Kamis, 27 Juni 2019

SBM Chapter 31


Aku Cinta *****

“Cepat panggil ambulan !” Kogorou juga memerintah mereka.

Ketika Koizumi mencoba memanggil ambulan, dia tau kalau sesuatu yang buruk telah menimpa pria tersebut.

“Dasar bodoh, sudah berapa kali kamu pikir kalau aku akan jatuh pada trik yang sama ?” Kata Ogura, “Taninaka, tolong bantu aku membuang orang ini keluar.”

“Ba-baik,” Si pria berambut pendek yang memiliki kumis kemudian jongkok.

“KAMU TIDAK BOLEH MENYENTUHNYA !” Teriak Conan mengagetkan mereka. “Lebik baik jika kamu tidak menyentuh apapun karena aku yakin orang itu telah mati.” {TN : Hmmm, cepet banget oi !}


Perkataan Conan membuat semua orang terkejut, Yuuki pun buru buru memanggil aparat kepolisian untuk secepatnya datang ke warung ini.

- - -

“Kamu lagi kamu lagi !” Inspektur Meguro merasa jengkel ketika melihat Kogorou dan Conan.

“Hahaha, ini hanya kebetulan belaka,” Kata Kogorou sambil mengusap belakang kepalanya.
Inspetur Meguro kemudian menghembuskan nafas setelah itu dia menyadari keberadaan Yuuki, yang juga ada di dalam warung.

“Halo, inspektur Meguro,” Yuuki tersenyum, perbuatan tersebut membuat bibir Meguro berkedut.

“Huuf, kami akan memeriksa semua orang terlebih dahulu, jadi kamu harus menunggu, ok ?” Kata Meguro dengan lelahnya.

“Iya, terima kasih, inspektur,” Yuuki merasa senang karena dia memiliki koneksi dengan polisi, “Jangan khawatir, kita akan bisa pulang segera,” dia mencoba menenangkan Koizumi.

Koizumi mengangguk kepadanya dan merasa senang karena mereka bisa segera pulang.

- - -

Kogorou yang menyadari interaksi antara Yuuki dan Meguro langsung terkejut. Dia melihat Meguro bertingkah begitu sopan kepada Yuuki. Dia berpikir kalau Yuuki pastilah anak dari seseorang yang kaya atau petugas berpangkat tinggi.

“Meguro, siapa dia ?” Tanya Kogorou.

“Hmm, dia adalah anak dari Ketua Klan Shuuei,” Kata Meguro.

Kogorou berubah pucat setelah mendengar perkataan Meguro. Dia tidak pernah menyangka kalau Yuuki adalah anak dari yakuza. Dia juga telah mendengar kelompok mereka karena kelompok mereka cukup terkenal di sekitar area Kanto. Kelompok tersebut telah menguasai seluruh area Tokyo, dia juga pernah mendengar kalau kelompok ini juga sedang berperang melawan kelompok mafia dari luar negeri. Dia pastinya tidak ingin berurusan dengan Yuuki.

Conan juga terkejut ketika mendengar kalau Yuuki adalah anak dari ketua klan yakuza. Dia tau kalau sebaiknya dia tidak mencari masalah dengan Yuuki tapi jiwa detektifnya merasa penasaran tentang identitas Yuuki.

“Siapa dirimu sebenarnya ?” Pikir Conan.

- - -

Setelah di investigasi, pria tersebut terbunuh karena racun. Menurut kepolisian, pria tersebut keracunan racun HidroCyanik {TN : Sianida} melalui mulutnya saat dia memakan ramen.

Tersangka yang mungkin melakukannya adalah Ogura, Sayo, dan Taninaka yang sudah lama mengenal pria tersebut. Mereka bertiga memiliki alasan yang kuat untuk membunuh pria tersebut tapi sayangnya polisi tidak menemukan bukti yang cukup untuk membuat mereka menjadi pelaku.
Aparat kepolisian telah memeriksa semua barang bawaan dari mereka bertiga.

Ogura membawa sebuah rokok, sebuah korek api, dan asbak portable.

Sayo membawa sebuah handphone, dompet koin, sebuah tetes mata {TN : Apakah itu kau ‘Insto’ ?}, dan sebuah sapu tangan.

Taninaka membawa sebuah dompet, kaca mata, dan sebuah kunci untuk tokonya.

Aparat kepolisian juga tidak bisa menemukan bekas racun dimanapun dan memutuskan kalau pria tersebut mati karena bunuh diri, tapi Kogorou yang sedang tidur tiba tiba bangun dan mengutarakan kesimpulannya.

Sebelum pria tersebut datang ke warung ramen, dia pergi ke tempat pangkas rambut untuk memotong rambutnya. Kogorou mengatakan kalau racun tersebut bisa saja di letakkan di kaca matanya.

Bisa disimpulkan kalau si pembunuh adalah Taninaka karena dia meletakkan racun itu ketika pria tersebut ada di toko pangkas rambutnya.

Karena adanya embun di kacamatanya saat pria tersebut memasuki warung ramen membuatnya harus menyentuh kaca matanya sehingga dia bisa membersihkannya. Dan pada saat itulah pria tersebut menyentuh racun itu dan membuatnya masuk ke dalam tidur abadinya. {TN : maaf kalau kurang jelas penjelasannya, soalnya agak rumit kata katanya.}

“Pembunuhnya adalah Taninaka-san !” Kata Kogorou.

Aparat kepolisian pun langsung menangkapnya dan membawanya ke kantor polisi, dan karena kejadian ini Ogura memutuskan untuk memindahkan warungnya.

Kasus tersebutpun akhirnya selesai dan semua orang bersiap siap untuk pulang.

Conan menatap punggun Yuuki yang perlahan lahan menghilang, “Aku pasti akan mengungkap rahasiamu.”

- - -

Yuuki tidak peduli dengan Conan. Dia melihat ke arah Koizumi yang diam saja. Dia pikir mungkin saja Koizumi masih merasa syok karena kasus pembunuhan tadi.

“Apa kamu tidak apa apa ?” Tanya Yuuki.

Koizumi mengangguk tapi tidak mengatakan apapun.

Yuuki menghembuskan nafas dan memijit mijit pelipisnya. Koizumi itu adalah tipe gadis yang sulit untuk dipahami. Karena dia tidak menunjukkan ekspresi apapun dan tidak banyak bicara. Jadi itu membuat Yuuki sulit untuk mengetahui kondisi Koizumi saat ini.

Yuuki hanya bisa mendampinginya menuju rumahnya.

Mereka berjalan perlahan lahan di jalan, ada banyak toko yang sudah tutup. Yuuki memegang tangan Koizumi dan dia bisa merasakan kalau tangan Koizumi sangat dingin. Dia memeriksa sekelilingnya untuk mencari sesuatu yang bisa menghangatkan tangannya.

“Ayo berhenti di sana sebentar,” Kata Yuuki.

Koizumi mengangguk dan mengikuti Yuuki menuju minimarket. Dia berjalan menuju area duduk dan melihat Yuuki membeli sesuatu.

Koizumi pun menunggu Yuuki, dia merasa syok karena kasus pembunuhan di warung ramen tadi. Dia pikir kalau sangat disayangkan jika warung ramen tadi harus ditutup akibat kasus pembunuhan tadi, tapi dia tidak bisa melakukan apapun untuk mencegah hal itu.

Koizumi menunjukkan sebuah ekspresi yang langka dan memikirkan sesuatu dengan sangat serius sampai Yuuki datang kepadanya.

“Maaf telah membuatmu menunggu, ini untukmu,” Yuuki memberinya semangkuk ramen instan.

“Apa ini ?” Kata Koizumi.

“Itu adalah ramen instan, kita telah berada di sana cukup lama dan itu membuatku merasa cukup lapar, jadi ayo kita makan ini terlebih dahulu sebelum pulang,” Kata Yuuki.

Koizumi menatap ramen instan yang ada depannya. Dia tidak tau apakah dia masih bisa memakan ramen setelah kejadian tadi. Dia menatap ramen tersebut selama beberapa saat sampai dia mencium sebuah aroma yang sangat enak dari Yuuki. Dia melihat ke arah Yuuki yang sedang memakan ramen instan yang sama dengannya tanpa pikir panjang.

Koizumi menatapnya selama beberapa saat sampai dia mendengar suara dari perutnya. Dia menghembuskan nafas dan menatap ramen yang ada di depannya.

Koizumi mengambil sumpitnya dan memakan ramen tersebut perlahan lahan. Kecepatan makannya pun semakin bertambah cepat sampai dia akhirnya menyedot habis seluruh isi ramen tersebut.

“AAHH !”

Ada ekspresi yang menunjuukan kalau dia sangat puas di wajah Koizumi.

“Yuuki,” Kata Koizumi.

“Hmm ?” Jawab Yuuki.

“Aku cinta ramen,” Koizumi menunjukkan kepada Yuuki senyuman yang sangat lembut.

“Aku juga,” Yuuki merasa senang.

Judul Asli : Aku Cinta Ramen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar