itu kepadaku."

"Ahaha, kamu memiliki mata yang tajam. Baiklah, mohon tunggu sebentar."


Pria berpenutup mata itu membunyikan sebuah lonceng dan mengirimkan sinyal kepada seseorang.

Tanpa memanggilnya dengan layak, pintu itu membuka semakin lebar.

Aku yakin semuanya sudah lama dipersiapkan.


"... Mohon, permisi."


Didesak oleh si hitam, Dia memasuki ruangan.

Dia kira-kira setinggiku ?

Melihatnya dari dekat, dia benar-benar cantik.

Wajahnya hampir terlalu cantik.

Rambut pirangnya yang berkilau sepanjang bahu melayang disekelilingnya.

Mata hijaunya begitu matang dan jernih seperti zamrud, tetapi sayangnya mereka tidak bersinar.

Dia secara keseluruhan terlihat kurang bersemangat.

Dari penampilannya saja, aku pikir dia tidak jatuh serendah diriku yang meminjam kekuatan dewa yang disebut pembuatan karakter.

Jangan bilang, dia dilahirkan kembali, juga, dan kalah ?

Apakah dia membuat karakter yang sempurna, sama sepertiku, dan aku akan bernasib seperti ini bila tidak bertemu dengan Paman ?



"Nona ini mengatakan bahwa dia ingin bertem denganmu. Beri salam padanya."

"... !?"


Gadis yang tidak mengangkat pandangan matanya sejak saat ia memasuki ruangan mengangkat kepalanya dengan lesu. Saat dia melihatku, ekspresi terkejut muncul di wajahnya.


"Apa yang kamu lakukan."

"P-permintaan maafku ! Ilya adalah namaku. Nyonya."


Gerakan hormat dan sapaannya memiliki keanggunan.

Itu sangat alami, mereka tidak akan bisa mengajarinya dalam satu atau dua hari.


"Apakah kamu... akan membeliku ?"


Aku bisa melihat harapan di matanya.

Aku mengerti perasaan itu.

Maksutku, jika aku berada di tempatnya, aku lebih memilih ini daripada seorang paman yang gemuk. Sangat memilih.


"Aku sedang mempertimbangkannya."


Baiklah, apa yang harus aku lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar