Minggu, 03 Desember 2017

Alice Tale Chapter 7

Honto ni gomen....

Paketan ane habis, and baru bisa beli sekarang, jadi waktu ane udah nyelesain TLan malah kagak bisa updatenya....
Sihir

Pada awalnya, aku berjalan mengelilingi reruntuhan dengan perasaan seperti sedang bertamasya.

Aku menyukai reruntuhan.

Mereka terasa romantis.

Baik itu gundukan kuburan kuno Jepang, Tembok Besar Cina, maupun Machu Picchu, aku ingin berwisata keliling dunia untuk mengunjungi semua peninggalan sejarah.

Jadi aku pikir aku akan menggunakan dunia lain ini dan berwisata di reruntuhan sebanya yang aku suka.


"Hmmm ? Jadi reruntuhan ini tidak terlalu besar...."



Ketika aku mencobanya, ternyata dalam sekali memutari reruntuhan itu membutuhkan waktu sekitar lima menit.

Lima menit dengan berjalan kaki.

Karena kecepatan berjalanku sedikit lambat saat memutarinya, mungkin panjang keliling dari reruntuhan tersebut sekitar 250 meter.

Kira-kira sama dengan jalur yang mengelilingi lapangan olahraga yang memiliki panjang 200 meter ?

Aku bermaksut memastikan skalanya sebelum masuk, tetapi jika hanya sebesar itu, aku tidak akan tersesat, bukan ?

Aku bisa melakukannya.... Kurasa.

Jika aku sedang dalam bahaya, aku bisa segera kembali.

Dapatkah aku berkata, "Nnnnn.... Lebih baik tidak memasukinya." setelah pergi sampai sejauh ini ?


"Hehee... Sayangnya, aku bukan pengecut."


Sayangnya, ya.......

Karena didorong dengan keyakinan tidak berdasarku, aku akhirnya sampai pada lingkaran sihir yang aku anggap sebagai bagian depan dari reruntuhan itu.

Aku bertanya-tanya, apakah mereka menggunakan kristal sihir untuk membuat lingkaran sihir ini ?

Yang terlihat samar-samar bersinar saat aku mendekatinya.

Apakah ini adalah pintu masuknya ?

Karena aku belum melihat sesuatu yang memiliki wujud seperti pintu masuk untuk memasuki reruntuhan, aku pikir iitu wajar.

Untuk dunia lain....

Aku akan diteleport ke dalam reruntuhan dari lingkaran sihir ini.

... yah, aku akan baik-baik saja, bukan ?

Ini bukanlah sebuah perangkap, benar ?

Aku tidak akan terbakar di dalam nyala api neraka saat aku melangkah memasukinya, bukan ?

Setelah pergi sejauh ini aku kehilangan keberanianku, tetapi kemudian aku dengan hati-hati melangkah ke dalamnya.

Itu ternyata hanya bersinar redup saat aku melangkah memasukinya.

Fuh, sukurlah itu tidak bersinar sangat terang yang dapat merusak penglihatanku.

Dan sementara aku berpikir seperti itu, aku tidak dapat lagi melihat pemandangan di luar lingkaran.

Aku dikelilinga oleh sekilas cahaya putih, tetapi setelah beberapa detik cahaya tersebut kemudian meredup.

Pemandangan di luar.... Telah benar-benar berubah.

Sakarang aku berada didalam reruntuhan.

Apakah dinding reruntuhan itu terbuat dari kristal sihir ? Karena dinding tersebut bersinar dengan warna hijau muda.

Jadi seperti itu, aku telah benar-benar berada di dalam reruntuhan.


"Dunia fantasi memang..."



Benar-benar mengesankan.

Aku meninggalkan lingkaran sihir dan memeriksa sekelilingku.

Sepertinya tidak ada apa-apa selain lingkaran sihir di ruangan ini.

Dengan hati-hati aku menjulurkan kepalaku melewati pintu ruangan dan memeriksa kedua sisi koridor.

Kanan, jalan buntu.

Kiri, terdapat tuan beruang.


"..."


Hmm.

Mari kita periksa sekali lagi.

Kanan... Koridor tersebut berakhir di sana.

Kiri... Tuan beruang, terlihat lebih dekat daripada sebelumnya.


Level 10 Ruin Bear


Status musuh muncul di dalam kepalaku.


"Waaaiii* ! Level !?" 
*) Karena situs inggrisnya pake 'waaaiii' jadi ane pake 'waaaiii' aja dalam perkataannya.


Aku sudah menarik perhatian dan tuan beruang tersebut berjalan menyusuri koridor.

CRAPCRAPCRAPCRAP !!

Film horor macam apa ini !

Ini jelas-jelas mirip dengan film bencana !

Aku tidak dapat memikirkan bahwa ada manusia yang berpikir akan melawan tuan beruang jika itu datang kerah mereka sambil meneteskan air liur dan memeriksa ke kiri dan ke kanan.

Tidak ada satupun keberatan yang diizinkan !

Jadi, saatnya menggunakan taktik melarikan diri.

Aku bergegas kembali ke ruangan dan cepat-cepat masuk ke dalam lingkaran sihir.

———Tetapi tidak ada yang terjadi.


"Aku tidak menginginkan lelucon seperti ini SEKARANG !!!"


Ada apa dengan potongan sampah lingkaran sihir ini, apakah ini rusak !?

Apa !?

Bagaimana pergi dari sini !?

... Jangan-jangan !

Masuk dan keluar reruntuhan itu tidak sama !?

Untuk keluar dari sini, aku harus menemukan lingkaran sihir yang lain untuk keluar dari sini !?


"Grrrrr."


Tuan beruang diam-diam menempatkan tubuhnya di pintu keluar.

Sekarang aku tidak bisa pergi maupun kembali, harapan terakhirku telah hilang.

Untuk sesaat aku berpikir untuk pura-pura mati.

Tetapi jika aku melakukan itu, mungkin aku akan benar-benar mati, jadi jangan mencoba hal tersebut.

Sambil bercucuran keringat, aku memegang dengan erat tongkat petirku.

Jika aku menyerang beruang tersebut dengan serangan petir, seharusnya paling tidak beruang tersebut tidak akan lolos tanpa cidera sedikitpun.

Aku kemudian menggelincir diantara kaki depannya dan memukulnya. (ini masih dalam pikiran gan, belum ngelakuin)

Aku bisa melakukannya, aku bisa melakukannya.

Aku hanya perlu untuk membuat diriku berkonsentrasi.

Mungkin, pada pukulan pertama akan menghasilkan kematian seketika.

Meskipun itu hanya pengetahuan yang berasal dari Jepang modern, aku pernah mendengarnya, misalnya, seekor beruang hitam Asia dapat meremukkan leher kuda atau sapi dengan sekali pukulan dari kaki depannya.

Atau bahwa beberapa master bela diri terkenal, ketika ditanya apakah bisa mengalahkan beruang, hanya tertawa dan mengatakan bahwa manusia tidak munkin bisa melkakukannya.

Aku berani mengatakan bahwa dia pasti benar !

Keringat mengalir di pipiku.

Beruang tersebut telah mempersiapkan diri sebelum memangsa.

B-Bukankah itu mengesankan, apakah sikap beruang yang berdiri hanya dengan dua kaki itu terkenal diantara mereka ?

Jika dipikirkan secara langsung, tidak ada cara untuk melawan seekor beruang yang terpikirkan olehku, tidak ada sama sekali.

Bagaimanapun, aku perlu mengambil inisiatif !

Itu berarti segalanya di situasi saat ini !*
*) yah... sebenarnya kata katanya agak kurang nyambung, jadi ane otak atik sedikit.

Baiklah, aku hanya harus membaca serangan lawan seperti yang dilakukan oleh Shion-san.

Aku menahan nafas dan menunggu serangan yang akan datang pada saat itu.

Pusak keseimbangan beruang itu berpindah.... mungkin.

Pada saat berikutnya, kaki depannya dengan cepat datang ke arahku.


"———!!"

Karena aku telah merasakan gerakan tersebut saat beruang tersebut membuat persiapan, aku menghindari serangan tersebut dengan jarak sehelai rambut dengan cara menjatuhkan diri ke tanah kemudian melangkangkah mendekati beruang itu.


"Semoga berhasil !"


Aku memukulkan tongkat petirku ke arah perut beruang tersebut.

Sebuah petir keluar dari kristal sihir yang ada di tongkat.

Serangan petir berhasil !!

Berada begitu dekat dengan beruang itu menakutkan, jadi aku langsung melangkah mudur.

Aku mundur dan berdoa sambil menatap beruang tersebut.


"Grrr."


Tuan beruang, begitu kuat !

Sepertinya beruang tersebut menerima beberapa demage tetapi tidak ada yang fatal.

Beruang itu menatapku dengan sedikit waspada.


———Sejujurnya, aku hampir purus asa.


Secara kebetulan, serangan pertamaku menghasilkan serangan petir, tetapi untuk menghasilkannya, aku memerlukan rata-rata lima serangan lagi.

Itu mungkin mustahil.

Menggelincirkan diri untuk menghindari serangan beruang tersebut sebanyak lima kali dan menyerang.... Itu mungkin mustahil.

Mengapa aku datang ke tempat ini untuk pertama kali sendirian ?

Apa yang membuatku bersemangat sehingga datang ke tempat ini sendirian ?

Bahkan jika aku mengatan bahwa aku bisa menggunakan sihir, itu bukanlah sebuah alasan untuk datang ke tempat ini sebelum mengujinya.

Aku pasti agak terlalu bersemangat.


"... menggunakan itu ?"


Apakah aku harus menggunakan itu ?

Meskipun aku saat ini telah benar-benar terpojok untuk menggunakannya ?

Bahaimanapun, tujuanku yang sebenarnya bukanlah pergi menuju ke reruntuhan akan tetapi untuk menguji sihirku.

Baiklah, aku harus menggunakannya sekarang.

Atau lebih tepatnya, aku tidak punya pilihan lain selain menggunakannya.

Waktu untuk menangis telah berakhir.

Kamu harus melakukannya jika kamu tidak ingin mati !

Di dalam kepalaku, aku membayangkan statusku dan cara penggunaan sihir.

Aku akhirnya mengerti sebuah informasi yang saat ini kubutuhkan.


Thunder : 10 detik cast time, 10 detik cooldown


Yah, pada saat ini waktu cooldown bukanlah sebuah masalah.

Jika dibutuhkan waktu 10 detik untuk menggunakannya, berarti satu serangan adalah kekuatan paling besar yang aku miliki saat ini.


(Thunder, diaktifkan)


Aku telah menggunakannya, dan sekarang waktunya menunggu.


Hitung mundur, 10.


Seiring dengan dimulainya hitung mundur, tubuhku mulai terasa panas.

Beruang tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda akan menyerang kembali.

Perlahan tapi pasti beruang tersebut mulai mendekatiku.

Tanpa satupun gerakan yang gegabah, aku mencocokkan langkahku dan mundur sampai-sampai aku tidak bisa mundur lagi.

Karena punggungku telah menyentuh dinding ruangan.

Kemudian beruang tersebut bergerak lebih dekat lagi.

Saat ini aku tidak ingin masuk dalam jangkauan serangannya hingga detik-detik terakhir.

Aku belari di sepanjang dinding menuju sudut ruangan.

sudut ruangan yang merupakan temapat paling jauh dari pintu.

Aku benar-benar telah tidak memiliki jalan untuk lari lagi.

Perlahan-lahan beruang tersebut mendekat untuk mengakhiri pertarunagn ini.

Kemudian dia telah sampai di depanku.

Dan akupun telah masuk di dalam jangkauan serangannya.

Beruang tersebut kemudian menurunkan pusat gravitasinya.


Sisa waktu, 5


Mungkin dikarenakan mana yang terkumpul, tubuhku mulai terlihat bercahaya.

Beruang tersebut meleparkan tubuh bagian atasnya ke arahku.

Aku entah bagaimana membuat diriku jatuh dengan punggugku sebagai tumpuan dan membiarkan serangan tersebut melewati kepalaku.

Aku tidak memiliki rencana untuk melakukannya, tetapi sudut ruangan tersebut terlalu kecil untuk beruang tersebut melakukan serangan menggunakan tangannya.

Itulah alasan mengapa beruang tersebut mencoba menggigitku dengan menggunakan taringnya sambil mengaum-ngaum. 
Bisa bayangin sendirikan adegannya ?

Kalau kagak bisa coba bayangin kalau lo sedang ada di sebuah lubang trus ada serigala yang akan memakan lo. Yah, hampir seperti itulah keadaannya.

Aku mendorong rongkat petirku ke arah mulut beruang tersebut dan entah bagaimana aku dapat menahannya.

Namun, dikarenakan kekuatan yang dimiliki oleh kami benar-benar berbeda.

Beruang tersebut menghancurkan tongkat yang aku pegang dengan kekuatan brutalnya.

Dengan ini, aku telah benar-benar terkena checkmate*.
*) Sebutan di dalam permainan catur waktu kamu udah kagak bisa gerak lagi (mati langkah).

Dengan sekali gigitan, itu bisa membuatku terkena kematian langsung.

Aku kemudiang mendorong kedua tanganku ke arah beruang.


———Aku bisa melakukannya !


Sisa waktu, 0.


"Membelah langit dan menjadi sinar cahaya, untuk menyerang musuh-musuhku——— Thunder !!!"


Kemudian sebuah kilatan petir menusuk tubuh beruang tersebut.

Kilatan petir tersebut mengalir menuju tanah, dan menetrslkan petir tersebut.

Pada saat itu waktu seperti telah berhenti, karena beruang dan aku tetap diam.

Aku merasakan bahwa mantra tersebut berhasil aku lepaskan.

Kemudian, dengan perlahan mata beruang tersebut berputar masuk ke dalam dan air liur menetes dari mulutnya.

Dan tetap saja, tubuh beruang tersebut tetap kokoh berada di atasku.


"Hii !?"


Ini mustahil !?

Apakah ini mustahil hanya dengan menggunkan mantra sihir level 4 ?

Aku bahkan meneriakkan mantra super memalukan itu seperti yang ada di dalam pikiranku ! Itu benar-benar berlebihan !

Mataku kemudian berkaca-kaca, dan aku menutupnya.


"...... ?"


Saat beruang tersebut tidak kunjung menggigitku tidak peduli berapa lamapun waktu berlalu, aku kemudian membuka mataku, akan tetapi aku tidak melihat sosok beruang lagi.

Sebagai gantinya, muncullah sebuah item drop.


———Sepasang Telinga Beruang.


"Dan apa yang harus aku lakukan dengan sepasang telinga beruang ini ?"


Aku mengambil sepasang telinga beruang tersebut, dengan perasaan bingung.

Tidak disangka sepasang telinga beruang tersebut terasa lembut.


.... Hmm, apakah aku akan berhasil sampai di pintu keluar ?

3 komentar: