[previous] [index] [next]
“Cepat panggil ambulan !” Kogorou juga memerintah mereka.
Ketika Koizumi mencoba
memanggil ambulan, dia tau kalau sesuatu yang buruk telah menimpa pria
tersebut.
“Dasar bodoh, sudah
berapa kali kamu pikir kalau aku akan jatuh pada trik yang sama ?” Kata Ogura, “Taninaka,
tolong bantu aku membuang orang ini keluar.”
“Ba-baik,” Si pria
berambut pendek yang memiliki kumis kemudian jongkok.
“KAMU TIDAK BOLEH MENYENTUHNYA
!” Teriak Conan mengagetkan mereka. “Lebik baik jika kamu tidak menyentuh
apapun karena aku yakin orang itu telah mati.” {TN : Hmmm, cepet banget oi !}
Perkataan Conan
membuat semua orang terkejut, Yuuki pun buru buru memanggil aparat kepolisian
untuk secepatnya datang ke warung ini.
- - -
“Kamu lagi kamu lagi !”
Inspektur Meguro merasa jengkel ketika melihat Kogorou dan Conan.
“Hahaha, ini hanya
kebetulan belaka,” Kata Kogorou sambil mengusap belakang kepalanya.
Inspetur Meguro
kemudian menghembuskan nafas setelah itu dia menyadari keberadaan Yuuki, yang
juga ada di dalam warung.
“Halo, inspektur
Meguro,” Yuuki tersenyum, perbuatan tersebut membuat bibir Meguro berkedut.
“Huuf, kami akan
memeriksa semua orang terlebih dahulu, jadi kamu harus menunggu, ok ?” Kata
Meguro dengan lelahnya.
“Iya, terima kasih,
inspektur,” Yuuki merasa senang karena dia memiliki koneksi dengan polisi, “Jangan
khawatir, kita akan bisa pulang segera,” dia mencoba menenangkan Koizumi.
Koizumi mengangguk
kepadanya dan merasa senang karena mereka bisa segera pulang.
- - -
Kogorou yang menyadari
interaksi antara Yuuki dan Meguro langsung terkejut. Dia melihat Meguro
bertingkah begitu sopan kepada Yuuki. Dia berpikir kalau Yuuki pastilah anak
dari seseorang yang kaya atau petugas berpangkat tinggi.
“Meguro, siapa dia ?”
Tanya Kogorou.
“Hmm, dia adalah anak
dari Ketua Klan Shuuei,” Kata Meguro.
Kogorou berubah pucat
setelah mendengar perkataan Meguro. Dia tidak pernah menyangka kalau Yuuki
adalah anak dari yakuza. Dia juga telah mendengar kelompok mereka karena
kelompok mereka cukup terkenal di sekitar area Kanto. Kelompok tersebut telah
menguasai seluruh area Tokyo, dia juga pernah mendengar kalau kelompok ini juga
sedang berperang melawan kelompok mafia dari luar negeri. Dia pastinya tidak
ingin berurusan dengan Yuuki.
Conan juga terkejut
ketika mendengar kalau Yuuki adalah anak dari ketua klan yakuza. Dia tau kalau
sebaiknya dia tidak mencari masalah dengan Yuuki tapi jiwa detektifnya merasa
penasaran tentang identitas Yuuki.
“Siapa dirimu
sebenarnya ?” Pikir Conan.
- - -
Setelah di investigasi,
pria tersebut terbunuh karena racun. Menurut kepolisian, pria tersebut
keracunan racun HidroCyanik {TN : Sianida} melalui mulutnya saat dia memakan
ramen.
Tersangka yang mungkin
melakukannya adalah Ogura, Sayo, dan Taninaka yang sudah lama mengenal pria
tersebut. Mereka bertiga memiliki alasan yang kuat untuk membunuh pria tersebut
tapi sayangnya polisi tidak menemukan bukti yang cukup untuk membuat mereka
menjadi pelaku.
Aparat kepolisian
telah memeriksa semua barang bawaan dari mereka bertiga.
Ogura membawa sebuah
rokok, sebuah korek api, dan asbak portable.
Sayo membawa sebuah
handphone, dompet koin, sebuah tetes mata {TN : Apakah itu kau ‘Insto’ ?}, dan
sebuah sapu tangan.
Taninaka membawa
sebuah dompet, kaca mata, dan sebuah kunci untuk tokonya.
Aparat kepolisian juga
tidak bisa menemukan bekas racun dimanapun dan memutuskan kalau pria tersebut
mati karena bunuh diri, tapi Kogorou yang sedang tidur tiba tiba bangun dan
mengutarakan kesimpulannya.
Sebelum pria tersebut
datang ke warung ramen, dia pergi ke tempat pangkas rambut untuk memotong
rambutnya. Kogorou mengatakan kalau racun tersebut bisa saja di letakkan di
kaca matanya.
Bisa disimpulkan kalau
si pembunuh adalah Taninaka karena dia meletakkan racun itu ketika pria
tersebut ada di toko pangkas rambutnya.
Karena adanya embun di
kacamatanya saat pria tersebut memasuki warung ramen membuatnya harus menyentuh
kaca matanya sehingga dia bisa membersihkannya. Dan pada saat itulah pria
tersebut menyentuh racun itu dan membuatnya masuk ke dalam tidur abadinya. {TN
: maaf kalau kurang jelas penjelasannya, soalnya agak rumit kata katanya.}
“Pembunuhnya adalah
Taninaka-san !” Kata Kogorou.
Aparat kepolisian pun
langsung menangkapnya dan membawanya ke kantor polisi, dan karena kejadian ini Ogura
memutuskan untuk memindahkan warungnya.
Kasus tersebutpun
akhirnya selesai dan semua orang bersiap siap untuk pulang.
Conan menatap punggun
Yuuki yang perlahan lahan menghilang, “Aku pasti akan mengungkap rahasiamu.”
- - -
Yuuki tidak peduli
dengan Conan. Dia melihat ke arah Koizumi yang diam saja. Dia pikir mungkin
saja Koizumi masih merasa syok karena kasus pembunuhan tadi.
“Apa kamu tidak apa
apa ?” Tanya Yuuki.
Koizumi mengangguk
tapi tidak mengatakan apapun.
Yuuki menghembuskan
nafas dan memijit mijit pelipisnya. Koizumi itu adalah tipe gadis yang sulit
untuk dipahami. Karena dia tidak menunjukkan ekspresi apapun dan tidak banyak bicara.
Jadi itu membuat Yuuki sulit untuk mengetahui kondisi Koizumi saat ini.
Yuuki hanya bisa
mendampinginya menuju rumahnya.
Mereka berjalan
perlahan lahan di jalan, ada banyak toko yang sudah tutup. Yuuki memegang
tangan Koizumi dan dia bisa merasakan kalau tangan Koizumi sangat dingin. Dia memeriksa
sekelilingnya untuk mencari sesuatu yang bisa menghangatkan tangannya.
“Ayo berhenti di sana
sebentar,” Kata Yuuki.
Koizumi mengangguk dan
mengikuti Yuuki menuju minimarket. Dia berjalan menuju area duduk dan melihat
Yuuki membeli sesuatu.
Koizumi pun menunggu
Yuuki, dia merasa syok karena kasus pembunuhan di warung ramen tadi. Dia pikir
kalau sangat disayangkan jika warung ramen tadi harus ditutup akibat kasus
pembunuhan tadi, tapi dia tidak bisa melakukan apapun untuk mencegah hal itu.
Koizumi menunjukkan
sebuah ekspresi yang langka dan memikirkan sesuatu dengan sangat serius sampai
Yuuki datang kepadanya.
“Maaf telah membuatmu
menunggu, ini untukmu,” Yuuki memberinya semangkuk ramen instan.
“Apa ini ?” Kata
Koizumi.
“Itu adalah ramen
instan, kita telah berada di sana cukup lama dan itu membuatku merasa cukup
lapar, jadi ayo kita makan ini terlebih dahulu sebelum pulang,” Kata Yuuki.
Koizumi menatap ramen
instan yang ada depannya. Dia tidak tau apakah dia masih bisa memakan ramen
setelah kejadian tadi. Dia menatap ramen tersebut selama beberapa saat sampai
dia mencium sebuah aroma yang sangat enak dari Yuuki. Dia melihat ke arah Yuuki
yang sedang memakan ramen instan yang sama dengannya tanpa pikir panjang.
Koizumi menatapnya
selama beberapa saat sampai dia mendengar suara dari perutnya. Dia menghembuskan
nafas dan menatap ramen yang ada di depannya.
Koizumi mengambil
sumpitnya dan memakan ramen tersebut perlahan lahan. Kecepatan makannya pun
semakin bertambah cepat sampai dia akhirnya menyedot habis seluruh isi ramen
tersebut.
“AAHH !”
Ada ekspresi yang
menunjuukan kalau dia sangat puas di wajah Koizumi.
“Yuuki,” Kata Koizumi.
“Hmm ?” Jawab Yuuki.
“Aku cinta ramen,”
Koizumi menunjukkan kepada Yuuki senyuman yang sangat lembut.
“Aku juga,” Yuuki
merasa senang.
Judul Asli : Aku Cinta Ramen
Judul Asli : Aku Cinta Ramen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar