Minggu, 29 Oktober 2017

Alice Tale Chapter 2

Pertemuan


Sekarang aku berada dalam kebingungan dan tidak ada yang dapat aku perbuat terhadap hal tersebut.

Tidak, sebenarnya aku telah merasa kebingungan sejak beberapa saat yang lalu, dan kenyataanpun tidak dapat banyak membantu untuk mengurangi kebingunganku.

Kenyataan bahkan menunjukkan bahwa ini adalah dunia lain.

Setelah mendapat pemberitahuan bahwa aku dapat melihat jendela statusku, akupun membukanya sebagai permulaan.


Nama : Alice
Ras : Half Elf
Umur : 15
Jenis kelamin : Perempuan
Kelas : Apprentice Mage
Level : 1
Skill : Tidak Ada
Magic : Tidak Ada


Memang benar bahwa aku memilih umur 15 tahun saat pembuatan karakter, tetapi aku tidak pernah berpikir bahwa akan benar-benar menjadi seseorang berumur 15 tahun.

Yah, jenis kelaminku sendiri telah berubah, jadi mungkin ini adalah kekhawatiranku yang paling kecil.

Dan namaku menjadi Alice, sama seperti yang telah aku tulis.

Mengapa Alice ?

Karena nama tersebut hampir sama dengan nama terakhirku yaitu Arisugawa.

Yang jelas, aku kemudian pergi ke danau terdekat untuk melihat cermin diriku.

Seorang gadis yang cantik seperti yang telah aku buat.

Aku mencoba untuk sedikit tersenyum.

Sialan, dia terlalu manis.

Aku mungkin akan jatuh cinta kepada dia.

Meskipun itu diriku sendiri.

Bukankah aku telah membuat sedikit kesalahan penyettingannya.

Dunia lain terasa kurang menyenangkan kecuali apabila engkau adalah seorang laki-laki.

...Baiklah..

Ada sebuah masalah yang lebih serius lagi, yaitu terdapat pada kolom magic.


Magic : Tidak Ada


Ini buruk.

sebagai apprentice mage level 1, aku harus mempelajari magic saat telah naik level, tetapi aku setidaknya saat ini belum memilikinya.

Karena saat ini semua sudah sesuai dengan apa yang telah aku setting, kemungkinan nilai attibut juga akan sama.

Dengan kata lain, pertarungan jarak dekat itu mustahil digunakan.

Dan sekarang aku tidak memiliki magic.

Ini benar-benar buruk.

Nyawaku akan berada dalam bahaya jika aku bertemu dengan monster di sekitar sini, benar ?

Pada saat aku mengetahui ini, aku merasa ketakutan berada di padang rumput ini.

Apakah aku akan baik-baik saja apabila berada di sini ?

Pada hari pertamaku, ini tidak akan menuju ke arah sesuatu yang tidak masuk akal, bukan ?

Tapi karena aku tidak dapat melihat seorangpun di sekitar sini, Aku tidak punya pilihan lain selain bergerak sendirian.

Ngomong-ngomong, untuk melihat apakah aku bisa log out atau tidak, akupun memeriksa panel statusku dengan teliti, sedikit menelusuri panel status dan menghabiskan lebih banyak waktu, sama seperti sebelumnya.


... dan semua itu berakhir tanpa membuahkan hasil.


Aku sudah menebah hal tersebut ketika pertama kali datang.

Jadi, pertama-tama aku akan mencari sebuah kota untuk dapat bertahan hidup.

Sebelum bergerak, aku mencoba memeriksa equipmentku.


Weapon : Tidak Ada

Armor : Pakaian Kain

Accessory : Tidak Ada


Hey, tidak kah aku akan benar-benar mati jika ada monster yang datang.

Untuk memperingatkan diriku sendiri agar tidak melakukan sesuatu dengan gegabah, aku mengingat kembali attributku.


Stregth 0, Endurance 1, Protection 0, Agillity 4, Intelligent 5.


Seperti ini, bukan ?

Tidak bersenjata, akan tetapi memiliki kekuatan 0.

Mamakai armor pakaian kain, sedangkan memiliki endurance 1 dan protection 0.

Intelligent 5, akan tetapi tidak memiliki magic sama sekali.

Hhhmmm......

Agillity.

Aku dapat mengatasi permasalahan tersebut menggunakan agillityku.

Jika aku bertemu dengan sebuah monster, aku akan melarikan diri.

Setelah memutuskan hal tersebut di dalam pikiranku, aku mulai bergerak kembali.


Ketika berjalan dengan penuh ketakutan, sesuatu yang jauh dan mirip dengan seperti sebuah kota mulai terlihat dalam pandanganku.

Sepertinya sekarang aku berada di puncak bukit, jadi aku dapat melihat daerah sekitar dengan mudah.

Aku menyebutnya sebuah kota, tetapi sesuatu yang mirip kota tersebut tidaklah besar.

Aku pikir, itu hanya sedikit lebih berkembang daripada sebuah desa.

Bagaimanapun, meskipun aku dapat memasuki sebuah kota, aku bahkan tidak memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal. Apa yang akan terjadi kepadaku selanjutnya ?

Selanjutnya.

Selanjutnya, apakah kamu mengerti ?

Benar, sekarang aku benar-benar terlihat seperti seorang gadis yang cantik.

Aku telah memastikannya tadi, dan aku terlihat benar-benar cantik sehingga aku sendiri dapat jatuh cinta kepada diriku sendiri.

Tidur di luar akan menjadi sebuah masalah.

Jika aku tidak mendapatkan sebuah tempat untuk tidur yang aman, ini juga akan menimbulkan masalah.

Tempat ini kelihatannya memiliki ketertiban umum yang lebih buruk dari pada Jepang modern, bukan ?

Akupun membayangkan akan diserang oleh seorang pria yang akan membuat sebuah kejadian yang lebih buruk daripada diserang oleh monster.

Itu akan membuatku merasa seperti berada di neraka.

Pertama, aku akan mencari cara untuk dapat melindungi diri.

Dalam beberapa maksut.

——Tetapi sebelum aku dapat sampai ke kota, aku akhirnya bertemu dengan sebuah monster.


Level 1 Petite Panther


Status musuh yang muncul memberikan pemberitahuan langsung ke dalam pikiranku.

Tetapi ada yang lebih penting lagi.

EEHH ADA APA DENGAN KEIMUTAN INI !

Itu adalah seekor anak anjing.

Itu benar-benar seekor anak anjing yang nakal. 

Monster itu memiliki sebuah tanduk kecil, tetapi dapat dikatakan bahwa itu adalah tanduk yang imut.

Taringnya memang sedikit tajam, tetapi itu tetap terlihat imut.

Aku adalah seorang yang menyukai anjing, ngomong-ngomong.

Aku berpikir apabila apartemenku memperbolehkan memelihara binatang, aku benar-benar akan memelihara seekor anjing...


"Eh, woah !"


Anak anjing tersebut datang menyerangku dengan menggunakan tanduknya.

Aku menghindarinya pada saat detik-detik terakhir.

Hey, tunggu, anak anjing!

Itu tadi berbahaya.

Apa yang akan kamu lakukan apabila tanduk tadi benar-benar menusukku.

Sekarang sudah tidak terasa menyenangkan !


"...Maaf, anak anjing, aku tidak boleh mati pada saat ini !"


Aku mempersiapkan diri dan memutuskan untuk bertarung.

Sebelum anak anjing tersebut memulihkan diri setelah menyerang, akupun memukulnya.

Seperti yang diharapkan dari agillityku.

Akupun dapat dengan santai memukulnya.

Buk.


"..."

"..."


Mata yang besar dari anak anjing tersebut kemudian menatapku.

Kemudian aku hampir digigit oleh anak anjing tersebut.


"Cra..." Aku segera menghindarinya.

....Tidak, aku tidak akan bisa memenangkan pertarungan ini.

Monter itu terlalu kuat, bukan ?

Batasan seranganku hanya terlihat seperti mendorong anak anjing tersbut.

Kekuatan lenganku kalah hanya dengan seekor anak anjing ? Ayolah yang benar saja !

Apa yang harus aku lakukan ? Apa yang harus aku lakukan !

Ketika pikiranku berada di dalam lingkaran kebimbangan, anak anjing tersebut menyerang lagi.


Ah———crap.


Aku tidak akan sempat menghindari yang satu ini.

Satu serangan ?

Aku akan mati hanya dengan satu serangan ?

Protection 0, yang berarti pertahananku hanya sekuat kertas, bukan ?

Aku melihat kejadian ini seperti slow motion, aku bahkan tidak berkedip sedikitpun.


"Hng !"


Tiba-tiba, seorang paman yang terlihat bersahabat melangkah diantara aku dan anak anjing tersebut.

Kenapa aku menyebutnya paman, apabila kau tanya aku.

Karena ketika aku melihat postur tubuhnya yang gagah dan dari segi penampilan memperjelas bahwa dia sudah dewasa.

Paman tersebut kemudian berhenti dan menghentikan serangan anak anjing tadi dengan perisainya serta membalas serangan dengan menusukkan pedangnya ke arah anak anjing tersebut.

...Bukankan kejadian tersebut menghasilkan gambar yang bagus.

Dengan itu, anak anjing tersebut berhenti bergerak dan menghilang dalam bentuk asap.

Aku mengerti, monster akan menghilang apabila telah dikalahkan.

Hal tersebut jauh lebih baik daripada meninggalkan sebuah mayat.

Kemudian muncul sebuah item drop.


Sebuah Bulu Petite Panther.


Aku bertenya-tanye, dapatkah aku menjual ini dan mememnuhi kebutuhanku dengan cara itu.

Paman itu kemudian mengambilnya dan melemparkannya kepadaku.


"Itu tadi berbahaya, nona. Nona kecil sepertimu seharusnya tidak berkeliaran di luar kota seperti itu."


Nona ?

Ahh, yang berarti itu adalah aku.

Pria tua yang gagah tadi menatapku dari balik bahunya, dan memperlihatkan senyuman yang lebar di wajahnya.


"B-Baik. Terima kasih banyak."


Baiklah, aku akan menyempurnakan tingkah lakuku !

Memang dari awal aku bermaksut untuk melakukannya, tetapi sekarang aku akan menunjukkan kepadamu betapa hebatnya seorang gadis yang aku perankan !

Aku merasa sedikit bersemangat.

Meski di sini tidak ada yang berniat melakukan pelecehan terhadapku. Aku benar-benar tidak akan mendapatkan pelecehan, bukan ?


"Tapi... ini adalah sebuah kejutan. Nona, apakah kamu adalah seorang elf ?"

"Eh...?"


Paman tersebut memperlihatkan ekspresi terkejut dan melihat  ke arahku lagi.

Eh ?

Bagaimana dia mengetahui bahwa aku adalah seorang elf.

Meskipun aku sebenarnya adalah seorang half elf.


"Tidak, aku adalah seorang half elf."

"Heee... Aku mengerti aku mengerti. Nona, kamu adalah gadis paling manis yang pernah aku temui, jadi aku berpikir bahwa kamu adalah seorang elf, Tetapi aku sekarang mengerti."


Apakah bangsa elven terlihat begitu hebatnya ?


"Jadi begitu. Uhm, terima kasih banyak. Karena telah menyelamatkanku sekarang."


Aku tidak bercanda apabila aku mengatakan tadi aku sudah berada diambang kematian.


"Seperti yang sudah aku bilang, jangan permasalahkan itu. Kita akan menolong setiap orang yang berada dalam bahaya, bukan ? Dari yang terlihat kamu sekarang sendirian, apakah kamu memiliki seorang teman ?"


Paman menjawabku dengan sebuah senyuman dan melihat sekeliling dengan cemas karena aku sendirian.

Sejak awal aku tidak mendapatkan perasaan tidak enak terhadap dia, tapi sekarang dia benar-benar tampak seperti pria yang baik.

Hmm, apa yang harus aku lakukan.

Mencampurkan cerita dengan sedikit kebenaran, aku mulai memberitahunya situasiku saat ini.


"Sebenarnya, aku pergi dari rumah. Uhm, aku tidak akan dapat kembali ke sana, dan tanpa tahu harus pergi ke mana, kemudian aku bertanya-tanya apa yang harus aku lakukan... Mungkin seperti itu."


Ini sebuah kebenaran.

Aku hanya menghilangkan beberapa bagian dari keseluruhan.

Dan apakah aku bisa kembali atau tidak menbuthkan beberapa kepastian di masa depan.

Paman tersebut mendengarkan ceritaku dengan tenang.


"Nona, kamu bilang kamu adalah seorang half elf, benar..... Desa elven pasti menganggap ini begitu serius. Sesuatu seperti ini pasti terasa berat bagimu."


Paman mengeluarkan sedikit air mata karena terharu.

Dan hey, elven itu mengerikan, begitukan sifat mereka ?

Benar-benar angkuh, huh.


"Ahh, tidak tidak, bagaimana aku bisa membiarkan keadaan ini ?"


Tetapi dengan seenaknya membuat elven seperti orang yang jahat membuat duduku terasa tidak nyaman.


"Tidak apa-apa, nona. Setiap orang pasti memiliki satu atau dua hal yang tidak ingin diingat."


Yap yap, paman tersebut mengangguk.

Apa yang harus aku lakukan, orang ini adalah tipe orang yang akan memberimu sebuah pertolongan tanpa membeda-bedakan siapa orang itu.


"Namun, aku mengerti, tetapi tidak baik jika seorang nona seperti anda tidak memiliki tempat untuk pergi. Tidak semua manusia memiliki sifat yang jahat, tapi pasti sulit untuk hidup sendiri untuk gadis yang tidak memahami dunia dengan baik seperti kamu, nona."


Tidak memahami dunia, huh.

Bekitukah kamu melihatku ?

Yah, aku tidak bisa bertarung dan aku berada di luar kota.

Dan setidaknya memang benar bahwa aku tidak mengetahui segala macam bahaya di dunia ini dengan baik.

Setelah mengetahui ini aku merasa cemas.

Melihat ekspresi kesulitanku, paman memberiku sebuah anggukan.


"Namaku Nicholl, seorang petualang yang tinggal di kota ini. Aku tinggal dengan istri dan anakku. Tetapi jika kamu mau, mengapa kamu tidak tinggal bersama kami, nona ? Ini pasti sebuah takdir. Aku tidak dapat membiarkanmu bertemu anjing seperti tadi."

"Eh !?"


Apakah ini yang mereka sebut pertolongan Tuhan.

Tidak menganal dunia ini seperti yang telah paman bilang dan merasa kelelahan untuk berkeliaran di hutan, akupun mengangguk tanpa keraguan sedikitpun.

Aku merasa telah terlalu memberikan kepercayaan kepada seseorang yang baru saja aku temuin, tetapi dia memang telah menyelamatkan hidupku.

Dan lebih dari itu, aku benar-benar tidak memiliki cara untuk bertahan hidup di dunia ini, jadi aku harus bergantung kepada seseorang.

Untuk sekarang.


"A... Namaku Alice. Nicholl-san, sungguh, terima kasih banyak !"


Saat aku memberikan senyuman dari hatiku yang paling dalam, paman terlihat sedikit gelisah dan kebingungan.


"B-Baik ! Ayo berangkat, non..... Alice-chan !"


Dengan ini, aku mengambil langkah pertamaku untuk tinggal di dunia lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar