Selasa, 05 Juni 2018

Alice Tale Chapter 11

Yo~ Minna~ Ogenki desu ka ? Eto~ sorry kalau lama nggak post~ soalnya keasyikan baca light novel yang lain sampai sampai lupa kalau punya web~
Ma~ silahkan dinikmati~
Petualang

Boleh dikatakan, di bawah bimbingan Shion-san, kami tiba di ruang bos.

Di depan pintu yang besar, kecemasan membuat jantungku berdegup kencang.


"Seperti yang kuduga, ini membuat jantungku berdebar-debar."

"Punyamu datar, jadi aku yakin seseorang bisa mendengar detak jantungmu dengan sangat baik."



Eh ?

Apakah dengan mempunyai dada yang besar akan membuatmu lebis sulit mendengar detak jantung ?

TLN : oke~ jangan tanya ane itu bener apa nggak~ soalnya ane sendiri kagak punya~ XD


"... Hm ? Kamu tidak marah ?"

"Eh ? A-Ahhh ! Tidak, tidak, dadaku masih akan tumbuh mulai dari sekarang !"


Jadi ini adalah permasalahan yang bisa membuatmu marah, aku mengerti.

Bagiku, besar atau kecil tidak masalah sama sekali.

Dan sebenarnya, dadaku tidak akan tumbuh lagi.

Karena Dewa telah memutuskannya seperti itu.


"... Hey, kenapa kamu tiba-tiba mengangkat topik pembicaraan yang seperti itu ?"

"Yah, aku pikir kamu sedang gugup dan aku ingin menenangkanmu."

"Tolong hentikan. Itu adalah humor orang tua, Onee-chan."


Itu pasti mengenainya dengan telak karena Shion-san membuat kepalanya menunduk.

E-eh ?

Apakah aku baru saja mematahkan semangat dari prajurit garis depan tepat sebelum melawan Boss ?


"Orang tua..."

"Wai, kamu terlalu melebih-lebihkannya, aku minta maaf ! Seharusnya aku mengatakannya secara berbeda !"

"Tidak apa-apa, aku tidak keberatan..."


Kalau begitu lihatlah ke arahku !


"Sekarang, ayo pergi, Onee-chan ! Ayo kita tendang beberapa pantat monster untuk membuatmu merasa lebih baik."


Aku meraih lengan Shion-san dan mendorong pintu tersebut agar terbuka.


"Orang tua..."


Aku mohon padamu !?

Shion-san !


Penerangan di dalam ruangan yang berasal dari magic kristal ini sangat terang untuk reruntuhan, seperti kita keluar pada siang hari.

Di bawah cahaya ruangan, aku tidak bisa melihat satupun musuh yang bisa menyerang kami secara tiba-tiba.

Aku menarik lengan Shion-san dan benar-benar memasuki ruangan pada saat ini.

Saat memantau ruangan, aku melihat akar di seluruh penjuru ruangan.

Di tengah ruangan, tumbuh pohon yang indah yang tingginya hampir mencapai langit-langit.

Apakah akar-akar ini tumbuh dari pohon itu ?

Ketika aku mengamati pohon itu, pintu dibelakang kami tiba-tiba terbanting menutup.

Dengan sendirinya.


"Itu mengejutkanku..."


Aku pikir seseorang menyerang kami dari belakang.

aku bahkan berbalik dan menatapnya dengan sangat, sangat lama.


"Itu datang."


Ah, dia kembali serius.

Shion-san menjauh dari tanganku dan melangkah maju, menarik pedangnya dan mengacungkannya.

Eh, apakah ada sesuatu di sana ?


"......... Hii !"


Saat aku melihat ke ruangan, tiba-tiba sebuah mata muncul di batang pohon.

... Sekarang itu yang mengejutkanku.

Level 14 Elder Tree

Aku telah memastikannya !


"Jangan mendekat ! Alice !"

"Ya ! Semoga beruntung !"


Shion-san berlari menuju pohon besar itu.

Seperti yang kuduga, dia(Elder Tree) akan menyerang menggunakan akarnya yang berfungsi sebagai cambuk.

Di sana terdapat banyak sekali dari mereka !

Itu bahkan tidak bisa dibandingkan dengan cambuk dari Slime !

Membuat Shion-san yang sedang berlari sebagai targetnya, Pohon besar itu menyerang Shion-san dari segala arah.

Hey, bukankah ini sangat buruk !?

Aku sedikit khawatir, tetapi kemudian dia menghindari cambuk-cambuk dari pohon itu dengan langkah-langkah yang terlihat seperti menari.

Setelah perlahan-lahan mendekatinya dengan cara seperti itu, setelah memasuki jarak serangannya, dia menyerang pohon itu dengan serangan-serangan yang cepat.

Dia memotong kayu tersebut, dengan pedangnya.

Dari kelihatannya saja itu adalah pekerjaan yang berat.

Rupanya Paman datang ke sini bersamanya ktika Shion-san masih seorang Apprentice Swordsman(Murid Pendekar Pedang).

Kemudian, keduanya bisa bergantian dalam menjalankan peran garis depan, tetapi sekarang Shion-san sendirian.

Jika dia kelelahan sebelum ini berakhir...

Dan ketahanan Shion-sanpun sama denganku !

Yah, meskipun level kami berbeda.

Tetapi... Paman sudah mengurangi monster atas permintaan guild.

Jadi dia bukanlah sekedr pemalas.

Aku senang, dia sebenarnya mempunyai pekerjaan.


(Bukankah sekarang sudah waktunya ?)


Tepat ketika aku sedang memikirkan itu, mataku bertemu dengan mata Shion-san.

Dia mengangguk.

Aku akhirnya mulai mengaktifkan sihirku.

Tidak, sebenarnya ada alasan mengapa aku tidak menyerangnya secara langsung.

Singkatnya, jika Shion-san tidak menyerangnya sedikit dan mendapatkan aggro terlebih dahulu, aggro akan beralih darinya kepadaku.

Sihirku memang memiliki kekuatan serangan yang seperti itu.

Dan setelah mendapatkan aggro, aku tidak akan bisa mengatasinya.

Uhm, bukankan ada istilah yang bagus dalam hal ini ?


——Leeroy Jenkins !

TLN : Sorry ane kagak tau siapa dia, noh baca aja di wiki https://en.wikipedia.org/wiki/Leeroy_Jenkins


Aku tidak mau orang-orang memanggilku dengan nama itu !

Oops, waktu untuk bermain sudah habis.


"Membelah langit dan menjadi sinar cahaya, untuk menyerang musuh-musuhku——— Thunder !"


Targetnya sangat besar, jadi tidak mungkin bagiku untuk meleset.

Serangan langsung !

Gerakan dari pohon itu berhenti sejenak.

Tetapi itu tidak cuku untuk mengalahkannya.

Aku menyadari pohon tersebut mulai bergerak lagi.

Semua sesuai dengan rencana.

Aku memantapkan nafasku.

10 detik cooldown.

Dengan Shion-san di sini, tidak ada ———


"ALICE ! Itu datang kearahmu !"

"EHH !?"


Aku mendapatkan aggro hanya dengan satu kali serangan.

Seperti tentakel, cambuk dari pohon itu mendekatiku.

Beberapa dari mereka masih menyerang Shion-san jadi ini tidak seperti aku tidak bisa menghindarinya sama sekali.


"SIAAAL !"


Aku menghindarinya dengan putus asa.

Aku memperhatikannya dengan baik dan memukul serangan dari pohon tersebut yang tidak bisa aku hindari dengan Lightning Rod(Tongkat Petir).

Aku bisa segera melakukan serangan yang selajutnya——— Pikirku dan akupun menjadi lalai.


"Wai !! HYAAAA !"


Pada titik tertentu, tentakel tersebut memegang pergelangan kakiku dan menggantungku di udara.

TLN : fufufufu, jadi inget sesuatu nih~

Tunggu, tunggu !

Dari area ikat pinggang ke bawah, Leather Rob(Jubah Kulit)ku mirip seperti rok, jadi posturku saat ini benar-benar buruk.

Dengan reflek aku menahan rokku.


"Apalah ini waktunya untuk malu !? Dasar kamu gadis yang benar-benar tertutup !"

TLN : Yah~ Untuk bagian akhir kalimatnya ane kagak bener-bener yakin.


Shion-san berteriak kepadaku sambil menunjukkan penampilan yang indah dengan menghindari serangan yang datang kearahnya dan menangkis serangan yang datang untuk menghabisiku.

Tidak tidak, jika dinilai dari mentalku, aku adalah seorang laki-laki, kamu tau !?

Tetapi ada apa dengan rasa malu ini !?

Sementara itu, tentakel yang memegang pergelangan kakiku merayap lebih dekat ke arah tubuhku.

TLN : Fufufufu~, silahkan berfantasi sendiri~


"Hei hei hei ! Apakah kau mau menodaiku ! Apakah kau mau menodaiku ! Dasar kau pohon cabul !!"


Aku berbicara kepada monster sampah itu.

Mungkin ini imajinasiku, tetapi kurasa aku melihat senyuman di mata pohon itu.

Tidak... Itu imajinasiku, kan ?


"Wa, tunggu ! Hentikan... Ugh"


Dari kakiku, tentakel itu melingkar menuju perut dan dadaku.

Satu-satunya yang harus disyukuri adalah bahwa ia melakukannya di luar bajuku. Tetapi mengapa tekanan aneh ini ini membuatku mengerang !?

TLN : Uehehehe~ Alice-chan~


"... Ah, u"

"Woah.... Itu sangat erotis, Alice...."


Jangan terkesan !!

Ei, aku tidak akan membiarkan monster sepertimu melakukan apapun seenaknya !!


"Membelah langit dan menjadi sinar cahaya, untuk menyerang, AHH... musuh-musuhku ! Thunder !"


Aku dengan benar mengaktifkan sihirku dan sekali lagi, itu menghasilkan serangan langsung pada pohon yang cabul itu.

Kali ini sepertinya pohon besar itu tidak dapat menahan serangan tadi dan layu, lebur dan menghilang.


"Wahhh !"


Aku jatuh dari tempat tentakel itu menahanku tadi.


"Oops."


... Tetapi Shion-san menangkapku dengan gaya tuan putri.

...

Ahhh, Aku mendapat gendongan tuan putri~~.


"Apakah kamu menangis !?"


Shion-san terlihat sedikit bermasalah.


"Aku masih suci..."

"Tidak, tidak, aku tau itu."

"Hatiku belumlah ternoda..."

"What !?"


Shion-san hanya bisa memiringkan kepalanya dalam kebingungan karena perasaan yang campur aduk sedang menyerang hati laki-lakiku.



Aku merajuk untuk sementara waktu, Tetapi kemudian kami akhirnya membuka pintu yang ada di tengah-tengah ruangan dan tiba di Wellspring of Blessing(Air Mata Keberkahan).


"Woah, Apakah ini tempatnya ?"

"Benar. Ini cantik, bukan ?"


Seperti yang Shion-san katakan, air yang tampaknya seperti mengalir dari bawah bersinar dengan warna biru tua, mungkin karena magic kristal yang ada di sekitarnya, mungkin juga karena bersinar dengan sndirinya.

Apakah rasanya seperti Blue Hawaiian, juga ?

TLN : Itu salah satu jeni cocktail. Yah, ane kagak pernah minum sih~ jadi silahkan cari sendiri~


"Bisakah aku meminumnya ?"

"Tentu saja."


Aku mendapatkan persetujuan Shion-san, berjongkong di sana, mengambil air tersebut dengan kedua tanganku dan menimumnya.

Oke, ini air.

Tetapi meminumnya memberikanku perasaan yang hangat dan menyenangkan.

Juga, tubuhku bersinar secara samar seperti pada saat aku mengaktifkan sihir.

Terkesan karena cahaya itu, aku melihatnya secara keseluruhan, tetapi tak lama kemudian cahaya itu lenyap.


"Sudah lihat Statusmu ?"


Dimintai oleh Shion-san, aku memeriksa Statusku."


Name : Alice
Ras : Halfelf
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 15
Class : Mage(Penyihir)

Level : 1


"Oh ? ...o-oh ?"


Mage(Penyihir)... Level 1.

Levelku juga telah diatur ulang ?


"Yah, Aku kira ini adalah garis awal."


Aku mengerti, mengesampingkan hal itu dahulu, aku pikir aku telah mengejar Shion-san dengan sangat cepat, mengingat aku baru mulai berpetualang kemarin.


"Tetapi dengan ini, kamu juga bisa mendaftar di guild."

"Benar, guild."


Itu mengingatkanku akan sesuatu, Bibi mengatakan bahwa aku membutuhkan 1000 Rook, Tetapi tidak mempunyai Apprentice Class(Kelas murid) adalah kondisi yang lainnya."


"Jika kamu mendaftar di guild, kamu bisa mengambil semua jenis quest(permintaan), menjual item drop, dan sebagainya. Ini adalah fondasi untuk bekerja sebagai petualang."

"Petualang, kah..."

"Meskipun sejujurnya, Aku tidak ingin dirimu memaksakan diri terlalu banyak, karena bagaimanapun juga itu berbahaya."


Shion-san dengan malu menggaruk-garuk pipinya.


"Tapi untuk saat ini..."


Seperti biasa, senyum ramah Shion-san terasa menyenangkan."

Dia tersenymu kepadaku seperti itu dan...


"Selamat telah menjadi seorang petualang, Alice !"

"... Terima kasih !"


Aku memegang dengan erat tangan yang Shion-san ulurkan kepadaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar