Senin, 04 Juni 2018

Alice Tale Chapter 10

Fu~ entah mengapa TLin bagian memasak lebih sulit daripada adegan pertarungan. Jadi kalau ada bagian yang salah ane minta maaf.
Tentang Uang

Aku membuat sup untuk makan malam.

Aku tidak dapat menemukan roux, jadi yang aku buat adalah sup tanpa roux. (TL : Well~ susah jelasin apa itu roux, soalnya ane kurang bisa masak. Kalau ingin tau silahkan tanya Om Wiki aja.)

Lelehkan beberapa mentega dan tumis bahan-bahan.

Untuk bumbunya, aku menggunakan garam dan lada.

Setelah masakan cukup di panaskan, tambahkan tepung terigu untuk menambahkan kekentalan kaldu dari sup.

Terakhir tambahkan susu dan masak hingga matang.


Ah, juga seperti rinnal, nama mereka mungkin tidak sama, tetapi selama memiliki rasa yang sama, itu tidak masalah.

Bukanlah masalah sama sekali.

Pada dasarnya aku tidak akan membuat kesalahan bila menyangkut tentang pekerjaan rumah.

Aku tidak berpikir bahwa ini mengesalkan, dan jika aku mengerjakan dengan benar, aku bisa tinggal di lingkungan yang nyaman setiap hari.


"Sangat enak ! Masakan apa ini ? Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti ini, tetapi ini luar biasa ! Alice, apakah kamu jago dalam memasak ?"

"yah, aku tidak terlalu buruk dalam memasak."


Shion-san terlalu memujiku.


"Benarkah, Alice-chan, kamu sangat feminin."

"B-Benarkah seperti itu ? Aku pikir ada laki-laki yang juga pandai memasak, sih ?"


Di sini ada satu tepat di depanmu, kamu tau ?


"Kamu bisa menjadi seorang istri kapanpun !"


Bibi memiliki penglihatan yang jauh di matanya.

Tidak, jangan coba-coba mengusirku, ok ?

Jangan jdia nku !


"... Seorang... Istri ?"


Paman gemetaran seperti daun, tapi mari kita abaikan dia.

Aku bukanlah satu-satunya, kamu tau ? 

Semua orang melakukannya.


"Ngomong-ngomong, Onee-chan, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan... "

"Hmm, menanyakan apa ?"


Dia menyerahkan piringnya kepadaku selama beberapa saat, jadi aku mengisinya kembali dan memberikan piring itu ke dia.

Aku bertaya-tanya bisakah bisakah dia menghabiskan itu semua ?


"Bisakah aku membeli seorang budak ?"

"Ahh, saat siang tadi, benar bukan ? Mereka menyebabkan beberapa rumor... kamu melihat mereka Alice ?"

"Aku berada di jalan utama pada saat itu."


Dan aku juga tidak bisa memikirkan bahwa itu adalah urusan orang lain.

Pada awalnya, jika Paman diibaratkan adalah seseorang yang jahat, Bukankah aku akan dijual sebagai seorang budak atau sejenisnya ?"

Aku juga akan ditempatkan di sebuah kandang seperti binatang ternak.

Dan nasib apa yang akan menimpaku bila aku menjadi budak ?

Ah~

Itu tidak usah dikatakan.


"Hmm ? Yah, kamu bisa. Semua orang bisa, jika mereka memiliki uang."


Uang, kah.

Aku memiliki kembalian dari tugasku pada siang hari sebagai uang saku, tetapi dengan hanya sebanyak itu...


"Hmm... Dan berapakah harga mereka ?"

"Yah, itu tergantung dari budaknya, tetapi.. mari kita lihat."


Shion memberikanku tatapan kotor dan membuat wajah yang jahat.


"Contohnya, seorang gadis yang sepertimu... Aku perkirakan seharga 50 gold koin atau sekitar 500.000 Rook ?"

"... Wajahmu terlihat jahat, Onee-chan."


Tetapi tunggu sebentar.

Berapa banyak kah uang sebesar itu sebenarnya ?

Untuk makan malam hari ini, Aku telah menggunakan 20 Rook.

Ahh, jika aku memikirkannya seperti itu, aku telah menerima cukup banyak uang untuk belanja. Terima kasih, Bibi.

jadi, makan siang juga sekitar 20 Rook; sarapan... yah, untuk lebih gampang, kita membuatnya 20 Rook juga.

Bila digabungkan, itu berarti dalam satu hari, satu keluarga beranggotakan empat orang membutuhkan biaya 60 Rook.

Untuk air dapat diambil gratis dari sumur.

Untuk pencahayaan menggunakan magic kristal. Magic kristal adalah barang-barang konsumsi seperti bola lampu, tetapi magic kristal menyala dengan energinya sendiri jadi tidak ada biaya untuk penyediaan listrik.

Untuk api berasal dari kayu bakar dan fire kristal. 

Fire kristal itu mirip dengan magic kristal, tetapi fire kristal mengeluarkan api dan digunakan digunakan di dapur.

Untuk memanaskan air mandi dan sejenisnya menggunakan kayu bakar.

Paman yang memotongnya.


"Ehhhm ?"


Melihatku sedang berpikir keras, Shion-san pun tersenyum lembut.

Senyum itu cocok denganmu, Onee-chan.

Kamu tidak perlu membeli barang-barang sekali pakai setiap hari, jadi tidak terlalu banyak uang yang dibutuhkan selain makanan, hah ?

Tentu saja, mungkin ada pajak atau sejenisnya, tetapi ayo kita hiraukan masalah itu untuk saat ini.

Jadi, jika aku menghitung dengan perkitaan kasar bahwa sehari membutuhkan 80 Rook, bisakah aku menyertakan pengeluaran rata-rata untuk barang-barang sekali pakai ?


"Berapa banyak hari dalam setahun tadi ?"

"Tentu saja 365."

"Dan apakah dunia itu bulat ?"


Apa sih yang dibiracakan gadis ini ? Apakah itu yang dikatakan oleh matamu ? Aku mengerti.

Tolong jangan membakarku di tiang pancang. 

TLN : tiang pancang itu tiang yang digunakan waktu membakar penyihir.


"Yang berarti..."

80 Rook dikalikan 365 hari, berarti dengan 29.220 Rook kita bisa hidup selama setahun.

Kira-kira sekitar 3 koin emas.

TLN : yang mulai sekarang untuk koinnya ane terjemahin aja.


"..."


Dengan 3 keping emas, satu keluarga beranggotakan empat orang bisa hidup selama setahun.

Jadi ?


"Berapa banyak... nilai jualku tadi ?"

"500.000 Rook."


Kamu terlihat seperti sedang menyenangkan dirimu sendiri, Onee-chan.


"... sekitar 17 tahun untuk satu keluarga beranggotakan empat orang."


Eh, ada apa dengan jumlah uang yang menakutkan itu ?

tidak tidak, ini hanya untuk kebutuhan hidup saja. Perlengkapan untuk berpetualang juga menghabiskan uang, juga, dan ada juga biaya lain yang diperlukan juga.

Manusia membutuhan sejumlah kemewahan, untuk menghargai diri mereka sendiri.

Tidak semua orang seperti orang Budha yang mendapat pencerahan...


"... kamu tidak akan menjualku, kan ?"

"Hmm... Akupun bertanya-tanya ? Jika kamu terlalu bodoh... Aku tidak tahu..."


Sial, sisi sadis Onee-chan telah muncul.

Kemudian, Bibi !

Penuh senyuman.

TLN : Kalau ada kalimat yang lebih bagus silahkan beri masukan di komentar.

Aku tidak bisa membacanya.

Apakah ini kekuatan dari orang dewasa ?

Oke, sebagai upaya terakhir, Paman !


"...!"


Mengapa kamu berkedut !?

Mengapa matamu basah ?!

TLN : yah.. aku nggak terlalu paham apa yang dimaksut.

Orang dewasa bermain kotor.


"Uang itu menakutkan..."


Aku ingin melindungi hatiku yang tidak bersalah.

Tetapi aku mengerti, untuk membeli gadis itu, aku memerlukan sekitar 500.000 Rook.

... Karena dia sangat cantik.

TLN : aku kurang paham bagian ini bagusnya gimana.


Keesokan harinya, Shion-san dan aku pergi ke reruntuhan.

Sepertinya Shion-san akan mengesampingkan petualangannya sendiri dan menemaniku sampai aku menyelesaikan reruntuhan ini.


"Alice, kamu mungkin lebih kuat daripada perkiraanku, kamu tau ? Tetapi tetap lemah."

TLN : Uwah.... entah bagian akhirnya bener apa nggak soalnya nggak terlalu nyambung katanya.

"Kata terakhirnya tidak dibutuhkan."

TLN : Beneran deh~ kalau ngomong yang lengkap dong~


Kami masuk dari pintu masuk, bertarung dengan beberapa beruang dan tidak berputar balik menuju pintu keluar, tetapi pergi ke bagian tengah dari reruntuhan.


Thunder : cast time 10 detik, cooldown 10 detik (Kemahiran 8)

Mengikuti di belakang Shion-san, aku memeriksa sihir yang aku punya.

Sepertinya selain pada kemahiran 8, tidak ada perubahan sama sekali.

Meskipun jika kekuatan telah berubah, karena aku hanya membutuhkan satu serangan untuk setiap beruang, terus terang aku tidak tau perubahannya.


"Jadi, apa yang ada di reruntuhan ini ?"

"Di ruang tengah terdapat Wellspring of Blessing."

TLN : menurut ane lebih keren kalau tetep bahasa inggris dari bada di jadiin bahasa indonesia Wellspring of Blessing = Mata air keberkahan.

"Wellspring of Blessing ?"

"Ya, jika apprentice(murid) level 10 meminum air dari situ dan mendapatkan keberkahannya, Dia akan bisa class-up(naik tingkat). Sebagai langkah pertama menjadi seorang petualang yang sesungguhnya."

TLN : Sebenernya Dia diversi inggrisnya pake He or She, tapi berhubung kedua kata itu artinya sama sama Dia di bahasa Indonesia, jadi ane langsung pake Dia aja. Kalau tentang Class-up itu kayak naik tingkat dari Mage ke Sage kalau yang belum tau.


Jadi disini tempat kamu untuk class-up(naik tingkat).

Tidak, aku sendiri bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai aku bisa menghilangkan kata apprentice(murid).


"Hee~. Dan apakah terdapat mata air seperti ini di seluruh dunia ?"

"Yah, iya. Ini akan berantakan jika kamu hanya bisa class-up(naik kelas) di sini, kan ?"


Yah, tentu saja.


"Umumnya kota-kota yang dibentuk di dekat reruntuhan seperti ini. Karena ini juga adalah tempat yang bagus bagi para apprentice(murid) untuk berlatih."


Meskipun aku telah mengalami situah hidup dan mati di sini.


"Apakah hanya untuk keperluan para petualang ?"

"Nah, itu akan menjadi terlalu banyak bila hanya untuk petualang. Di sekitar reruntuhan yang memiliki Wellspring of Blessing(Air Mata Keberkahan), ada banyak air bawah tanah, kamu mengerti. Itu membuat lebih mudah bagi penduduk untuk tinggal di sana."


Aku mengerti, jadi ternyata itu sebabnya.


"Tapi bukannya itu berarti air dari sumur di kebun juga berasal dari Wellspring of Blessing(Air Mata Keberkahan) juga ?"


Tidak bisakah aku tinggal meminum dari sana ?


"Haha, itu benar. tapi di ruang tengah reruntuhan, itu benar-benar telah di terangi oleh magic kristal. Jadi kamu harus meminum airnya di sana untuk mendapatkan keberkahannya."

"Jadi aku tidak bisa berbuat curang."

"Tepat."


Level 11 Maneater.


Pada saat kami mengobrol, kami menjumpai musuh baru.

Itu memiliki nama yang mengerikan, tetapi itu hanyalah gumpalan hijau.

Atau lebuh tepatnya, itu adalah sebuah Slime.

Akhirnya aku bertemu dengan sebuah Slime !


"Serangan fisik tidak bekerja dengan baik melawan ini, jadi Alice, jika kamu tidak keberatan."


Shion-san mengeluarkan pedangnya dan pergi ke depan untuk memberikanku waktu.

Slime itu menyerang dengan mencambukkan tentakel yang terbentuk dari tubuhnya sendiri.

TLN : yah~ jadi inget beberapa kejadian tenang tentakel ane~

Jadi itu tidak sekedar menyerangmu.

TLN : mungkin yang dimaksut itu cuma sekedar menyeruduk ke musuh, mungkin~

Menakutkan !

Seperti biasanya, Shion-san menghindarinya dengan sedikit gerakan.

Ada apa dengan rasa keamanan ini ?

Namun, bukannya dia akan tamat bila sekali serangan dari Slime mengenainya ?

Dia baik-baik saja untuk sekarang.

Tetapi tidakkah dia akan menemui musuh yang serangannya tidak bisa dia hindari suatu hari nanti ?

Kalau begitu apa yang akan dilakukan Shion-san dengan Endurance 1(ketahanan 1) dan Protection 1 (Pertahanan 1)nya ?


(Aku akan mengalahkan mereka sebelum mereka bisa memakannya !)

TLN : ini suara hati Alice loh, bukan ane yang nambahin.


Itu adalah keputusanku.

Ini adalah pertama kalinya aku menemui Slime, jadi aku akan menyerangnya dengan kekuatan penuhku, dengan menggunakan mantra.


"Membelah langit dan menjadi sinar cahaya, untuk menyerang musuh-musuhku——— Thunder !"


Petirnya mengenai Slime secara langsung.

Ngomong-ngomong, sihir penyeranganku tidak mempengaruhi anggota party, itu adalah apa yang Shion-san ajarkan padaku, jadi aku tidak terlalu memperdulikan gerakan sekutuku.

Itu membuat semuanya jauh lebih mudah.


"Woah..."


Slimenya hanya meletus dengan satu seranganku.

Dan berhamburan ke segala arah.

Menjijikkan !

Tidak ada item drop.


"Fuhh, jadi, ruangan yang memiliki penjaga ada tepat di depan. Berapa levelmu untuk saat ini ?"


Penjaga ? Apakah itu berarti pertarungan dengan boss dari tempat ini sudah menunggu ?

Yah, dengan Shion-san, aku akan baik-baik saja, mungkin.


"Ah ? Level 9."

"Hebat. Kamu mungkin akan naik level menjadi level 10 dari melawan penjaga. Ayo, Alice."

"Onee-chan, kamu terlihat seperti begitu menikmatinya..."


Pada akhirnya, para petualang benar-benar menyukai petualangan, bukankah mereka...

Tidak tidak, aku juga menyukainya, tentu saja.

Aku bergegas mengejar Onee-chan menuju ruang tengah.

2 komentar: